Mind 1 (Daniel) - Menghormati Rasa Bosan

1K 209 31
                                    

Ketika hati gue ingin berhenti, tapi pikiran gue selalu fokus pada pendiriannya. Aneh, tapi itu yang selalu berhasil menggagalkan rencana gue buat ngelupain lo.

Daniel Andra Nataradian, yang selalu memikirkan Joyana.





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Gue dan Joy mutusin buat malam mingguan di rumah, rumah megah gue yang sepi. Di ruang tamu sambil makan cemilan, gue menempatkan kepala gue di pangkuannya, di paha mulusnya.

Kami menonton film horor, sebenarnya juga gak memberi efek apapun. Hanya ingin merekatkan hubungan kami.

Memastikan hati gue dan hatinya,  melanjutkan skenario awal yang tersusun rapi sebelum rasa itu datang dan pergi.

Rasa gue yang sekuat tenaga bertahan, dan harapan akan rasa di hati dia yang melangkah pasti untuk datang.

Selamat datang perasaan cinta Joyana, tolong buat perasaan Daniel Andra tetap pada tempatnya.

"Niel.. bosenin gak sih filmnya?" Tanya Joy yang menurut gue benar. Film nya membosankan. Apalagi kalo ditonton sendirian.

"Enggak kok. Lo aja yang ngerasa gitu." Sahut gue seadanya.

Bosan. Itu jadi pertanyaan buat gue. Kenapa gue gak pernah ngerasain itu sama lo bahkan disaat gue ingin?

"Tapi emang iyasih. Gue kan bosenan! Hahaha"

Gue tau semua tentang lo, nyaris semuanya bahkan hati lo. Cuma satu yang kadang gue gak paham, pikiran lo.

Pikiran seorang Briggita Joyana Kalula.

Mungkin tepatnya 'apa yang dipikirkan Joyana?'

Apakah terselip Daniel disana? Atau hanya sekelebat kecil yang tak berarti berkeliaran tanpa ingin menetap?

Kata bosan yang menjadi patokan apakah gue termasuk di dalamnya?

Joyana yang bosan dengan Daniel.

Joyana yang bosan dengan hubungan yang begini-begini aja?

Joyana yang merasa bosan dengan hatinya yang masih mendambakan orang lain?

"Tapi lo gak pernah bosen sama gue. Iya kan??" Kata gue dengan pede.

Gue bangkit menatap Joy yang berhenti ngunyah cemilan setelah kata-kata gue tadi.

"Sama lo?"

"Bukan, sama Axel Ong."

Skakmat.

Right?

Bosan dengan cinta sepihak tanpa kepastian yang menjadikan lo sebagai peran tersakiti sendirian. Tanpa ada yang tau selain gue dan perasaan peka orang tersebut.

The Benefits of Heartbreak.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang