3

9.6K 587 7
                                    

Seulgi terus saja mondar-mandir dia masih memikirkan bagaimana nasib temanya itu, apakah dia baik-baik saja.

"Sudahlah kau lebih baik duduk, dinginkan kepalamu dulu, dan jangan panik, dia pasti baik-baik saja. " ucap jimin.

"Kau gila, kau menyuruhku tenang, mana bisa aku tenang, dia sedang bersama singa sekolah ini, aku takut terjadi apa-apa dengannya oppa. "jawab seulgi sambil menangis karena takut membayangkan hal-hal yg tidak-tidak.

Jimin segera memeluk seulgi dan berusaha menenangkanya. "Aku yakin dia akan baik-baik saja, kau lupa aku juga teman taehyung dan aku tau taehyung seperti apa, dia tak kan menyakiti irene, lagian irene juga gadis yg pintar pasti bisa melawan taehyung," jimin berusaha menenangkan seulgi.

Semoga taehyung tidak melakukan hal yang berlebihan. Ucap jimin dlm hati.

Sementara irene meremas kuat roknya, dia tidak akan bisa melawan taehyung untuk saat ini dia harus mengalah, iya harus mengalah, jalan satu-satunya agar bisa terbebas dari pria gila dihadapanya.

"Yak, Kim Taehyung menyingkir dari wajahku sekarang. "teriak irene tanpa digubris taehyung, dia malah semakin mendekat ke arah irine sampai hidunya menempel dengan hidung irene.

Irene memejamkan matanya setelah tidak ada jawaban dari kim taehyung pria itu terus menghembuskan nafasnya kewajah irene, sontak membuat irene sedikit bergetar bagaimanapun juga irene belum pernah berciuman dengan pria.

Dan benar benda lunak tersebut menempel pada bibir irine yang membuat irine membelalakan matanya seketika.

'brengsek, kau kim taehyung kau merebut ciuman pertamaku, dasar namja byuntae, batin irene

Terus saja taehyung menekan bibirnya pada bibir irene, taehyung menikmati ciuman sepihaknya dia terus saja melumat bibir irene dan sesekali menggigitnya agar irene mau membuka mulutnya dan setelah berhasil membuat mulut irene terbuka taehyung segera memasukan lidahnya lebih dalam dan menciuminya sampai mereka berdua membutuhkan oksigen.

Taehyung segera melepas pautanya dab menatap irene dengan nafas yang terengah-engah, hal ini tidak disia-siakan irene, dia menghirup sebanyak-banyaknya udara karena dia sangat membutuhkanya.

"Kau brengsek kim taehyung, aku membencimu, sangat membencimu."ucap irene, taehyung menyeringai.

"Dasar jalang, kau menikmatinya kan, sudah ku bilang tak akan ada yang bisa menolak pesonaku." segera taehyung menjauh dan duduk disalah satu kursi yg ada diruangan itu.

Irene masih mematung ditempat bagaimanapun juga irene sempat menikmati ciuman itu.
"Apa mau mu sekarang?"

"Oh, aku sudah mendapatkanya, aku anggap itu permintaan maaf atas apa yg kau katakan minggu lalu, dan satu hal lagi, " sebelum menyelesaikan kalimat nya taehyung menghampiri irene yg sejak tadi berdiri, irene yang melihat taehyung menghampirinya segera iya menatap mata taehyung.

"Jika kau berani mengganggu ku lagi kau akan mendapatkan hukuman lebih dari ini. " taehyung langsung mencium bibir irene. Irene terkesiap dan kaget bagaimana mungkin dia menciumnya lagi.

"Sekarang keluarlah." taehyung membukakan pintu untuk irene dan menyuruhnya keluar. Langsung saja irene keluar dari tempat laknat itu dan langsung pulang ke apartemenya karena jam pelajaran sudah selesai sejak 1 jam yg lalu.

"Manis juga, aku mulai menyukaunya. "ucap taehyung tersenyum, tanpa disadari ponselnya berbunyi segera ia mengangkat ponselnya.

"Ada apa? "

Hyung kau dimana sejak tadi kami menunggumu

"Kau pulanglah duluan."

Apakah hyung bersenang-senang dengan gadis tadi, kenapa sangat lama sekali hyung bermain denganya sampai melupakan kami.

"Lebih dari bersenang-senang, sudahlah aku mau pergi."

Baiklah hyung

Diapartemen irene segera menuju kamar mandi, setelah selesai mandi dia menatap cermin dan memegangi bibirnya yg tadi dicium paksa oleh taehyung.

"Dasar brengsek, dia merebut ciuman pertamaku," ponsel irene berbunyi terus menerus dilihatnya seulgi yang menelpon.

"Yak, ada apa."

Irene ah, gwenchana? Aku sangat kawatir padamu, apakah kau diapa-apakan oleh taehyung?

Apa aku harus menceritakan kepada seulgi, ah tidak tidak, aku tidak mungkin menceritakan hal yang memalukan pada seulgi.

Yak irene, kau mendengarku, apakah kau baik-baik saja, kenapa kau tidak menjawab?

"aku tidak apa-apa dia tidak melukaiku tenang saja kau tidak usah khawatir."

Baiklah kau harus istirahat. Sampai jumpa besok.

"Kau memang sahabatku kang seulgi, aku beruntung mempunyai sahabat sepertimu." ucap irene sambil tersenyum.

Keesokan harinya seulgi langsung memeluk irene saat irene tuba dikelasnya.
"kau tau aku sangat mengkhawatirkanmu kemarin, maaf aku tidak bisa membantumu."

"ishhh, sudah kau menyingkirlah, aku baik-baik saja. " ucap irene sambil melepaskan pelukan seulgi.

"kau harus mentraktirku kali ini."
Irene hanya tersenyum atas apa yg diucapkan seulgi, lalu seulgi kembali ketempat duduknya.

"oh hyung kenapa dengan wajahmu, apakah kau sendang membayangkan bercinta dengan wanitamu?"

"awww,  hyung sakit. " ucap jungkook sambil mengelus kepalanya karena dilempar botol oleh taehyung.

"heol, apakah diotakmu hanya bercinta saja?" ucap taehyung kesal.

"ah, lantas apa yg membuatmu tersenyum? " tanya yoongi

"ada mainan baru. " jawab taehyung sambil tertawa.

Jungkook dan yoongi saling menatap mereka tidak tau apa yang direncanakan taehyung. Taehyung terus saja tersenyum.

Segerombolan yoeja menghadang irene dan seulgi ya mereka adalah sunbae.

"Apa hubunganmu dengan taehyung oppa. " tanya wendy

"Apa urusanya dengan mu,"
Jawab irene sambil melangkah pergi melewati ketiga gadis itu.

"Yak berhenti kau, dasar jalang,"
Langakah irene terhenti setelah mendengar iya dipanggil jalang.

"Siapa yg kau sebut jalang, kau harusnya bercemin dahulu sebelum mengatai orang lain, kau lah yg pantas disebut jalang. " ucap irene membuat seulgi yg sedari tadi disampingnya membatu mendengar ucapan irene yg sabgat berani terhadap kakak kelasnya.

"Kau beraninya,. Ada hubungan apa kau dengan taehyung oppa? Kau tidak boleh dekat denganya lagi, karna dia hanya miliku, ingat itu. " wendy kesal lantaran lawanya kali ini tidak lemah seperti gadis yg lainya, yg langsung saja takut padanya.

"Itu bukan urusanmu, aku tak minat pun, dia bukan seleraku. " ucap irene disertai seringainyanya.

Wendy langsung kaget bahkan kedua temanya tak kalah kaget atas apa yg barusan irene katakan. Irene lantas pergi dari ketiga orang itu dan langsung menggandeng seulgi yang nampak ketakutan, mereka berdua pergi keperpustakaan.

"Wah, daebak, kau memang keren irene ya, tidak ku sangka kau seberani itu terhadap mereka. " irene hanya tersenyum menanggapi komentar temanya itu.

"Aku kesal, karna aku dikatai jalang oleh mereka, seenaknya saja mereka mengataiku. "jawab irene sambil membuka buku novelnya.

"Bahkan mereka jauh lebih parah daripada jalang. " ucap wendy
Mereka berdua tertawa bersama mengingat hal yg terjadi tadi.

Mereka berdua tidak sadar bahwa ada seseorang yg sedang merekam pembicaraan mereka.

"Aku akan memberikan ini pada wendy. "ucap seseorang tersebut. Orang itu langsung berdiri dan pergi ketempat wendy dan gengnya.

"Rupanya memang dia sedang ingin bermain dengan ku, lihat saja apa yang akan ku lakukan. " dengan senyum penuh kemenanganya wendy memberikan ponsel itu kembali pada seseorang yg telah menunjukan rekaman tersebut.

REAL LOVE (complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang