Kay POV
Saat ini aku tengah berada di sebuah toko buku, bukan membeli buku tapi numpang ke toilet dan juga yang numpang bukan aku, tapi Cristie. Di saat kami sedang dalam perjalanan pulang, dia bilang ingin ke kamar mandi. Jadi, aku turunkan dia di toko buku karena memang aku sudah akrab dengan pemiliknya. Aku meminta ijin agar Cristie bisa menggunakan toilet tokonya sebentar dan pemiliknya mengijinkan.
Drtt... drtt... drtt...
Ponselku kembali bergetar, dan kali ini kuharap bukan dari nomor tak dikenal itu. Setelah kulihat ternyata bukan telpon, tapi WA dari Rista. Langsung kubuka pesan dari WA tersebut.
[Lo di mana? Udah sore nih, gue sama Mama khawatir tau!]
Aishh!!! Aku menepuk jidat.
[Hehehe, sorry deh. Gue lupa ngabarin, gue habis main ke rumah temen]
Tak sampai 10 detik, pesanku sudah dibalas.
[Bego! Tinggal tunggu pengajian aja deh kalo udah sampe rumah, rasain!]
[Bujuk mama dong, biar gak ceramah. Gue kan udah jujur kalo gue tuh lupa]
[Enak aja, ini tuh pelajaran buat anak bandel kayak lo. Dah, gue mau mandi, selamat menikmati pengajiannya nanti ya 😘]
[Woy!! Jangan pergi dulu, gue belom kelar ngomongnya.]
3 menit tak ada balasan, kukirim lagi pesan untuknya.
[Rista?? Bantu gue dong!]
5 menit tak ada balasan.
[Kamvret!!! 😒😐]
Rista memang tak bisa diandalkan!
"Hei, kita pulang sekarang?" tanya Cristie ragu-ragu.
"Iya," jawabku.
Untuk sejenak aku harus bisa melupakan kejadian tadi saat istirahat, ah, sudahlah lupakan saja.
***
Setelah makan malam, akhirnya sesuatu yang tidak aku tunggu-tunggu akhirnya terjadi, ceramah panjang.
Skip ceramah 😄
"Karena kamu pulang kemaleman dan nggak kasih tau Mama, maka Mama akan sita kunci mobil kamu selama satu hari. Ini peringatan, Kay," kata Mama sebagai keputusan terakhir bagiku, setelah beberapa menit mendengar ceramah panjang yang membuatku mengantuk, akhirnya Mama sudah mengambil keputusan yang sebenarnya tidak bagus juga bagiku.
"Mama," kataku memelas. "Kay 'kan cuman lupa aja, please jangan sita kunci mobil, ya, Ma?"
"Gak ada perubahan, besok kamu berangkat dianter sama Rista."
"Hadir!" teriak Rista dari dapur ketika mendengar namanya disebut.
"Iya deh, Kay terima keputusan Mama dengan senang hati," jawabku pasrah.
"Bagus, mana kuncinya?" Mama menyodorkan telapak tangannya.
Kuserahkan kunci mobilku kepada Mama dengan perasaan sangat kehilangan. *lebay 😑
KAMU SEDANG MEMBACA
Indah Pada Waktunya (Girl×Girl) (On Going)
RomanceKay dan Cristie, keduanya adalah sepasang sahabat yang saling menyimpan perasaan terlarang. Mereka hanya mampu menyimpan tapi tak berani mengungkapkan, seperti kebanyakan sahabat yang saling jatuh cinta namun bergender sejenis. Masing-masing dari me...