6

8.2K 548 3
                                    

"Aaaaaaaaaa. " irene segera membalikan badanya, taehyung pun sama terkejutnya lantaran saat irene masuk kekamarnya taehyung tengah melepas kaos dan bertelanjang dada.

"Yak, irene tidak bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu. " taehyung segera memakai kaosnya cepat dan melihat irene masih menutup matanya.

Dihampirinya irene, "ada apa, kau memerlukan sesuatu? " tanya taehyung.

Irene membuka matanya dan bernapas lega. "tidak, hanya saja aku ingin bicara padamu." irene melangkah kedalam dan mendudukan dirinya keranjang taehyung.

Taehyung langsung mengikuti irene dan duduk berhadapan dengan irene.
"apa yang ingin kau katakan? " taehyung menunggu apa yg ingin dikatakan irene.

"gumawo. " kata pertama yang keluar dari mulut irene, taehyung hanya mengamati irene

"Kau menolongku banyak hari ini, aku sudah keterlaluan menganggapmu namja brengsek. " mata irene berkaca-kaca,  ia mengingat kejadian siang tadi ia membayangkan bagaimana jika tidak ada taehyung disana.

Taehyung yg sadar akan kemana arah pembicaraan ini mencoba menenangkan irene, dia membawa irene kedalam pelukanya, mengusap surainya agar gadia itu tenang dan tidak terpuruk lagi atas kejadian itu.

"Tenanglah ada aku disisni, kau tidak perlu takut, aku sudah merampas handphone nya, dan aku juga merekam mereka saat sedang melakukan aksinya terhadapmu."

Irene melepaskan pelukan taehyung kali ini ia tersenyum kearah taehyung, bagaimana mungkin ia membalas semua apa yang dilakukan taehyung.

"Kau, kenapa kau menolongku, bukankah kau sangat membenciku? " pertanyaan irene sukses membuat taheyung tertawa.

"bwhahahaa, irene ah, tentu saja aku membencimu, aku masih marah padamu. " irene langsung menatap taehyung tajam.

"Lalu untuk apa kau menolongku waktu itu?" tanya irene penasaran.

"Aku tidak mau mainanku dimainkan oleh orang lain, kau itu cuman aku yang boleh mempermainkan mu, tidak ada yang boleh menyentuhmu kecuali aku. "

Irene kaget dengan apa yang barusan taehyung katakan, seketika irene memukul taehyung dengan tanganya.

"Yak, dasar kurang ajar, rasakan ini."
Irene terus saja memukul taehyung sampai taehyung beberapa kali harus terjungkal diranjang akibat pukulan irene.

"Yak, irene hentikan, pukulanmu sangat sakit. "

"biar saja kau tidak akan mati dengan aku memekulmu. " sudah cukup taehyung segera maraih tangan irene yang sejak tadi memukuli dirinya.

Irene terdiam kala taehyung menatapnya intens,
"Dengan begini kau bisa tenang, ingat irene kuncimu sekarang ada ditanganku."

Tatapan taehyung sangat tajam sekarang, membuat bulu kuduk irene berdiri. "Apa maumu. "tanya irene to the point.

"Aku suka kau sangat cepat merespon,  kau tau aku menunggu momen seperti ini. "

Irene menegang ia tak tahu apa yang sedang direncanakan oleh taehyung
"Kau harus mau menuruti kata ku, kalau tidak, " sebelum taehyung menyelesaikan perkataanya irene langsung menyelanya.

"Kalau aku tidak mau, apa yang akan kau lakukan?" mendengar perkataan irene taehyung segera mendekat kearah irene dan menghimpitnya sampai irene berada dibawah dan taehyung diatasnya.

"aku akan menghukumu disini sekarang juga. " bisik taehyung tepat ditelinga irene dan sukses membuat irene membeku.

Irene segera mendorong tubuh taehyung, namun nihil dia tidak bisa mendorongnya karna taehyung sangat kuat.

"Cukup turuti saja perintahku maka aku tidak akan menyebarkan video itu, kau paham?" setelah selesai berbicara taehyung segera memposisikan dirinya duduk dan menghadap irene yg masih terbaring dengan tingkahnya yg masih syok.

"Dasar licik, kau sama saja menjebak ku kim taehyung. " umpat irene kesal

"Kau menginaplah disini, ini sudah larut aku malas menyetir." taehyung segera berdiri tp sebelum menutup pintu kamarnya, irene meneriaki namanya.

"Yak, namja gilaa untuk apa aku harus menginap disini,  kalau kau tidak mau mengantar aku bisa pakai taksi, aku akan pulang, aku tidak betah berada diruangan yang sama dengan mu. " teriak irene keras membuat taehyung kembali lagi kedalam.

"Kau baru saja menentang perintahku. " tatapan taehyung sangat menusuk, siapapun yang melihatnya pasti akan pingsan.

"Sudah kuperingatkan jangan sesekali kau menentang perintahku, kau lupa hidupmu ada ditanganku. " taehyung kembali mendekatkan wajahnya ke irene.

Irene hanya terdiam dia bingung harus bagaimana karena hidupnya memang pada lelaki brengsek itu.

"kau cantik juga jika diam. "ucap taehyung sambil memegang pipi irene

"singkirkan tanganmu dari wajahku. "
Irene menepis tangan taehyung.

"tidurlah, aahhh atau kau ingin aku tidur bersama dengan mu malam ini? "pertanyaan taehyung membuat irene mengeluarkan semburat merah dikedua pipinya.

"Pergi kau dasar orang gila. " taehyung akhirnya benar-benar keluar dari kamarnya.

"dimana ponselku, astaga aku lupa tas ku juga tidak ada, sial."  irene segera merebahkan diri diranjang dan menutupi tubuhnya dengan selimut tebal milik taehyung.

"Kau tau aku sedang bersenang-senang malam ini. " ucap taehyung yg sedang menerima telpon dr jungkook

Kau tidak mengajaku hyung?

"yak, untuk apa aku mengajakmu, gadis itu sekarang sudah ada di genggamanku."

Terserah hyung deh mau ngapain aku akan melanjutkan main game

"dasar, kau bocah tengik, tuuuttt tuuut tuuuttt. "

"ahhh aku rasa aku mengantuk." taehyung melangkah menuju kamarnya dia membuka pintu perlahan, dia mendekat kearah irene.

Menatap  irene lama taehyung mengulum senyum melihat wajah teduh irene.
"Entah apa yang ada dipikiranku sekarang, sepertinya aku mulai gila terhadapmu. " taehyung mendekatkan wajahnya ia mengecup kening irene, lalu pergi dan merebahkan diri disofa.

Keesokan harinya, sinar mentari menerobos masuk kedalam celah jendela kamar taehyung membuat irene bangun, namun saat hendak mau turun dari ranjang irene merasa bahwa tubuhnya sangat berat seperti ada seseorang yang menindihnya, dan ketika ia berbalik betapa terkejutnya dia melihat tangan besar kekar yang sedang memeluk pinggangnya, lantas ia menjerit namun sebelum ia menjerit seseorang dibalik pintu itu menjerit lebih dulu.

REAL LOVE (complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang