7

2.3K 400 41
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

Tujuh

"Aku ingin menciummu." Kalimat itu membuat Suzy mengerutkan keningnya, wajah serius sang pria tidak bisa ia anggap hanya candaan, ia membatin dengan mengatakan bahwa sang pria mabuk, sembari menggelengkan kepala ia meyakinkan dirinya sendiri.

"Sekali saja." Ujar pria itu lagi, menafsirkan gelengan kepala Suzy sebagai sebuah penolakan.

"Kau mau tidur denganku?" Suzy melipat tangan di dada, menantang Myungsoo dengan pipi yang memerah, dia benci sisi dirinya yang seperti itu.

Keadaan berbalik, jika tadi Suzy yang mengerutkan keningnya sekarang giliran Myungsoo, "kalau kau tidak ingin tidur denganku maka jangan meminta hal seperti itu." Sambungnya lagi dengan mata yang menyipit, menekankan bahwa dia tidak terpengaruh sama sekali.

Myungsoo hanya mendengkus, mengurai tangannya yang terlipat di dada, menggunakan tangan itu kemudian untuk mengambil cemilan dari bungkusnya lalu mengunyah dengan cepat, Suzy mengulum senyum, meminum minumannya sembari melirik Myungsoo. Pria itu fokus melihat televisi tanpa mengatakan sepatah katapun.

Keduanya hanya diam untuk waktu yang lama sampai akhirnya Suzy tertidur dengan memeluk bantal sofa, wanita itu tidur dengan posisi yang sangat tidak nyaman membuat Myungsoo menggelengkan kepalanya heran karena wanita itu tetap tertidur lelap.

Myungsoo mengecup bibir Suzy cepat, menjauhkan bantal sofa dari pelukan wanita itu, kemudian menyentuh bahunya. "Suzy, bangunlah. Kau harus pulang dan tidur di kasurmu." Ucapnya, membangunkan. Suzy membuka mata, mengeliat kecil dengan mulut yang bergerak pelan.

"Cepatlah bangun, tidur di apartemenmu sana."

"Baiklah. Baiklah." Ucapnya dengan serak, walaupun demikian dia tidak bergerak, masih melihat kesekeliling dengan wajah mengantuk.

"Ya tuhan, cepatlah."

"Baiklah tuan Kim. Sabar." Ujarnya lagi mulai kesal.

"Ayo aku antar kau sampai ke depan pintu. Aigoo." Myungsoo yang melihat Suzy berjalan limbung menuntunnya, membawa wanita yang sekarang berjalan dengan mata terpejam itu kembali ke apartemennya yang sebenarnya tidak jauh sama sekali.

L&M

Suzy meminum jus paginya dengan wajah sembab akibat minum terlalu banyak alkohol tadi malam, dia kuat minum —tidak mudah mabuk, tapi alkohol kadang membuat wajahnya bengkak di pagi hari seperti sekarang ini.

Wanita itu melihat ke arah jendela, melihat gedung di luar sana dengan malas. Kegiatan pagi hari memang sangat membosankan untuknya. Dia lebih suka malam dari pada siang dan akan selalu begitu.

Bicara tentang malam, dia jadi teringat akan kejadian tadi malam, saat Myungsoo meminta izin untuk menciumnya. Dia menggelangkan kepalanya kuat-kuat, hampir membuat gelas jus tergelincir dari genggaman tangannya yang lemah. Dia seharusnya tidak mengingat hal tersebut lagi, karena ia terbiasa melupakan kejadian malam-malam sebelumnya demi malam-malam berikutnya.

"Seharusnya aku tidak mengatakan apapun dan diam saja." Ujarnya, meneguk habis jus campuran itu dengan wajah yang mengerut tak senang. "Kim Myungsoo bajingan, membuat aku kepikiran saja." Marahnya, membalikkan badan menghadap tembok pembatas antara apartemen miliknya dan milik Myungsoo kemudian menjulurkan lidahnya, "dasar menyebalkan!"

Love and Money [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang