Empat

2.7K 163 0
                                    

"Namanya siapa ukhty cantik ini?" tanya ustadzah Asma.

"Khaira ustadzah" jawab ku.

Aku sangat gugup sekali. Karena seminar yang seperti ini tidak pernah ku hadiri sebelumnya. Apalagi dalam seminar ini aku memakai jilbab syar'i.

"Nah karena ukhty terpilih untuk maju kedepan, dipersilakan untuk menceritakan pengalaman hijrah ukhty sendiri"

Apa??? Pengalaman hijrah? Apa ini? Ada niatan berjilbab pun belum. Lalu aku harus bicara apa?

Ku coba memberikan kode kepada Zahira agar ia pun ikut maju untuk membantuku.

"Ustadzah!" seru Zahira sambil mengacungkan tangannya.

Dan tanpa berlama-lama ia langsung menghampiri ku, dan membisikkan sesuatu di telinga Ustadzah Asma.

"Baik, bukan ukhty Khaira yang akan menceritakan, melainkan temannya yakni ukhty Zahira. Padanya saya persilakan"

Aku dan Zahira masih saling tatap. Dan yang bisa aku baca dari sorot mata Zahira adalah apa yang harus aku ceritakan? Bolehkah aku berbohong?

"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh" ucap Zahira.

"Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh" jawab para hadirin.

"Eu.. Jadi begini, teman saya atau ukhty Khaira ini belum sepenuhnya hijrah namun sedang dalam proses. Dan kami pun masih sama-sama belajar. Sebenarnya, saya bingung gitu loh mau ceritakan darimana. Karena kami berdua masih dalam proses" jelas Zahira.

Ustadzah Asma pun berdiri dari duduknya.

Dibalik Hijrah kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang