Part 12

3.2K 181 1
                                    

pukul 17 : 30

"Aaalll... si Bunny gue bawa pulang yaa? Gasanggup gue berpisah sama dia" rengek Jeje saat akan meninggalkan rumah Al dan otomatis meninggalkan Bunny.

"Gak, lagian lo juga bisa beli kelinci yang sama kayak punya gue. Lo ngga semiskin itu!" Kata Jeje tajam.

"Kejem bener lo! Kesel gue sama lo, udah ahh pulang aja gue kalo gitu" kata Jeje kemudian bangkit berdiri ingin pulang.

"Inget jalan pulang kan lo?" Tanya Al

"Ada bagusnya lo diem deh Al, tiap kali ngomong pait banget gitu omongan lo" kesal Jeje.

Alari sebenarnya ingin tertawa melihat ekspresi kekesalan temannya ini, tapi sebisa mungkin ia tahan.

"Yaudah, gue pulang dulu! Sampein salam gue sama Bunny. Ketchup basah dari gue" kata Jeje centil.

"Iya. Hati hati lo! Inget belajar lo nanti malem. Besok senin!" Kata Alari

"Senin tuhh anak siapa? Gakenal gue. Wahahaha! Sampai jumpa Alariku!" Kata Jeje kemudian lari terbirit birit meninggalkan kediaman Alari.

Selalu saja seperti itu jawaban Jeje ketika Al mengingatkannya jika Besok hari senin.
Setelah mengembalikan Bunny ke kandangnya, Alari balik ke kamarnya untuk membersihkan diri.

°°°°°°°°°°°

Malam harinya...

Tokk.. tookk.. tokk..

"Non, makan malemnya udah siap. Mari atuh turun! Makan malem bersama." Kata Bi Irma dari luar kamar Alari.

Alari membuka pintu untuk Bi Irma.
"makanan saya diantar ke kamar saja seperti biasa!" Kata Alari dengan aura mencekam.

"Ba-baa baik non, tunggu sebentar." Kata Bi Irma

Dimeja makan keluarga Bram sudah berkumpul, mereka saat ini sedang menunggu Alari bergabung untuk makan malam hari ini.

"Tuan maaf, Non Alari menolak lagi. Dan menyuruh saya membawakan makanannya ke kamar" kata Bi Irma

"Hahhh, yasudah biar saya yang membawakan putri saya makannanya. Kalian makan saja dulu!" Kata Bram pada Indri dan Ririn.

"Kita nunggu mas aja yaa?" Kata Indri

"Tidak usah, mas akan makan dengan Alari saja hari ini" kata Bram bersikeras.

"Yasudah mas." Kata Indri pada Akhirnya.

Setelah menyiapkan makan malam alari, Bram lantas menuju ke kamar alari untuk memberikannya pada alari.

Tokk... tokk... tokk...

Klekk...

"Mak-.." ucapan Alari terpotong saat melihat siapa yang membawakannya makanan.

"Ini makan malam kamu nak." Kata Bram

Alari sebenarnya ingin sekali menolak makanannya, tetapi perutnya sangat lapar saat ini. Dengan terpaksa dia membuka lebar pintunya dan mempersilahkan Bram masuk ke kamarnya.
Bram meletakkan makanan alari di atas nakas disamping tempat tidurnya.

"Kamu makan ya Al." Kata Bram

"Mmm" gumam Al pertanda 'Iya'

Saat sudah suapan ke dua, Al merasa risih. Pasalnya papa Al masih sedia menunggu di dalam kamarnya.

"Kenapa masih disini? Anda tidak makan malam dengan keluarga anda?" Tanya Al menusuk hati Bram.

"Papa makan setelah kamu makan Al" kata Bram.

"Terserah" jawab Al singkat.

"Al, Papa ingin bertanya sesuatu sama kamu."

"Anything, but not my privacy." Jawab Al datar

"Kenapa kamu benci mama indri Al? Dia sangat sayang sama kamu, kenapa susah sekali kamu bisa menyayangi dia, seperti dia menyayangi kamu?." Tanya Bram

"Kenapa anda dengan gampangnya menghianati mama saya dan menikahi perempuan lain?" Bukannya menjawab pertanyaan, Al malah balik bertanya pada Bram dengan nada dingin.

"Al. Papa sangat mencintai alm. Mama kamu, tapi-" kalimat Bram terpotong

"Cukup, jangan ucapkan kalimat penenang untuk saya. Keluar sekarang dari kamar saya" kata Al dingin.

"Al dengerin dul-"

"Saya bilang keluar" kali ini Al berbicara dengan raut muka datar dan suara dingin yang mencekam, dan membuat Bram tidak punya pilihan lain selain keluar dari kamar putrinya.

"Baiklah, habiskan makanannya Al" kata Bram pada akhirnya dan meninggalkan kamar Alari.

Selera makan Alari benar benar hilang saat ini, dia menyudahi makannya dan berjalan menuju meja belajarnya. Mengerjakan sesuatu yang sering ia lakukan dikala sedih melanda hatinya.
Mengisi Diarynya.

Dear Diary......

Aku lelah
Aku lelah berpura pura tegar
Aku lelah berpura pura kuat
Mereka tak pernah tau,
Yang sebenarnya adalah
Aku tidak setegar yang mereka lihat
Aku tidak sekuat yang mereka kira
Aku hanya berpura pura
Dan jika mereka percaya dengan ini semua
Aku anggap ini adalah sandiwara terbaikku.

Papa...
Dia berkata mencintai mama
Cinta seperti apa yang dia maksud?
Mencintai dua orang wanita sekaligus?
Yang aku tau
Jika memang benar cinta
Tidak akan ada dua nama dalam satu hati...

A/F

Setelahnya Al menutup buku Diarynya, dia bergegas mengerjakan tugas sekolah yang akan dikumpulkan besok. Meskipun suasana hatinya tidak bagus, jika sudah menyangkut pautkan tugas. Alari tidak pernah lalai dalam mengerjakannya.







Finally gue up lagi😁
Jangan lupa Votment yaa.
Love yeahh❤❤

Salam : Mainsterius.

-Cold Girl-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang