15

2.5K 372 58
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

Lima Belas

Kata-kata umpatan terus Suzy lontarkan untuk Soo Hyuk dalam hati, dia mengutuk pria itu dengan segala kata umpatan yang ia ketahui karena dia sangat-sangat kesal. Bagaimana mungkin pria itu dengan mudah memberikan alamatnya kepada Chae-won setelah tau bagaimana hubungan mereka. Dengan melihat wajah sayu Chae-won bagaimana mungkin dia bisa menolak, dia tahu bahwa wanita itu pasti tidak ingin bertemu dengannya juga, tapi ia rela datang dan memohon -bagaimana mungkin Suzy bisa berkata tidak? Lagi pula, wajah lemah sang wanita memang sedari dulu berhasil membuatnya jegah. Wanita ini terlalu baik atau terlalu bodoh sebenarnya? Pikirnya dulu tentang wanita bermarga Moon tersebut.

Suzy satu mobil bersama dengan Chae-won. Wanita itu duduk di kursi depan bersama dengan supirnya sedangkan Suzy duduk di kursi belakang. Keduanya sama-sama melihat keluar jendela, tidak ada satupun yang bicara. Suzy awalnya ingin mengajak Soo Hyuk, tapi kemudian dia mengurungkan niatnya mengingat hubungan mereka tidak biasa dan Soo Hyuk tampaknya bukanlah orang yang mudah ia kendalikan. Pria itu bertindak karena kemauannya sendiri.

Rumah keluarga Lee tidak terlalu besar, tapi tetap terkesan mewah. Rumah dambaan Suzy sedari dulu, dia berharap bisa memiliki rumah yang dibangun di atas tanahnya sendiri. Wanita itu ingin tersenyum karena rasa bahagia bisa melihat rumah dambaan yang ada di gambaran masa remajanya dulu, tapi mengingat Chae-won ada bersama dengannya, ia memasang wajah kaku.

Ketika ia memasuki rumah itu, dia dapat merasakan kekosongan. Bukan dalam artian rumah itu tidak memiliki perabotan -perabotannya ada, bahkan terlihat sangat banyak dan mahal. Tapi ada hal lain yang membuat Suzy merasa kosong, sepi dan mati.

"Dia berada di lantai atas," Chae-won menuntun. Saat Suzy menaiki tangga sembari melihat kesekeliling rumah mewah itu, dia menangkap kehadiran seorang wanita paruh baya yang memakai celemek, menempel di dinding seakan sedang mengintip. Suzy tau tatapan itu, tatapan tidak suka yang mengarah padanya. Dan wanita itu menebak kalau wanita paruh baya itu adalah pengurus rumah mewah keluarga Lee ini, ya mungkin saja.

Jendela kamar itu tidak terbuka, hanya gordennya saja yang tersingkap. Suzy dapat melihat sosok seseorang yang ia kenal tengah terbaring di atas ranjang dengan mata yang tertutup rapat. Dia hampir saja akan memekik kaget ketika terdengar suara tegas yang terdengar melarang tiba-tiba menggema di tengah kesunyian yang tercipta antara dirinya dan Chae-won.

"Sudah aku bilang jangan masuk ke sini." Itu Jun Ki yang bicara, dengan suaranya yang menegaskan bahwa dia sedang sangat sakit. Dengan mata yang masih tertutup rapat pria itu kemudian membalik badannya, memunggungi mereka. Suzy seketika sadar bahwa hubungan Jun Ki dan Chae-won sangat dingin. Wanita itu pikir setidaknya di rumah Jun Ki akan bersikap baik dengan Chae-won mengingat pria itu menggantung foto pernikahan mereka di dekat mobil yang biasa Jun Ki bawa.

"Tapi aku membawa Suzy." Suzy merasa seakan hatinya yang sakit melihat Chae-won yang bicara seperti seorang pelayan. Sebenarnya kenapa hubungan suami-istri ini bisa sangat tidak harmonis? Suzy dulu tidak pernah bertanya dan mencari tahu karena memang dia tidak suka mencampuri urusan pribadi kekasihnya, tapi sekarang dia penasaran. Mungkin karena sekarang dia sudah lepas dari Jun Ki, makanya dia begitu.

"Suzy?" pria itu kembali membalikkan tubuhnya ke arah semula, membuka matanya dan ingin bergerak bangun tapi tidak jadi karena dia mengaduh kepalanya sakit. Suzy mendesis, enggan mendekat begitu juga Chae-won.

Love and Money [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang