17

2.2K 342 60
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

Tujuh Belas

Kedua mata wanita itu melirik ke sampingnya, mengatakan pada sang pegawai agar meminta tamunya menunggu dan hanya ditanggapi dengan anggukan kepala. Ia ingin bertanya, kau tak apa? pada wanita yang sekarang ada satu ruangan dengannya akan tetapi dia mengurungkan niatnya karena dia tahu bahwa wanita itu tidak baik-baik saja kalau dilihat dari sorot matanya yang terkesan kosong.

"Suzy aku―" Sulli mengangkat tangan kanannya seakan menyuruh Myungsoo berhenti dan sang pria benar-benar melakukannya, dia menatap Sulli dengan kemarahan karena dia pikir wanita itu sengaja menjadi penghalang bagi dirinya dan Suzy, tapi dia tidak jadi mengungkapkan kemarahannya ketika Suzy berbalik dan menatap dengan pandangan yang tidak pernah ia lihat wanita itu gunakan. Sang wanita bertanya, "kau membuat janji dengan pria itu?" dan Myungsoo tahu bahwa wanita itu bicara dengan Sulli. Dia merasakan aura yang berbeda antara kedua sahabat akrab tersebut.

Sorot mata Sulli tampak goyah, Myungsoo mencoba menganalisis apa yang terjadi di sini tapi dia tahu bahwa itu saja tidak cukup. Dia memilih diam, mengamati dengan mulut yang tertutup rapat.

"Ya, tapi aku tidak tahu kalau yang membuat janji denganku semalam ada dia. Aku sungguh―"

"Apa yang dia inginkan darimu?" Suzy terdengar khawatir dan Sulli tau pasti kenapa temannya itu begitu.

"Suzy―"

"Pria itu, jangan bertemu dengannya. Kau akan mendapatkan kesialan jika bertemu dengannya, cukup aku saja―"

Myungsoo menyaksikan kalau Sulli memeluk tubuh Suzy, dan untuk pertama kalinya dia melihat kaki wanita itu tampak goyah dan bergetar. Dia sungguh ingin bertanya kenapa? Ada apa? dan segala kata tanya lainnya, tapi dia tahu bahwa dia sedang tidak dianggap ada sekarang. Sebelum disuruh keluar oleh sang pemilik ruangan, maka dia memilih untuk diam dengan seribu tanya tanya dan rasa khawatir.

"Jangan katakan. Jangan ingat. Kau yang lama sudah mati. Jangan ingat. Kumohon." Samar-samar Myungsoo mendengar bisikan yang Sulli lapalkan ditelinga Suzy, wanita itu tampak sekacau Suzy. Untuk sekian kalinya pria itu khawatir sekaligus penasaran. Apa sebenarnya yang sedang kedua ini bahas.

Apakah ini ada sangkut pautnya dengan pria yang bernama Kang Yoon Je tadi?

L&M

Kang Yoon Je tampak lebih matang dari pada sebelumnya, terlihat masih sangat segar dengan tubuh tinggi kurus tanpa otot miliknya. Pria itu tersenyum manis dengan kaca mata yang bertengger di batang hidung. Melebarkan matanya tak percaya dengan siapa yang muncul dalam ruangan yang sedari tadi hanya berisi segelas minuman non alkohol dan juga dirinya.

"Bae Suzy."

Kedua bibir sang pria menyebutkan nama itu dengan sangat ringan, begitu ringan sampai membuat hati Suzy seketika remuk oleh rasa sakit dan kenangan masa lalu. Dia menolak ingat, tapi manusia selalu mengingat apa yang tidak ingin ia ingat.

"Sepertinya Sulli sudah tahu dengan maksud dan tujuanku datang, sehingga dia bergerak cepat mempertemukan aku dan dirimu." Pria itu tersenyum, mengulurkan tangan ingin berjabat tangan tapi tak mendapatkan balasan dari wanita yang sekarang menggunakan mantel musim dingin yang tebal. "Orang bilang kalau dunia ini sempit, tapi aku tidak berfikir demikian karena mencarimu rasanya sangat sulit. Seperti mencari satu batang jarum ditumpukan jerami," ia masih memasang senyum memuakkan, Suzy hanya bisa mengepalkan tangannya.

Love and Money [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang