9

2.2K 389 67
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

Sembilan

Myungsoo kembali menyalakan rokok. Dia tampak berfikir dengan rokok diantara bibirnya, pria itu tidak pernah merokok lebih dari dua kali dalam satu hari. Tapi hari ini adalah pengecualian, karena dia tidak tahu kenapa tenggorokannya terasa sangat pahit, dan tetap begitu walaupun dia sudah menghisap beberapa permen.

Dia menyimpulkan bahwa Suzy marah padanya, butuh waktu yang lama baginya untuk menyadari kenapa wanita itu marah padanya hanya karena dia menerima pertolongan dari Yubi. Sekarang dia sadar kenapa dan tidak menemukan solusi menjelaskan pada Suzy. Menjelaskan bahwa alasan kenapa dia menolak pertolongan wanita itu, bukan karena dia menganggap Suzy tidak baik. Tidak pantas menolong orang lain, atau apalah itu yang wanita itu pikirkan tentang dirinya sendiri.

Myungsoo menghisap rokoknya dalam, menghembuskan asapnya ke udara dan melihatnya sampai asap itu menghilang. Terus begitu sampai rokoknya habis. Pria itu tidak bergerak dari duduknya, masih menyandarkan punggungnya pada dinding bagian dalam pintu apartemennya. Dia tau kata sandi apartemen Suzy sama halnya wanita itu yang mengetahui apa kata sandi apartemennya, tapi dia pikir bukan waktu yang tepat untuknya datang tanpa diundang. Dia harus menunggu, menunggu sampai wanita itu tidak lagi terlalu terbawa perasaan dan pikiran buruknya.

"Mungkin dia punya masalah lain dan melampiaskannya padaku." Simpul Myungsoo, memilih menanggal sepatu lusuhnya dan memasuki rumah yang tampak gelap gulita karena lampu yang tidak ia nyalakan. Pria itu mau mandi dan pergi bekerja untuk malam ini.

Mungkin besok pagi Suzy sudah bisa diajak bicara baik-baik.

L&M

Suzy bangun siang, bukan kesiangan, karena dia sudah kebiasaan bangun siang seperti ini, jam tidurnya memang terganggu. Ketika dia memainkan tangannya guna meraba ponsel miliknya yang ia letakkan di atas nakas tadi malam, ia merasakan ada sesuatu yang aneh dengan bentuk ponsel itu. Suzy membuka matanya yang masih berat walaupun sudah tidur cukup lama. Mungkin dia sedang balas dendam hari ini karena malam kemaren dia tidak bisa nyenyak tidur karena Soo Hyuk sakit.

Kertas note itu berwarna kuning, tertempel di layar ponsel cangih Suzy. Ketika membaca isinya, ia langsung tahu siapa sang pelaku. Sudah pasti Kim Myungsoo.

Jangan ke mana-mana malam ini.

Ayo minum soju. Aku yang traktir.

Suzy memukul kepalanya sendiri. Mengingat kembali atas apa yang telah ia katakan pada Myungsoo tadi malam. Dia tidak mabuk, tapi dia melakukan sesuatu yang tak biasanya ia lakukan seperti dia sedang mabuk. Myungsoo pasti bingung dengan sikapnya. Sampai-sampai pria itu tidak membangunkannya tidur dan hanya meninggalkan pesan melalui kertas note. Sangat tidak biasa.

"Aku harus mengganti sandi pintuku." Sambung Suzy lagi, bergerak turun dari ranjang. Membuka gorden kamar, memberikan akses pada sinar matahari untuk mengenai wajahnya —membuat ia refleks memejamkan mata, silau.

"Kau punya acara malam ini?" ucap Suzy, mengetik kalimat yang ia ucapkan melalui ponsel kemudian mengirimkannya kepada seseorang.

Jika biasanya dia suka minum soju bersama dengan Myungsoo, maka tidak untuk kali ini. Dia harus menormalkan apa yang mulai melenceng. Dia harus membuatnya menjadi nyaman kembali, agar hubungannya dengan Myungsoo tetap seperti dulu. Dia tidak menginginkan hal yang lebih, dia hanya ingin Myungsoo berada di sisinya. Dia hanya ingin menyukai pria itu dalam diam.

Love and Money [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang