Heart 4 (Alesha) - Yang Sesungguhnya

936 229 36
                                    

Kekasih yang baik adalah wanita yang menjaga penuh kepercayaan pasangannya. Ya, bukan pencitraan. Memang 'aku' lebih nyaman diucapkan daripada 'gue'. Bukan soal makna, ini cerminan.

Irene Alesha Fatirani, mencoba sebaik mungkin.






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Mulai dari sapaan dan kebiasaan, memang lebih baku.

Aku dibanding 'gue', Irene Alesha lebih cenderung nyaman dengan 'aku'.

Baik, kita mulai saja.

Hati jangan ditanya, Axel Ong adalah pemilik keseluruhannya.

Sejak hampir 3 tahun lamanya, tidak pernah ada hal serius yang terjadi.

Sebenarnya ada, cuma aku tahan. Bertahan jika memang masih bisa kusimpan sendiri.

Kekasihku Axel Ong, dia bukan lelaki biasa. Dia luar biasa.

Tidak hanya disaat jatuh, aku seakan bagian dari separuh ingatan dan tubuhnya.

Aku bisa merasakan, berada di posisi dan batinnya. Ikatan kami lebih dari Daniel dan Joyana yang berstatus tunangan.

Tahukah, hanya satu yang kadang membuatku lemah. Antara aku, kekasihku, bahkan orang lain, aku tidak metolerir ada pihak lain diantara kami.

Joyana, aku yakin Ong tau. Aku apalagi.

Setiap malam, aku tau Joy --dengan intensitas yang terbilang-- sering mengirim pesan sekedar bertanya pertanyaan yang seharusnya untuk tunangannya.

Aku mendapat telpon. Astaga! Aku lupa menelpon Ong saking lelahnya aku semalam.

Lelah, lelah karena aku baru tidur sekitar 3 jam saja setelah Arsya kambuh dan langsung menyiapkan sarapan. Memang akhir-akhir ini dia sering khawatir, apalagi hanya ada dia dirumah sepulang sekolah. Aku juga lupa membeli stok obat biasanya.

"Bae, udah mendingan?" Adikku Arsya Jinyoung Fatirandi memang punya kelainan jantung sejak kecil, penyakit bawaan dari Ayah.

Kami hanya berdua, hidup dari sisa perusahaan Ayah dan Ibu yang dikelola oleh kakakku.

Jika tanpa Ong, semuanya akan lebih sulit.

"Udah, kak. Kakak mau kemana?" Tanya Arsya sembari membenarkan posisi bantalnya menjadi lebih tinggi.

"Mm.. kakak mau, mau ke- ah, beli obat kamu. Kemaren kakak lupa beli jadinya kamu kambuh lagi." Alibi yang bagus, Rene. Memang benar, kan?

"Tapi kakak belum jawab pertanyaan aku semalem. Kakak abis jalan sama kak Ong lagi kan? Kakak ngapain aja sama dia? Kenapa pulangnya sampe mau pagi-"

The Benefits of Heartbreak.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang