pacar pertama Alifiyah

3.1K 128 3
                                    

Helloww reader yang saya cintai, adakah yg kangen dengan nona fiyah dan mas fahris. gimana tentang cerita ini bagi kalian, vote n coment dong please.... Biar semangat up.nya. Silahkan membaca, 18+++, diharap reader harus bijak ya. hati-hati banyak typo berserakan.

Jodoh adalah sesuatu yang datang pada waktu yang tepat, sedangkan cinta datang karna rasa kagum terhadap suatu dan karna terbiasa.

Pagi ini fahris dan fiyah teng ah bersiap berangkat kerja, akan tetapi fahris berangkat terlebih dahulu karna dia ikut pergi ke tkp karna terjadi pembunuhan seorang bintang papan atas disuatu kamar hotel.

"Mas pergi duluan ya sayang, Assalamualaikum" fahris mengambil Snelli (jas dokter) yang telah disiapkan fiyah didalam tas tenteng

"Waalaikumsalam. hati-hati ya mas" fiyah mencium punggung tangan suaminya dan dibalas dengan kecupan dikeningnya.

Pintu apartemen tertutup, fiyah membereskan apartemen, sebuah kunci tergeletak, dipungutnya dan dia berjalan kemeja kerja fahris untuk menaruh kunci tersebut, tanpa sengaja ia melihat sebuah kotak hitam kecil, dibuka kotak tersebut, sebuah benda berkilauan, sebuah cincin. Ia tersenyum melihatnya.

"Hoo... Mas fahris mau mengajak kencan karna mau memberikan cincin ini, romantis banget sih suamiku. Hihihi" fiyah sangat bahagia melihat benda itu

Beberapa menit kemudian fiyah bersiap berangkat kerja, ia menggunakan jaket dan helmnya kemudian menstater dan berdoa sebelum berkendara.

Sepanjang perjalanan dia berkomat kamit membaca sholawat karna dengan seperti fikirannya terfokus pada jalan, karna ketika berkendara dipagi hari angin sejuk yang menerpa pipinya akan membuat matanya mengantuk.

Si pinky terparkir diantara beberapa motor lainya, ia mengunci stang sepedanya dan masuk kedalam, hari ini diruang loby rumah sakit tidak begitu ramai seperti kemarin. Ia melakukan check lock dengan card pegawainya lalu meletakkan tasnya di loker.

"Pagi fiyah" sapa fendy yang keluar dari ruangan laboratorium.

"Pagi juga dok" jawab fiyah pendek

"Wahh sekarang sudah jadi nyonya fahris, gimana fahris memperlakukan kamu baik kan?, kalau dia tidak memperlakukanmu dengan baik kamu bisa kembali padaku kok, aku siap menerima kamu"

Fiyah berlalu tanpa sekata apapun, ia sangat mengenal seorang fendy prasetya, walau dia berlaku sopan dia tetap gigih genit terhadapnya.

Deretan vacuntainer menanti kehadiran tangan yang akan membawanya kesebuah mesin alat pendeteksi, tangan fiyah memindahkan tabung-tabung pada rak tabung alat tersebut, satu persatu sinar laser mengkopi barcode dan mulai berjalan, fiyah duduk didepan komputer dengan teliti mengecek hasil setiap nama pasien.

"Fi, nanti pulang aku boleh bareng ya, sepedaku masih dibengkel. Nebengnya sampai depan bengkel diperlimaan depan saja kok" ujar ita pada fiyah yabg sibuk dengan jarinya yang menari diatas keyboard

"Iya mbak, si pinky udah aku ajak pindahan kok, nggak tega kalau ditinggal dirumah bunda, nggak ada yang ngurusin"

"Ya elah, kayak anak kamu saja sampai nggak tega segala"

"Iya lah mbak, dari dulu yang sigap nganterin aku kesana kemari kan si pinky, gendong aku sejauh apapun tidak pernah mengeluh"

"Emang si fahris kalau gendong kamu suka mengeluh"

"Ya nggak tau, kan mas fahris nggak pernah gendong aku sejauh 20km kan"

"Artinya kamu pernah digendong kan walau nggak sampai 20 km" ita terkekeh memutar balikkan ujaran fiyah, fiyah tersenyum ingin membantah tapi dia sudah kala telak, sehingga dia lebih memilih tersenyum tanpa kata.

Partner surgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang