14

2.9K 370 55
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

Empat Belas

Waktu benar-benar terasa sangat lambat malam itu, ketika Myungsoo selesai dengan ponsel serta mesin pencari web di sana, jarum jam baru menunjukkan angka sepuluh. Dia tidak terbiasa tidur jam segitu, karena biasanya ia tidur sangat larut karena tuntutan pekerjaan. Akan tetapi, sekarang dia sepertinya harus membiasakan dirinya untuk tidur tidak terlalu larut.

"Kenapa mahal sekali?" ucapnya sembari mengigit kuku jari jempol tangan kanan miliknya, memejamkan mata sesaat kemudian menghela napas. Dia baru saja bermain-main di mesin pencari web, mencari segala fakta tentang bayi tabung. Sebelumnya dia mencari tentang kemandulan —dia mencari tahu tentang itu tidak lama setelah Suzy menceritakan apa yang terjadi padanya, Myungsoo menyimpulkan bahwa banyak hal yang bisa menjadi alasan kenapa Suzy harus menerima takdir seperti itu. Dia tak ingin bertanya langsung pada Suzy, menggatakan bahwa ia tidak bisa memiliki anak saja sudah membuat hati sang wanita hancur, apa lagi kalau dia berani bertanya alasannya kenapa.

Pria itu mematikan lampu nakas setelah meletakkan kembali ponselnya yang kini hampir kehabisan daya, ia membenarkan selimut dan meringkuk di atas ranjang —memeluk Suzy dan bernapas di ceruk leher wanita itu. Jujur saja, Myungsoo sangat menyukai aroma wanita itu. Bahkan setelah percintaan mereka tadi, aromanya semakin membuatnya mabuk.

Suzy mengeliat kecil ketika Myungsoo bernapas teratur di sana, menolak bahu Myungsoo tanpa tenaga kemudian kembali tertidur. "Tidurlah dengan nyenyak." Ucap Myungsoo kecil, nyaris bicara sendiri karena Suzy tidak sadarkan diri —terlalu lelap dengan tidurnya. Pria itu menarik selimut semakin ke atas, menenggelamkan tubuhnya sepenuhnya ke dalam pelukan Suzy dan terselubung selimut tebal. Setelahnya dia tertidur, sangat pulas.

L&M

Suzy menggeliat malas di atas ranjang, dia mengusap wajahnya kemudian membenarkan selimut yang melorot semakin ke bawah. Ketika ia mengedarkan pandangan di kamar itu, ia tidak mendapati Myungsoo di manapun, membuat ia semakin mengeliat dan menguap lebar. Masih tetap mengantuk walaupun tadi malam dia tidur tidak terlalu malam, tidak seperti biasanya.

"Em!" Wanita itu menyibak selimut tebal yang membalut tubuhnya, seketika merasakan rasa dingin yang menyerangnya membuat ia kembali menarik selimut dan membalut tubuhnya dengan itu. Berjalan menuju cermin besar setinggi badannya yang tersandar di salah satu sudut kamar. Menatap tampilan berantakannya di depan cermin, membenarkan letak selimut di tubuhnya dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan menyisir rambutnya yang tampak sedikit kusut.

"Aigoo— pria itu benar-benar." Suzy melangkah maju semakin mendekati cermin, melihat pantulan utuh tubuhnya dan mendapati beberapa bagian dari tubuhnya yang terlihat memiliki tanda berwarna sedikit kebiruan, dia tahu pasti kenapa itu dan hanya bisa menggelangkan kepalanya kecil sebagai reaksi.

Ia berbalik, mengabaikan tanda itu begitu saja. Dan ketika tubuhnya berputar, ia dapat melihat dress yang baru ia beli semalam tergeletak begitu saja di lantai. Seketika dia bingung, apakah dia harus memakai dress itu lagi atau memakai pakaian lain yang bisa ia dapat dalam kamar Myungsoo yang sebelum-sebelumnya sudah sering ia masuki.

L&M

Myungsoo sedang berada di meja makan ketika Suzy keluar dari kamar tidur dengan menggenakan baju kaos dan celana training. Pria itu mengangkat sekotak besar sereal ke arah Suzy sebagai kode dengan mulut yang penuh, Suzy mengangguk sembari berjalan membuat Myungsoo bergerak mengambil mangkuk dan menuangkan sereal ke dalamnya. Di ikuti dengan tangan kirinya yang menuangkan susu kotak ke dalam mangkuk, mengaduk sereal itu agar cepat bersatu dengan susu.

Love and Money [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang