Shade of Joyana

819 111 17
                                    

Aku benci janji semu, aku benci perpisahan, aku benci rasa sakit. Dan kamu hadir memperbaiki semua kebencian itu dengan sebuah ikatan dimana janji, perpisahan dan rasa sakit menjadi satu.


 Dan kamu hadir memperbaiki semua kebencian itu dengan sebuah ikatan dimana janji, perpisahan dan rasa sakit menjadi satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Goresan pensil yang kugenggam terus bergerak lihai membentuk siluet yang pas dan indah. Ya, sebuah desain gaun pernikahanku sendiri.

Tunanganku berjanji, kita akan hidup berdua menempuh waktu yang Tuhan kasih untuk 100 tahun ke depan jika itu mungkin.

Daniel Andra memberi aku kesempatan terberat untuk menjadi pendamping seorang lelaki hebat si pejuang.

Dan sebentar lagi bahagia yang akan kami jemput.

"Sayang, emangnya jadi di Bali? Tapi Irene gak mau disana, gimana dong?" Aku bertanya pada calon suamiku yang sedang asyik-asyiknya bermain laptop di kursi rodanya dekat balkon.

Ah, lagi-lagi calon suamiku dan kursi rodanya.

Tidak ada yang lebih indah dari senyumannya yang berhias tanpa rasa sakit walaupun berganti cacat.

Cacat bukanlah rasa sakit, tapi sumber kekuatan untuk melawan kenyataan yang sudah menjadi biasa.

"Aku maunya konsep garden party gitu seru kali ya, sayang? Kayak Bella Swan sama Edward Cullen di Twilight Saga."

Daniel hanya tersenyum hingga mata kecilnya hilang dibalik lipatan monolidnya, membuatku paham jika bahagianya sederhana.

Sama seperti aku, bahagia yang sederhana ketika bisa melihat senyum lebar dan tawa renyah Daniel Andra yang menggelitik relung.

"Kamu atur aja. Yang penting sah."

Aku memeluknya. Pelukan dari calon istri yang tinggal menghitung hari untuk memiliki.

Yang kami butuhkan adalah sah di mata Tuhan, agama dan negara. Sisanya, tanpa ikatan pernikahan pun aku sudah meyakini jika cincin di jari manisku ini akan berganti menjadi cincin pernikahan.

Tanpa sadar aku menangis, airmataku mengalir di sudut senyumku yang dipergokinya.

"Sayang.."

Aku menggeleng, bukan menangis sedih tapi haru.

Akhirnya, akhirnya dan akhirnya..

Perjuangan kita, perjuangan kamu dan aku yang menemui ujung.

"Aku mencintai kamu, calon istriku.. Briggita Joyana Nataradian."








Sampai bertemu nanti, suamiku.
Sampai di penghujung umur kita yang sudah dicatat Tuhan.

Aku mencintai, amat menyayangi dan mengasihimu, lelaki terkuat setelah Ayahku..







Daniel Andra Nataradian, suami sahku di tanggal 17 bulan 6.





Bersama anak-anak kita nanti yang diridhoi Tuhan.

Mari bahagia menjadi sepasang anak cucu Adam dan Hawa di bumi, sayang.



I love you, forever..


















End.

《 The Benefits of HEARTBREAK 》

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

《 The Benefits of HEARTBREAK 》

Any question about Joyana? 👉

Follow Instagram mereka ⏩ @danielanataradian @axel_ong @joyanalula @alesha.rene

THANKS FOR YOUR VOTE ⭐ AND COMMENTS 💬
🙇🙇🙇

The Benefits of Heartbreak.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang