Part 18

3.2K 144 13
                                    



(Part khusus Jeje & Bima)

Aku merindukanmu, kamu merindukannya. Kita sama sama rindu, hanya berbeda arahnya saja.

COLD GIRL




Dan disinilah mereka. Didalam satu blok bianglala khusus untuk 4 orang, 2 bangku disisi kanan telah diduduki oleh Juna dan Alari, sedangkan disisi kiri telah menjadi tempat Jeje dan Bima.

Sepanjang bianglala itu berputar Jeje sama sekali tidak fokus dengan tindakannya. Seolah olah raga dan nyawanya tidak berada di satu tempat yang sama.

Sampai bianglala berhentipun jeje masih saja bergeming ditempatnya sampai sebuah suara mengagetkannya.

"Je, ayo turun. Waktu kita udah habis sekarang giliran yang lain"

"Haa- hahh?" Jeje bingung

Akhirnya Bima menggenggam tangan Jeje dan menariknya secara halus. Jeje yang diperlakukan seperti itu sedikit malu. Tapi bukankah ini yang Jeje mau? Entahlah... semenjak Jeje melihat Bima makan bersama perempuan lain di kantin sekolah, Jeje tidak bisa mempercayai tindakan yang Bima lakukan saat ini.

Sepanjang perjalanan menyusuri pasar malam Jeje hanya diam saja karena enggan memulai percakapan terlebih dahulu. Yang diakhiri dengan sebuah pertanyaan yang diajukan Bima.

"Kenapa lo menghindar?" Tanya Bima memecahkan keheningan diantara mereka.

"Apa?" Jeje balik bertanya seperti orang bodoh.

"Yaa.. lo kenapa menghindar dari gue?" Ulang Bima agar Jeje paham maksudnya.

Jeje diam, sebenarnya dia punya jawaban atas pertanyaan Bima tadi. Hanya saja Jeje masih enggan untuk mengatakannya.

"Yaudah klo lo ngga jawab, kita ke sebelah sana aja yaa" ajak Bima

Jeje hanya memberikan anggukan sebagai jawaban, entahlah biarpun mencoba menjauh. tapi berada sedekat ini dengan Bima membuat Jeje salah tingkah. Tapi Jeje masih bisa menguasai situasi.

Ternyata Bima mengajak Jeje ke stand ice cream. Jeje diminta menunggu sebentar sementara Bima pergi membeli sesuatu.

"Je, nihh buat lo" kata Bima sambil menyodorkan 1 cup ice cream rasa green tea untuk Jeje

Jeje menerima ice cream itu dengan tampang bingung, darimana Bima tau rasa kesukaan Jeje.
Seolah dapat membaca pikiran Jeje, Bima akhirnya menjawab.

"Jadii gue sering liatin, ehmm... lebih tepatnya buntutin lo ke cafe deket sekolah kita, dan lo selalu pesen minuman green tea latte. Jadi dari situ gue nebak kalo lo emang suka rasa green tea" Kata Bima cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sebenarnya.

Setelah mengetahui ternyata Bima sepeduli itu dengannya entah kenapa ada rasa senang yang muncul sehingga membuat sudut bibirnya terangkat membentuk garis lengkung. Yapp, Jeje tersenyum. Dan itu tak luput dari pandangan Bima.

"Cantik" batin Bima.

Tapi itu tak berlangsung lama karna setelahnya ada seorang perempuan yang datang dan merusak acara Jeje dan Bima.

"Ehh. Hai Bim, kamu disini juga? Ternyata kita emang ditakdirkan untuk berjodoh yaa, bisa ketemu disini. hahh senangnya" kata perempuan itu sambil bergelayut manja dilengan Bima.

"Rin, apaan sih lepasin gue!" Kata Bima pada perempuan yang dipanggil Rin tadi.

"Kenapa sihh? Aku kan pengen sama kamu" Kata Rin dengan suara dibuat buat agar selembut mungkin.

Ekspresi Jeje sudah berubah datar, dia menunggu reaksi Bima.

"Hehh. Lo ngga liat gue udah sama cewek?" Kata Bima dengan intonasi agak tinggi.

"Upss. Gak liat tuhh!" Kata rin dan langsung menoleh ke arah kanan Bima. "Ohh ini nihh ceweknya, heh biasa aja. Gak ada pantes pantesnya buat kamu Bim, yang pantes tu cuma aku" katanya dengan gaya yang menjijikan dimata Jeje.

Jeje yang merasa tersinggung atas ucapannya pun membalas tak kalah sengit.

"Hehh. Lo pikir lo pantes?" Tanya Jeje

"Ya iyalah pantes, cantik gini kan" kata Rin sambil mengibaskan rambutnya.

"Lo pantes dari mananya hah? Malem malem pake celana pendek banget, baju kurang bahan. Gue tau kok lo pasti anak sekolahan, tapi tolong yaa tunjukin kalo lo itu orang berpendidikan" Kata Jeje menghina Rin tersebut.

Dan tak ayal Rin yang diberikan kata kata menusuk seperti itu malu ngga ketulungan.

"Lo yaa!" Tunjuk Rin pada Jeje "kamu kok diem aja sihh aku dihina sama cewek kurang ajar ini" kata Rin meminta pertolongan pada Bima.

"Lah, lo siapa gue emang?" Tanya Bima.

Mendapat perlakuan seperti itu membuat muka Rin merah padam menahan kekesalan, dengan sekali hentakan kaki, Rin meninggalkan mereka berdua dengan wajah kusut.

Disitulah senyum miring Jeje terukir dengan sempurna. Puas karena telah menyingkirkan pengganggu kecil yang menjengkelkan.

"Gue pulang" kata Jeje akhirnya. Kehadiran perempuan tadi berhasil menurunkan moodnya saat ini.

"Lho, kenapa pulang? Gue masih pengen jalan bareng lo Je" kata Bima mencegah Jeje pulang.

"Lo bisa kan jalan sendiri, lo dateng juga tadi sendiri kan? Trus apa masalahnya?" Ketus Jeje.

Well. Ini kalimat terpanjang yang Jeje ucapkan selama Jeje bersama Bima.

"Okee. Gue anter lo pulang" Putus Bima akhirnya.

"Gue bisa pulang sendiri" Tegas Jeje.

"Tapi itu udah kewajiban gue biat nganter lo pulang Je" kata Bima kekeh ingin mengantar Jeje pulang.

"Hehh. Jangan ngomongin kewajiban didepan gue, karna bagi gue disamping kewajiban itu masih ada hak. Dan gue masih punya hak buat lakuin apa yang gue mau. Termasuk pulang sendiri" Kata Jeje dengan kalimat Tegasnya. Lalu pergi meninggalkan Bima yang termangu dengan jawaban Jeje.

Bima bukannya tidak berniat mengejar Jeje, tapi Bima tau jika saat ini dia memaksakan kehendaknya. Bima akan semakin kesulitan untuk menjangkau Jeje. Jadi biarlah Jeje tenang dulu dan Bima bisa akan mulai beraksi untuk menaklukan pujaan hatinya.

Tak jauh dari tempatnya berdiri, Bima juga melihat Arjuna yang sedang berhenti sambil ngos ngosan sehabis mengejar sesuatu.

"Juna. Lo kenapa? Alari mana?" Tanya Bima.

"Nah it-hu dhia. Hahh huhh, gue lagi ngejar alari barusan. Dia kabur karena gue nyanyiin dia lagu cinta" Kata Juna lesu sambil ngos ngosan.

"Hahhh.. naklukin mereka tu susah yaa?" Kata Bima mulai merasa putus asa.

"Eitss, jangan nyerah dulu Bro. Naklukin gunung es emang ngga gampang. Tapi gue ngga akan berhenti buat dia cair sama gue" Kata Juna mantap.

"Gue harap mereka sampe dirumah dengan selamat" Kata batin Bima.

**********

"Apa benar ini yang namanya jatuh cinta?" Tanya hatiku.
Pasalnya, yang kurasa hanya Jatuhnya saja.

Author







Yeayyyy. Gue up lagi nihh😁 sebenernya part ini udah ditulis barengan sama part sebelumnya, tapi di post pisah biar kalian penasaran. Hehehehe
Semoga suka yahh.😘

Jangan lupa play mulmed, itu pas di partnya neng Bebe ngena banget😭



"cause i'm tired of the fake love, show me what you made of. Boy make me belive"


Okedeh
See Yeahh....

Mainsterius

-Cold Girl-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang