hanya kamu dan aku

3.3K 150 0
                                    

Sang fajar menyingsingkan sinarnya, suara deru motor memulai aktivitasnya dan para penjual sayur dan makanan mulai mencari pundo pundi rupiah.

"Mas, adek beli sayur dulu ya, assalamualaikum" fiyah pamit untuk membeli bahan makanan, fahris sedang asik membaca buku yang ia pinjam dari rak buku istrinya di taman sampinh

"Perlu mas antar"

"Nggak usah mas, fiyah belanja sama mbak mira. Jalan kaki kok mas biar sehat"

"Baiklah, hati-hati ya" fahris mencium kening istrinya yang tanpa sadar diperhatikan amira

"Ayo berangkat dek" ujar amira membuat fahris menoleh dan kaget, fiyah senyum cengar cengir karna ketahuan mesra-mesraan

"Iya mbak, mas aku berangkat dulu ya"

"Iya dek, hati-hati ya"

Fiyah melangkahkan kakinya keluar dan membaca doa, ya penting sekali membaca doa ketika keluar rumah, karna ketika seorang wanita keluar rumah maka syetan akan mengelilinginya.

"Pengantin baru ya, bawaanya romantis-romantisan mulu"

"Hihihi, apaan sih mbak" fiyaj dibuat malu oleh kakak iparnya

"Kamu jadi pindah dek, duhh rumah jadi sepi kehilangan personilnya. 1 minggu lagi aja dong dek pindahanya. Bilangin gihh sama suamimu"

"Maunya sih gitu mbak, tapi mas fahris kan cutinya tinggal 3 hari, kalo dari rumah kita kan jauh ketempat kerjanya. Kasihan mas mbak"

"Kasihan apa pengen berduaan terus sama fahris"

"Hehehe. Kedua duanya mbak"

Sesampai di penjual sayur fiyah memilih beberapa macam sayuran dan ikan.

"Mas fahris suka apa ya, kok aku nggak nanya" gumamnya pada dirinya sendiri

"Dek kamu suka brokoli kan, masak tumis brokoli saja ya"

"Ya mbak, sama udang ya"

"Ya, kamu ambil gih udangnya"

Selesai membayar belanjaanya mereka langsung kembali dan mulai berkutat didapur.
"Bun, mas fahris kemana. Kok nggak kelihatan di taman"

"Ihh kamu, baru sebentar sudah kangen"

"Bukanya gitu bun, terserahlah... Mbak, sayurnya dipotong besar-besar atau kecil-kecil"

"Yang sedang sedang saja, yang sedaaang saja" amira menjawab dengan irama bernyanyi dangdut membuat liya dan fiyah tertawa geli tingkah konyol amira.

"Dek sebelum kita keapartemen kerumah mama dulu ya, ada beberapa barang yang harus diambil disana"

"Ya mas, mas darimana"

"Ohh tadi mas nganter mas azam kerumah temenya"

"Dek makananya sudah matang, tolong mejanya ditata ya, mbak mau panggil mas azam dulu"

"Ya mbak"

Fahris ikut membantu istrinya membawa makanan yang telah siap ke meja makanan
Fiyah memegang lengan fahris sontak membuat fahria menoleh kearahnya

"Mas mau kopi, teh atau jus. Biar fiyah buatin"

"Ehmm mau cium" bisiknya tepat ditelinga kemudian beralih ke pipinya

Fiyah memukul lengan suaminya
"Ihh mas ya, masi pagi juga otaknya mesum mulu" gerutunya dengan tatapan tajam

"Awww sakit dek" fahris mengusap lenganya bekas pukulan fiyah walau tidak sakit

"Ihh manja ihhh"

"Waahhh siapa ni yang masak, baunya sedap banget"tanya azam

"Jelas aku dong" dengan bangga fiyah mengaku padahal yang masak adalah amira, dia hanya membantu memotong sayur

Partner surgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang