Part 13

3.2K 186 1
                                    




Kalimatmu untuk mempertahankan kita, percuma!
Tanpa sepengetahuanku, ada hati yang kamu jaga juga-_-

-Jeanny Clarisa

Author pov.

Saat ini, kantin adalah tempat pertama yang akan Alari kunjungi setiap pagi disekolah. Al tidak akan pernah melupakan sarapannya.

Alm. Mamanya dulu berpesan untuk selalu sarapan dan Alari selalu menuruti perintah Mamanya. Karena seperti kata Alari tempo lalu,

'Makan itu harus, Karena pura pura bahagia butuh tenaga'

Jika kemaren Al sarapan sendiri, hari ini sudah ada Jeje yang duduk dihadapan Al. Ohh bukan! Jeje tidak sarapan, melainkan sedang menyalin tugas Alari yang akan dikumpul pada jam pelajaran pertama nanti.

"Otak lo masih berfungsi kan?" Tanya Al.

Jeje mendongak menghadap Al dan langsung nyengir.

"Hihihi. Lo kan tau otak gue lagi lelah berfikir Al" kata Jeje

"Lo pernah mikir?" Tanya Al heran.

"Pernah lah Al" kata Jeje dengan tampang meyakinkan

"Mikir apa emang lo?" Tanya Al

Tiba-tiba raut muka Jeje berubah muram.
"Mikirin hubungan gue sama bima Al" jawab Jeje lesu

Kriikkk.....

"Untung temen" gumam Al dan membiarkan Jeje kembali menyalin tugasnya.

Saat Al ingin melanjutkan makannya, tiba tiba ada 3 tamu tak diundang datang menggebrak meja tempat Al dan Jeje duduk.

Braakkk......

"Ehh.. Ayam ayam" latah Jeje

Sedangkan Al?

Udahlah ya, Al mah tetep aja mukanya datar kayak aspal.

"Siapa diantara kalian yang namanya Alari?" Tanya Cewek dengan dandanan paling menor, sepertinya dia ketua genk tersebut.

Merasa mendapat panggilan, Al pun berdiri dan menjawab.

"Gue" kata Al dingin.

Ketua genk itu sempat ngeri melihat raut wajah Al yang datar dan terkesan Dingin.

"O.. ohh.. L.. lo Alari?" Tanya sang ketua genk.

"Mmmm" gumam Al sebagai jawaban.

"Woyy.... lo kalo dateng tuhh ngucapin salam dulu kek. Jangan gebrak meja kaya tadi, lo ngga tau cewe cantik lagi ngerjain tugas hahhh? Siapa lo berani beraninya gangguin ketenangan gue?" Kata jeje menggebu gebu.

Tatapan ketua genk itu beralih ke arah Jeje.

"Hahahaha... (ketawa jahat)
hehh.. lo sekolah disini berapa tahun? Lo gak kenal sama cewek cantik di SMA harapan ini hah, kenalin! Nama gue Tetjana". Kata Tetjana si ketua genk.

Jeje memperhatikan Tetjana dari atas sampai bawah dengan pandangan menilai.

"Begini katanya cantik?" Tanya Jeje pada dirinya sendiri.

Alari diam saja memperhatikan tingkah temannya ini, sudah pasti Tatjana ini akan kalah jika melawan temannya dalam hal adu mulut.

"Apa lo liat liat?" Kata Tatjana tidak terima diperhatikan seperti itu.

"Hehh. Lo ngaca dong! Cantik dari mananya model lo begitu? Tuh bedak lo setebel debu jakarta, mulutlo merah kayak habis makan sirih" kata Jeje sinis

"ini kulit gue habis perawatan mahal ya! lebih mulus pasti dari kalian. Item manis. Ya gak girls?" Tanya Tatjana pada teman temannya.

"Pastinya dong" jawab teman Tatjana lantang.

"Dihh.. mulus? Palingan digosok, daki semua yang keluar! Tapi bagusnya ngaku juga lo item, bhahahahaha. Kayak malika! Keledai hitam tak terpilih, wahahahaha". Kata jeje semakin memojokan Tatjana.

"Diem lo!" Kata Tatjana, malu menjadi tontonan siswa lainnya.

"Guys kenalin nihh, si Terajana! Gue rasa lo salah masuk deh, disini sekolah, bukan Pentas acara lenong! Dandanan lo menor gitu ewhh!" Kata Jeje semakin gencar menyoraki Tatjana.

"Hhuuuuuuu". Sorak semua siswa yang ada di kantin.

Tatjana yang sudah tidak sanggup menanggung malu, akhirnya pergi dan diikuti teman temannya.

"Jahahaha, pergi lo sana! Yang jauhh. Siapa suruh berani ngelawan Jeje, malu kan lo. Hahahaha". Kata Jeje dengan perasaan bahagia.

Tetapi sedetik kemudian raut wajah Jeje berubah menjadi panik mengingat ada hal yang lebih penting justru dia lupakan.

"Ehh mampus, tugas gue belum kelar. Duhh harus cepet nihh" kata Jeje dan langsung mengerjakan tugas dengan tergesa gesa.

Tepat saat bel masuk berbunyi Jeje sudah menyelesaikan tugasnya, setelah membayar makanan Al, mereka berdua berjalan beiringan menuju kelas.

**********

Katakan pada masalalu
Kita adalah cerita yang telah usai
Jika kau bertanya' kenapa aku memilih menyerah?
"Caramu menyakitiku terlampau sempurna"
Mungkin akan ku jawab seperti itu

Jujur saja walau kita telah usai
Rindu kadang menyergap
Tetapi aku sempat berfikir
Untuk apa aku perduli?
Jika dipikir pikir
Aku ini ibaratkan Flat shoes
"Gak ada Hak"
Karena cerita kita telah usai

-Author


Gaje banget sumpah😭, tapi semoga suka yaa guys...
Jangan lupa tekan bintang dan tinggalkan komen sebanyak banyaknya yaa
Luv you readers kesayangan❤️

Salam : Mainsterius🥰

-Cold Girl-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang