Senja di Padang Ilalang

1.4K 59 7
                                    

Hari ini Candy benar-benar malas untuk berangkat ke sekolah. Dia malas bertemu apalagi berurusan dengan Galang. Tapi niatnya untuk bolos terhalang oleh teriakan mamanya yang membahana, membuat Candy cepat-cepat bergegas dan meninggalkan rumah karena dia tidak mau gendang telinganya pecah.

Sesampainya di sekolah, Candy menuju kelasnya dengan terburu-buru. Gadis itu berjalan mengendap-endap seperti maling takut tertangkap. Sekarang dia bisa bernafas lega, karena berhasil tiba di kelas dengan selamat tanpa bertemu dengan Galang.

"Candy! " Lea melambaikan tangannya memberi isyarat pada Candy untuk menghampirinya.

"Pagi guys.. " Candy menyapa Mita dan Lea seperti biasa.

"Eh Can, lo ada hubungan apa sama kak Galang?" ucap Mita to the point.

"Gue? Gue nggak ada hubungan apa-apa sama Galang. " jawab Candy sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Tadi pagi dia nyariin elo." tutur Lea.

"Terus dia bilang apa? " ucap Candy antusias.

"Kok lo jadi semangat gitu Can, lo naksir ya sama Kak Galang? " goda Lea yang membuat Candy langsung tersadar dan merubah ekspresinya menjadi cuek.

"Cih, siapa juga yang naksir cowok kurang belaian kayak dia. " ujar Candy sinis.

"Tapi menurut gue, kayaknya Kak Galang naksir sama lo deh Can. " tebak Mita.

"Ngayal lo Mit, mana mungkin cowok kayak Galang naksir gue. Orang dia pernah bilang kalau gue itu bukan tipe dia. " sanggah Candy.

"Seriusan Kak Galang pernah bilang kayak gitu sama lo? Kapan kok gue nggak tau? Dia bilangnya sambil senyum atau biasa aja? "

"Lea.. Lo itu kalau tanya bisa nggak sih satu-satu. Kasihan Candy jawabnya. " protes Mita tak tahan dengan Lea yang super duper cerewet dan kepo.

"Ye.. Suka-suka Lea dong Candy aja nggak protes. " cibir Lea kesal.

"Udah-udah lo berdua mau denger jawaban gue apa mau lanjut berantem? " ucap Candy menengahi dua sahabatnya yang hobi adu mulut.

"Yaudah cepet ceritain gimana kejadiannya. "

Candy mulai menceritakan secara rinci kejadian yang dialaminya dengan Galang. Mulai dari percakapannya saat bertabrakan hingga kejadian kamarin yang membuatnya terpaksa pulang dengan Galang.

Mita dan Lea benar-benar tercengang mendengar cerita Candy. Setahu mereka Galang adalah orang yang dingin dan akan marah kalau ada yang mengusik hidupnya. Tapi sifatnya berbanding terbalik ketika menghadapi Candy, cowok itu jadi banyak bicara dan sangat percaya diri.

"Tuh kan! Bener dugaan gue kalau Kak Galang itu beneran naksir sama lo. " ucap Mita histeris.

"Tapi kan bisa aja dia itu cuma merasa bersalah makanya mau nganterin Candy pulang. Sebaiknya lo jangan baper dulu deh Can, nanti lo sakit hati kalau kenyataannya berbeda. " sanggah Lea tidak setuju dengan pendapat Mita.

"Bilang aja lo iri sama Candy yang dianter pulang sama cowok paling ganteng sejagat. " ejek Mita sambil menirukan gaya bicara Lea.

Pembicaraan mereka terinterupsi oleh bel yang berbunyi nyaring. Tidak lama kemudian, guru sejarah memasuki kelas Candy sambil membawa beberapa buku yang cukup tebal.

Selama pelajaran konsentrasi Candy terpecah karena dirinya terus memikirkan Galang. Entah kenapa perkataan Mita terus berputar di otaknya. Apa mungkin Galang memiliki perasaan untuknya?

Waktu berlalu begitu cepat, hingga tak terasa pelajaran sejarah telah usai. Bel pertanda istirahat sudah berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas, namun Candy masih bertahan pada posisinya.

Hujan Dipenghujung NovemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang