Masih special part! 😁
***
Author's POV
"Aaaa!" pekik Sonia ketika salah seorang anggota PMR menyentuh luka pada wajahnya.
PMR itu mengangkat dagu Sonia. "Diem dong, gitu aja sakit."
Sonia menatap kesal padanya. "Eka tersayang... Lo nggak ngerasain gimana sakitnya dipukul sama Kay. Jadi, please pelan-pelan obatinnya!"
"Gue mukulnya gak keras-keras amat kok, gitu aja langsung ambruk," sahut Kay yang sedang berbaring di ranjang UKS dengan santainya.
Rista duduk di kursi dekat pintu UKS yang tertutup, sedangkan Cristie sedang mencari-cari sesuatu di lemari untuk Kay. Sarah dan dua bersaudara baru saja keluar untuk membeli makanan dan minuman untuk Kay dan Sonia.
"Gak keras dari Hongkong! Gue bakalan bales lo lebih dari ini!" kata Sonia sambil menunjuk-nunjuk wajahnya sendiri.
Kay tersenyum senang mendengar ancaman Sonia. "Ayo, sekarang aja."
"Kay!" bentak Cristie tanpa menoleh.
Kay menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. "Hehehe... Iya, ampun deh."
"Kalian berdua kenapa sih, kok bisa sampe berantem begitu? Jelaskan detailnya ke gue," kata Rista.
"Gue nggak mau jelasin, bibir gue sakit dipukul sama lo," jawab Kay ketus.
"Yah, siapa aja yang mau. Relawan aja."
"Gimana caranya lo bisa tau kalo gue lagi berantem? Dan letaknya kan di toilet pulak, nggak mungkin lo punya agen yang mata-matain gue, kan?" tanya Kay penuh selidik.
"Ah, itu nggak penting. Gimana ceritanya kalian bisa berantem?"
Semuanya diam, hanya terdengar hembusan pelan nafas mereka.
"Ini semua gara-gara aku, Kak. Aku yang salah," kata Cristie tiba-tiba. "Maaf buat semuanya ya."
Cristie mendekat lalu menyerahkan tisu untuk membersihkan darah pada hidung dan bibir Kay. "Bersihin semua."
"Bersihin dong, aku kan yang sakit. Tuh, kayak mereka." Tunjuk Kay pada Sonia dan Eka.
Sonia menatap Eka sebentar, kemudian menyambar tisu yang dipegang Eka. "Biar gue bersihin sendiri aja."
Eka menarik kembali tisu yang diambil Sonia. "Halah, lo mana tau di mana yang ada darahnya. Di sini gak ada cermin. Diem aja, gak usah denger omongan dia."
"Jangan naksir gue loh!"
"Ck, gue naksir lo? Mendingan gue nyebur ke Sungai Amazon daripada harus suka sama cewek kayak lo!" katanya sambil menekan luka Sonia keras-keras.
"Aaaa! Pelan-pelan bego!" pekik Sonia.
"Lebih bego lo daripada gue. Malu-maluin anak cewek cuman gara-gara Lexa, kayak gak ada yang lain aja selain Biller atau siapa namanya? Gue lupa."
"Billy. Lagian gue sama dia udah putus kok."
Eka mengganti tisu yang sudah terlalu kotor. "Nah itu namanya. Putus? Wow, sejak kapan?"
"Baru aja. Kenapa? Lo mau jadi pengganti Billy?" tantang Sonia. "Gimana, hah? lo mau?"
Rista memandang mereka berempat. "Kalian cocok yah? Udah kayak pasangan aja, saling adu mulut itu pertanda saling suka loh."
Eka menatap tajam ke mantan seniornya itu.
"Ah, itu cuman bullshit!" kata Sonia.
Rista hanya mengangkat bahu, kemudian menatap keluar jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indah Pada Waktunya (Girl×Girl) (On Going)
RomansKay dan Cristie, keduanya adalah sepasang sahabat yang saling menyimpan perasaan terlarang. Mereka hanya mampu menyimpan tapi tak berani mengungkapkan, seperti kebanyakan sahabat yang saling jatuh cinta namun bergender sejenis. Masing-masing dari me...