12

3.1K 378 62
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

Dua Belas

Ketika Suzy membuka pintu depan apartemennya, dia bisa melihat keberadaan dua orang pria lain di belakang tubuh Soo Hyuk yang lebih tinggi dari pada dirinya. Kedua orang yang tampak diam mengikuti pergerakan Soo Hyuk tersebut pastilah orang suruhan Soo Hyuk yang ia bawa untuk membantu Suzy pindahan. Wanita itu tersenyum menyapa, ingin menyuruh ketiganya masuk akan tetapi terpotong ucapan Soo Hyuk yang berkata, "kau tak apa?" membuat Suzy mengernyitkan kening.

"Eh?" gumannya sebagai tanggapan refleks.

"Tanganmu bergetar." Sambung Soo Hyuk, melihat ke arah tangan wanita yang berada dihadapannya tersebut. Wajahnya mungkin tersenyum, akan tetapi tangannya bergetar dengan begitu ketara. Soo Hyuk maju ke depan, menggapai lengannya membuat getaran itu semakin jelas di matanya. "Kau, kenapa?" Tanyanya lagi, memperhatikan tangan Suzy yang menarik perhatiannya.

"Ah, ini—" Suzy tergagap, melihat ke arah tangannya dengan otak yang bekerja keras untuk menemukan alasan yang pas, karena dia sendiri tidak tahu pasti kenapa dia begitu padahal sebelumnya tidak pernah terjadi. "Mungkin karena sedari tadi aku mengangkat kotak yang berat dengan perut kosong," dustanya, memilih untuk tertawa kecil yang ia paksakan, berharap itu cukup menyakinkan.

Soo Hyuk baru saja ingin membalas perkataan Suzy ketika fokusnya terpecah dengan kehadiran seseorang yang berjalan ke luar dari sebuah kamar yang Soo Hyuk yakini sebagai kamar tidur Suzy —karena hanya ada satu kamar di dalam apartemen tersebut, pria itu mengernyitkan kening kemudian bertanya, "siapa?" ke arah Myungsoo yang melihat punggung Suzy —wanita itu membelakanginya.

"Teman. Tetangga. Dia tinggal di sebelah." Uajr Suzy, membalas dengan cepat. Membalikkan badannya dan meraih lengan Soo Hyuk untuk ia pegang. "Kalian masuklah, angkat dua kotak itu dulu ke mobil." Ucapnya lagi pada dua pria yang masih belum membuka sepatu mereka untuk masuk ke dalam. Mereka menurut, membuka sepatu dan masuk ke dalam kamar Suzy untuk menggambil kotak yang wanita itu tunjukkan.

"Oh, apartemen sebelah." Soo Hyuk menunjuk sebelah kirinya dengan jari jempol, tidak tersenyum sama sekali tapi tetap mengulurkan tangan pada Myungsoo —menyapa.

"Lee Soo Hyuk." Ujarnya sopan dengan suara berat. Myungsoo melihat ke arah Suzy sekilas kemudian menyambut tangan Soo Hyuk dengan senyuman kecil, "Kim Myungsoo." Ujarnya.

"Aku sebenarnya ingin memintanya membawakan barangku sampai ke depan sekaligus mengucapkan salam perpisahan, aku pikir kau akan datang terlambat." Wanita itu kembali berdusta, dan Myungsoo tidak berencana meluruskannya. Dia hanya akan diam seperti yang Suzy suruhkan padanya beberapa menit yang lalu.

"Kenapa kau menyusahkan tetangga sendiri? Kan aku sudah bilang akan membawa orang." Ujar Soo Hyuk, berjalan ke arah kamar wanita itu guna melihat apakah Suzy sudah siap berkemas atau belum.

"Menyusahkan apa maksudmu. Kami cukup dekat untuk saling menolong." Timpal Suzy, melihat Myungsoo sekilas sebelum dia menyusul Soo Hyuk ke dalam. "Aku sudah selesai, sisanya aku tinggalkan di sini saja sampai penyewa yang baru datang." Soo Hyuk mengangguk kemudian kembali keluar, "rapikan kopermu, aku akan menunggu di luar dengan temanmu." Ujarnya menahan bahu Suzy agar tidak mengekorinya terus.

Myungsoo melihat Soo Hyuk menghampirinya, menepuk pelan bahu pria itu sembari memuji, "badanmu bagus. Suka olahraga?" Suzy mengabaikan itu, memilih untuk semakin masuk ke kamar guna merapikan kopernya yang masih terbuka, dia tahu Soo Hyuk bukan tipe orang yang akan banyak bicara begitu juga dengan Myungsoo. Mereka mungkin akan berakhir diam sampai dia selesai dengan pekerjaannya.

Love and Money [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang