Mungkin diantara kita hanya aku yang merindu sedang kamu hanya menganggapku masa lalu bahkan saat kita bertemu kamu tak lagi peduli pada kabarku.
—Candy Anindya—
***Candy mengomel tak jelas lantaran Galang yang tiba-tiba membatalkan rencana mereka untuk berakhir pekan di vila milik keluarganya karena latihan basket yang begitu mendadak. Tapi Candy sedikit memakluminya karena memang dua hari lagi sekolah mereka akan mengadakan tandingan persahabatan dengan SMA Merah Putih.
Dan disinilah Candy sekarang hanya duduk dan berdiam diri dalam kamarnya tanpa berniat melakukan apapun. Sebenarnya Galang meminta Candy untuk menemaninya latihan tapi Candy menolaknya untuk menghindari gosip. Yah, walaupun kedekatannya dengan Galang sudah menjadi rahasia umum tapi dia tidak ingin menambah parah gosip yang beredar.
Kebosanan perlahan mulai menghampiri Candy merayunya agar gadis itu beranjak dari tempatnya dan melakukan sesuatu. Candy sempat berfikir untuk meminta Diki menjemputnya dan mengajaknya keluar, tapi dia tidak ingin membuat Galang cemburu. Apalagi kemarin lelaki itu baru saja mengungkapkan perasaannya, walaupun hanya bisikan kata-kata singkat yang mungkin bagi orang lain sudah sangat biasa didengar. Tapi dengan bisikan itu inisiatif Candy untuk menjaga perasaan Galang semakin besar, walaupun belum ada hubungan spesial antara keduanya.
Tiba-tiba Candy teringat kalau dia sudah lama tidak pergi ke toko buku. Belakangan ini dia juga sudah jarang membaca novel jadi siapa tahu ada novel yang menarik untuk ia baca.
***
Sudah hampir satu jam Candy berkeliling dan melihat-lihat namun ia belum juga mendapatkan novel yang memikat hatinya.
Saat Candy ingin melanjutkan pencariannya, ia hampir saja menabrak dua orang dihadapannya karena terlalu sibuk memperhatikan novel yang berjajar rapi di sebelahnya.
Dan betapa terkejutnya Candy, saat mengetahui orang yang hampir ia tabrak adalah orang yang pernah mengisi hatinya bahkan mungkin hal itu masih berlaku hingga saat ini. Arsel menatapnya datar seolah tidak pernah terjadi apapun antara Candy dan dirinya. Sementara disampingnya berdiri seorang gadis cantik dan berparas seksi bergelayut manja di lengannya.
Sekian detik mereka saling menatap satu sama lain sebelum akhirnya Arsel berlalu meninggalkannya tanpa sepatah katapun seolah mereka tak pernah saling mengenal sebelumnya.
Flasback on
Pulang sekolah gue tunggu di atap. —Arsel
Sesuai pesan dari Arsel, sepulang sekolah Candy melangkahkan kakinya menuju atap sekolahnya. Sebenarnya Candy juga bingung, untuk apa Arsel menunggunya di atap biasanya lelaki itu selalu menghampirinya ke kelas sepulang sekolah.
Dengan langkah yang sedikit ragu Candy perlahan mendekati Arsel yang memunggunginya. Saat jarak diantara mereka hanya tinggal dua langkah, Arsel membalikkan tubuhnya dan menatap Candy, tatapannya tak dapat diartikan ada berbagai emosi yang menyatu dalam matanya.
"Kak Arsel ada perlu apa nyuruh aku kesini?" ucap Candy pelan.
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo." tutur Arsel dengan nada tegas.
Ada perasaan cemas yang tiba-tiba menghampiri Candy. Firasatnya mengatakan akan ada hal buruk yang akan terjadi setelah ini. Tapi Candy tetap berfikir positif.
"Kita udahin aja semua sampai disini."
Deg
Oksigen di sekitar Candy tiba-tiba seperti lenyap terserap oleh setiap kata yang dilontarkan Arsel. Hatinya begitu nyeri, air matanya mulai menggenang dan perlahan jatuh membasahi kedua pipinya.
"Kenapa kak? Kenapa kakak mau kita berakhir secepat ini?" lirih Candy menahan tangisnya yang hampir pecah.
"Karena kita udah ga bisa bersama. Kita ga cocok Can. Lebih baik semuanya cukup sampai disini."
"Enggak! Candy ga mau, Candy ga mau putus sama kak Arsel! Candy sayang kak Arsel.. Candy mohon.. "
Arsel merengkuh tubuh Candy ke dalam pelukannya lalu mengecup keningnya singkat.
"Lo ga akan bahagia di samping gue lagi. Ini yang terbaik buat kita, sorry."
Setelah mengatakannya Arsel pergi meninggalkan Candy sendiri dalam tangisnya. Tubuh Candy lemas, seolah energinya telah terserap seluruhnya, tubuhnya jatuh dan terduduk di atas lantai atap sekolahnya.
Gadis itu menangis sejadinya, menggumamkan nama Arsel berulangkali, meluapkan semua emosi yang ia rasakan ke dalam tangisnya.
***
Beberapa hari setelah kejadian itu, Arsel benar-benar menghilang dari hidup Candy. Lelaki itu memutuskan untuk pindah dari SMA Tunas Bangsa tanpa alasan yang pasti.
Candy mencoba mencari informasi terkait sekolah baru Arsel, tapi nihil dia tidak mendapatkan informasi apapun. Semuanya dirahasiakan dengan sangat rapih agar para siswa tidak ada yang mengetahuinya.
Flashback off
Candy tersadar dan segera menepis ingatan masa lalunya tentang lelaki itu. Perasaannya pupus begitu melihatnya berbahagia dengan perempuan lain dan menganggap dirinya layaknya orang asing.
Candy bertekad mulai saat ini dia akan meleyapkan nama Arsel dalam setiap sudut hatinya, dia tidak mau merasakan sakit dengan penyebab sama.Kalau Arsel bisa bahagia setelah melepasnya, dia juga harus bisa bahagia tanpa Arsel disisinya. Toh, sekarang dia memiliki seorang yang bisa ia jadikan tempat untuk melabuhkan hatinya. Dan Candy percaya kalau orang itu lebih baik dari pada seseorang di masa lalunya.
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Dipenghujung November
Teen FictionTidak semua kisah akan berakhir bahagia, tetapi tidak semua kisah akan berakhir dengan derai air mata. Romansa, air mata canda dan tawa yang selalu datang silih berganti tanpa terhenti. Kepada hujan yang selalu menyimpan kenangan disetiap kehadiran...