Cristie POV
Aku melangkahkan kakiku menuju sofa kamar, kemudian kujatuhkan tubuhku dengan keras.
Kepalaku masih saja pusing, apa dia akan kemari untuk menemuiku? Kemarilah Kay, aku menunggumu, aku akan sembuh jika kau datang, dan perlihatkanlah senyum indahmu padaku. Aku rindu senyum yang selalu menghiasi wajahmu.
Aku cemburu padamu, Kay. Kau tahu kenapa? Gadis itu, siapa dia? Pakai acara cium pipi segala, seumur hidup aku sahabatan dengan Kay, belum pernah aku dicium pipinya oleh dia. Mungkin kalau aku minta, bakalan dikasih yah? *berharap banget
Aku mulai penat. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Semuanya terlihat sangat membosankan tanpanya. Arghh! Kenapa dia selalu saja ada di pikiranku?!
Tok... tok... tok...
Terdengar ketukan pintu di ruang bawah, mungkin ada tamu. Kulangkahkan kakiku menuruni tangga satu per satu dengan sangat hati-hati.
Tok... tok... tok...
Ketukan di pintu kembali terdengar, sepertinya tamu hari ini bukanlah orang yang suka menunggu.
"Sebentar!" kataku kesal.
Kubuka perlahan pintu itu, tenagaku masih lemah hanya untuk membuka sebuah pintu.
"Hai," sapa seorang gadis setelah pintu berhasil terbuka. Dia di sini! Kay benar-benar datang kemari! Apa aku salah lihat? Uhm, sepertinya tidak.
Aku sudah tak bisa menahan diri untuk tidak memeluknya, kujatuhkan tubuhku padanya. Sepertinya dia terkejut dengan apa yang kulakukan. Tapi biarlah.
"Cristie! Kamu kenapa? Jangan pingsan di sini!" pekiknya.
Bodoh, aku tak pingsan, aku hanya merindukanmu, Kay. Ah, entah kenapa aku jadi ingin menendangnya.
***
Kay POV
Kutatap wajahnya dengan penuh rasa cemas, saat ini Cristie tengah tertidur pulas. Tadi dia tiba-tiba saja pingsan, kemudian dengan susah payah kubawa dia ke kamarnya.
Kapan dia akan bangun? Aku ingin mendengar suaranya, sudah lama aku tak melihat senyumnya yang manis. Bangunlah Cristie, aku sangat merindukanmu, sungguh amat sangat merindukanmu.
"Ehem."
Aku terkejut mendengar dehamannya, langsung aku salah tingkah dibuatnya. Bagaimana tidak, dia pasti sudah mempergokiku yang sedang menatap wajahnya. Apa yang harus kulakukan?
Kay bego!!! Bego! Bego! Bego!
"K-ka-kamu kok udah bangun?"
"Jadi aku nggak boleh bangun nih, oke deh, aku tidur lagi," katanya sambil menarik selimut.
"Eh, nggak kok, bukan gitu maksudnya."
"Hmmm," sahutnya.
Kami terdiam lama, aku bingung harus melakukan apa.
Dia menatapku. "Kok kamu diem?"
"Kamu juga diem kok," jawabku.
"Aku nggak diem, dari tadi aku ngomong tapi di dalam hati," katanya santai sambil berdiri dari tidurnya.
"Emangnya aku tahu isi hati kamu ya?"
"Coba aja kamu denger sini." Dia menarikku ke dalam pelukannya, memelukku dengan erat.
Kyaaaa!!! Jantung gue!!! Jantung ini serasa mau copot!!! Mati deh gue kalo sampe copot.
Aku diam tak berkutik, masih berada di dalam pelukannya. Aku dapat merasakan dia yang sedang tersenyum. Pipiku! Bagaimana rupa pipiku saat ini?! Semoga saja dia tak melihat wajahku yang pasti sudah seperti kepiting rebus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indah Pada Waktunya (Girl×Girl) (On Going)
RomanceKay dan Cristie, keduanya adalah sepasang sahabat yang saling menyimpan perasaan terlarang. Mereka hanya mampu menyimpan tapi tak berani mengungkapkan, seperti kebanyakan sahabat yang saling jatuh cinta namun bergender sejenis. Masing-masing dari me...