--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
Lima
Suzy melarikan diri. Melarikan diri dari Lee Jun Ki, bersembunyi agar tidak bertemu dengan pria yang sedari tadi pagi mencarinya. Salah satu alasan kenapa Suzy benci memulai semuanya dari awal lagi adalah ini, sulit rasanya mengendalikan pria yang tidak mau lepas darinya. Dia tahu, bahwa move on itu memang tidaklah mudah.
Suzy menghempaskan tubuhnya di sofa apartemen Myungsoo, masih dengan menggunakan gaun tidurnya, wanita itu berlagak seakan itu adalah rumahnya dan bukannya rumah seorang pria yang sekarang sedang pergi bekerja sejak subuh tadi. Ya, Suzy tidak melarikan diri ke tempat yang jauh dan menghabiskan uangnya yang berharga, dia hanya perlu lari ke rumah tetangganya, memasukkan password tanpa izin dan di sinilah dia berakhir. Di rumah Myungsoo yang sekarang sudah kosong.
"Kau masih di rumahku?" suara Myungsoo dari seberang telepon terdengar lelah —terengah-engah, Suzy tebak bahwa pria itu lagi sibuk dengan pekerjaannya, tapi tetap menyempatkan diri untuk menelponnya. Betapa curigaannya pria itu. Dia tidak akan mencuri apapun juga dari rumah Myungsoo. Tidak ada benda berharga, lagi pula, Suzy bukan pencuri yang suka mencuri diam-diam seperti itu.
"Ya, begitulah. Pria itu masih menungguku. Aku rasa aku tidak akan bisa ke mana-mana hari ini selain bermalasan di sofa murahmu ini." Myungsoo mendengkus dari seberang telepon kemudian Suzy mengulum senyum, "tenang saja, aku merapikan rumahmu dan mencuci semua piring kotor. Aku membayar untuk itu, tenagaku bahkan lebih mahal kau tau?"
"Terserah sajalah. Aku akan kembali bekerja, jangan sampai tetangkap di rumahku, aku tidak mau terkena masalah dengan pria kaya." Suzy tertawa kemudian menjauhkan teleponnya dari telinga karena Myungsoo langsung memutuskan teleponnya setelah mengucapkan kata terakhirnya tadi.
"Pria ini benar-benar." Ucap Suzy, sembari memandang layar ponselnya yang kini langsung terkunci otomatis, memperlihatlan layar kunci yang menampilkan wajah close upnya. Setelahnya, wanita itu buru-buru mematikan benda itu agar Jun Ki tidak dapat menghubunginya. Kenapa juga dia harus bersembunyi seperti ini, memangnya dia salah apa? Memutuskan seseorang itu hal biasakan? Ck.
◄ L&M ►
Myungsoo tidak langsung pulang ketika selesai dengan pekerjaannya sore itu, seharusnya dia langsung pulang saja. Pergi mandi dan makan semangkuk penuh nasi bersama dengan kimchi, tapi dia mengurungkan niatnya ketika melihat mobil Jun Ki masih terparkir di depan gang menuju rumahnya. Pria itu menebak bahwa kekasih Suzy tersebut masih bersikukuh untuk menemuinya.
"Ramyeon lagi?" Yubi yang hari ini ada di kedai ayahnya menghampiri Myungsoo yang sedang menunggu ramyeonnya menggembang. Pria itu tersenyum manis sembari bermain dengan sumpitnya. "Apa tidak bosan makan itu terus setiap hari?" sang wanita memilih duduk di depan Myungsoo, sama-sama menyamankan diri di atas kursi plastik yang memang ada di kedai —mini market tuan Lee.
"Tidak juga, ini adalah makanan kesukaanku." Ucap Myungsoo sebagai balasan.
"Tapi tidak biasanya kau makan di sini Myung, biasanya dibawa pulang." Pria itu tersenyum lagi dan lagi, "hanya ingin." Jawabnya.
Keduanya terdiam untuk sesaat sampai akhirnya wanita yang bernama lengkap Lee Yubi tersebut menanyakan pertanyaan yang membuat Myungsoo mengerutkan keningnya, "apa pekerjaan Suzy? Aku sering melihatnya keluar, tapi tidak pernah bertanya dia bekerja di mana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Money [END]
Fanfiction"Dua hal dasar yang harus dimiliki oleh seseorang untuk dapat bertahan hidup, yaitu cinta dan uang. Tapi sialnya, aku tidak memiliki keduanya. Aku mencoba untuk mempercayai bahwa kedua hal itu akan datang dengan sendirinya, tapi kalian tau apa hal y...