--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
Sepuluh
Myungsoo masih berdiri diam di tempatnya ketika dia melihat Suzy masuk ke dalam, pria itu tidak mengucapkan sepatah katapun ketika mendengar Suzy berkata bahwa dia akan masuk dulu. Dia terus begitu sambil berfikir apakah dia harus melakukan apa yang ada dipikirannya atau tidak, sampai akhirnya dia memilih untuk maju satu langkah dan menekan sandi apartemen Suzy yang berusaha ia ingat mati-matian dalam diamnya tadi, dia tidak seharusnya melakukan ini, tapi entah kenapa dia ingin melakukannya sebelum dia menyesal nantinya.
Bunyi tit yang berulang kali terdengar ketika dia menekan angka demi angka membuat jantungnya berdebar dengan sangat cepat, bunyi bip-bip yang sedikit panjang membuat telapak tangannya basah karena keringat dan bunyi krek diakhir membuat akal sehatnya tak bekerja. Pintu apartemen itu terbuka, menampilkan Suzy yang tampak terkejut dengan kehadirannya yang tidak di undang.
"Myung—" wanita itu berujar takut-takut ketika Myungsoo melangkah masuk dengan wajah tegangnya. Dia melangkah mantap, menarik tangan Suzy dan menempelkan bibir mereka, Suzy mematung dan ketika Myungsoo menggerakkan bibirnya untuk mencium wanita itu lebih dalam, kantong belanja ringan yang hanya berisikan beberapa cemilan dan minuman berperisa itu lepas dari gengaman tangannya, jatuh ke lantai dengan bunyi buk yang tidak terlalu nyaring.
Myungsoo memiringkan kepalanya, menghisap bibir atas Suzy. Walaupun wanita itu tidak membalas sedikitpun ciumannya, dia tidak berhenti. Menarik tangan Suzy mendekat, melingkarkan tangan itu di pinggangnya. Suzy hanya diam tapi Myungsoo dapat merasakan bahwa mata wanita itu ikut terpejam mengikuti gerakan bibirnya.
Tubuh Suzy bergerak ke samping, Myungsoo menuntunnya ke arah dinding, mengukung tubuh Suzy yang tiba-tiba lemas di antara dinding dan tubuhnya sendiri yang mulai berkeringat. Ketika dia memojokkan tubuh Suzy, kakinya tidak sengaja menyenggol kantong belanjaan Suzy, membuat beberapa minuman berperisa yang awalnya berada dalam kantong itu menggelinding keluar, sampai akhirnya berhenti ketika ia menabrak kaki meja. Sementara hal itu terjadi, suara decakan mulai terdengar. Suzy membalas ciuman menuntut Myungsoo. Dia meremas kaos bagian belakang Myungsoo, dengan satu tangan yang menyentuh bahu sang pria.
Myungsoo mendekatkan tubuhnya kepada Suzy, semakin menempelkan tubuh Suzy pada dinding dan menghimpit wanita itu dengan tubuhnya membuat Suzy tanpa sadar mendesah disela-sela suara decakan yan tercipta. Cukup lama sampai Myungsoo menarik diri, dia melihat wajah Suzy yang memerah dan dada yang turun naik
"Sudah aku bilang, jangan menciumku kalau kau tidak ingin tidur denganku." Ucap wanita itu, masih dengan mata yang terpejam, dia menggunakan tangannya untuk menyentuh kedua bahu Myungsoo, meremas bahu pria itu kuat seakan dia akan meleleh ke bawah jika tidak melakukan itu.
"Kalau aku tidur denganmu, apa kau akan menjadi kekasihku?" Ucap Myungsoo, membalas kalimat Suzy dengan pertanyaan. Wanita itu membuka matanya, melihat wajah merah Myungsoo dengan bibir yang terlihat bekilat karena basah di bawah cahaya lampu. "Aku membayangkan bisa tidur denganmu setiap malam. Tapi apakah setelah aku menidurimu, kau akan menjadi milikku? Apakah kau bahkan pernah meniduri pria yang kau sukai?" Napas pria itu menderu, Suzy tidak tau apakah Myungsoo begitu karena nafsu atau karena marah.
"Aku tidak pernah tidur dengan orang yang aku sukai, semuanya murni karena uang." Myungsoo mengunci tatapan Suzy, membekukan lidah sang wanita membuat ia tidak bisa berkata lebih lanjut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Money [END]
Fanfiction"Dua hal dasar yang harus dimiliki oleh seseorang untuk dapat bertahan hidup, yaitu cinta dan uang. Tapi sialnya, aku tidak memiliki keduanya. Aku mencoba untuk mempercayai bahwa kedua hal itu akan datang dengan sendirinya, tapi kalian tau apa hal y...