Joohyun terbangun pagi sekali. Ia merasa sekujur tubuhnya remuk redam. Tapi yang paling penting; ia merasa sangat bahagia hari ini.
Ia melihat sisi kanannya dimana Sehun terbaring dengan mata terpejam. Perlahan ia merasakan ruam hangat di permukaan pipinya. Ia malu sendiri. Diremasnya ujung selimut erat-erat dengan kedua tangannya dan menariknya sampai batas hidung.
"Untuk apa ekspresi itu?"
Joohyun membeku. Ia menoleh pada Sehun. Pria itu telah merubah posisinya menjadi menyamping menghadapnya dengan kepala yang ditopang tangan kirinya; tersenyum.
"Aku tidak tahu..." Joohyun tersenyum.
"Apa kau bahagia? Aku bahagia." Ujar Sehun.
Joohyun mengangguk.
"Aku ingin mengenalmu lebih dalam lagi." Tambah Sehun.
Joohyun mengernyit. "Tidak banyak tentangku yang bisa aku ceritakan... Sebelum kiamat zombie terjadi aku hanyalah wanita biasa dengan kehidupan yang juga biasa."
Kali ini Sehun yang mengernyit. "Kau bukan wanita biasa, Sayang. Kau adalah wanita istimewa bagiku."
"Terima kasih..." Ucap Joohyun, menahan senyum. "Bagaimana denganmu?" Tambahnya.
"Tidak banyak juga tentangku; aku hanya vampir berusia 282 tahun yang sangat beruntung karena telah jatuh cinta padamu dan diberi kesempatan untuk itu."
Joohyun terbelalak. "282 tahun?! Wow..."
Sehun tertawa. "Aku merasa seperti seorang pedofil karena mencintaimu."
"Jika kau terlahir 282 tahun yang lalu berarti kau lahir saat masih era Joseon, 'kan?"
"Benar." Sehun mengangguk.
"Lalu bagaimana kau dan kakakmu bisa berubah menjadi seorang vampir, Sehun?"
Mata Sehun menyipit. Sekilas amarah kebencian tersirat di bola matanya. Lantas ia menghela nafas berat. "1758 penyebaran Katolik ditentang mati-matian oleh Yeongjo, raja di masa itu. Suatu malam aku, Eunwoo, dan beberapa teman kami berkumpul di kediaman salah satu teman kami, Do Kyungsoo. Yang tidak kami tahu, ternyata keluarganya diam-diam sudah menganut Katolik. Pembantaian terjadi. Mereka mengira aku dan Eunwoo serta teman kami yang lain adalah anggota Keluarga Do.
"Aku ingat setelah dilumpuhkan kami semua dibuang ke laut. Kupikir aku akan mati saat itu. Namun ternyata keesokan harinya aku bersama Eunwoo terbangun di rumah seorang Ilmuwan yang juga seorang Orijinal, Kim Heechul. Dialah yang menjadikan kami berdua menjadi makhluk abadi, setidaknya begitulah orang-orang menyebut kami walau pun aku tidak mengerti mengapa. Maksudku, kami bukan benar-benar makhluk abadi karena pada kenyataannya sinar matahari dan air laut bisa membuat kami berakhir kapanpun. Tidak seperti Orijinal, vampir biasa seperti kami hanya tidak menua, itu saja."
"Orijinal menua?"
"Ya. Hanya saja berkali-kali lipat lebih lambat dari penuaan yang terjadi pada manusia. Mungkin satu tahun bagi manusia setara dengan ratusan tahun atau bahkan ribuan tahun bagi Orijinal." Jawab Sehun.
Joohyun mengangguk-angguk samar. "Ngomong-ngomong, mengapa Kim Heechul merubah kalian berdua menjadi kalian yang sekarang?" Tanya Joohyun.
"Kami berdua akan mati kalau saja tidak segera diubahnya? Setidaknya begitulah alibinya."
"Mengapa kau terdengar begitu kesal?" Tanya Joohyun lagi.
"Bagaimana aku tidak kesal? Maksudku, apa salahnya jika aku akan mati waktu itu? Bukankah kodrat manusia memang seperti itu?" Sehun mendengus. "Setelah membaca salah satu bukunya yang di dalamnya tertulis bahwa vampir hanya bisa dibunuh oleh air laut; aku berusaha untuk membunuhnya dan gagal. Saat itu lah aku tahu bahwa air laut sama sekali tak berefek apa-apa pada jenis vampir seperti dia. Bahkan sampai sekarang, aku tidak tahu senjata apa yang bisa membunuh Orijinal..."
"Dimana dia sekarang?"
Sehun mengangkat bahu. "Setelah kejadian percobaan pembuhan itu dia menghilang, meninggalkan aku dan Eunwoo bersama kutukan ini."
"Tapi kutukan tersebutlah yang membawamu bertemu denganku..." Lirih Joohyun.
Sehun tersenyum. Ia membelai rambut Joohyun sekilas. "Kau benar, Cantik... Kupikir bagaimana pun aku harus berterimakasih pada Ilmuwan Kim."
Joohyun tersenyum. "Aku lapar..." Ujarnya.
"Ayo kita mandi terlebih dulu." Ucap Sehun.
"Ki—kita...?"
Sehun mengangkat alis. "Ya, kita. Kita berdua."
"Tidak!"
Sehun mengernyit. "Kenapa? Jangan katakan kau malu karena demi Tuhan kau tidak punya satu alasan pun untuk merasa seperti itu. Kau mempunyai tubuh yang berbentuk sebuah keindahan, percaya padaku." Sehun bangkit dari tidurnya, ia mengulurkan sebelah tangannya. "Mari?"
Dengan ragu, Joohyun menerima uluran tangan Sehun. Mereka berdua berjalan beriringan. Telanjang. Joohyun mengagumi tubuh Sehun. Tinggi tegap dengan dada bidang dan otot-otot yang kekar namun tidak berlebihan, bagai pahatan. Versi terbaru dari Zeus. Joohyun tersenyum diam-diam, prianya memang sempurna.
***
Saat tangan Sehun yang telah dipenuhi busa sabun mengusap perut bagian bawah Joohyun, senyumnya tertahan. Pria itu mengernyit. Ia memperlambat usapannya dan sedikit menekan bagian itu.
"Sehun? Ada apa?"
Sehun menatap Joohyun dan menggeleng setelah tersenyum ragu. Lantas melanjutkan kegiatannya.
***
"Eunwoo, apa kau masih menyimpan buku tentang seorang raja yang cacat mental itu?" Tanya Sehun ketika Joohyun tengah menyantap sarapan buatan Eunwoo.
"Masih ada. Kusimpan di perpustakaan." Jawab Eunwoo.
"Bantu aku mencarinya."
Eunwoo yang tengah mencuci peralatan masaknya berbalik sejenak. Ia menatap Sehun selama beberapa saat, lantas mengangguk mengerti, bahwa ada sesuatu yang perlu disampaikan saudaranya itu tanpa sepengetahuan Joohyun.
***
"Jadi, ada apa?" Tanya Eunwoo begitu ia dan Sehun memasuki perpustakaan pribadi Eunwoo.
"Tadi aku dan Joohyun mandi bersama."
"Geez! Why the fuck would you tell me this gross shit, Brother?!"
"Itu bukan inti dari apa yang ingin aku sampaikan, Eunwoo!" Seru Sehun. "Jadi saat aku menyabuni area rahimnya; I felt something odd."
"Sebenarnya kemana arah pembicaraan ini?" Tanya Eunwoo.
"Diam." Ucap Sehun. "Kau dengar itu?"
Eunwoo mengangkat kedua tangannya bingung. "Apa? Aku tidak mendengar sesuatu yang aneh."
"Gunakan pendengaran vampirmu yang paling tajam."
Eunwoo melakukan apa yang diinstruksikan Sehun. Dan kali ini ia bisa mendengar apa yang dimaksud oleh Sehun. Eunwoo menatap Sehun tak percaya. "Ada detak jantung lain di rumah ini selain detak jantung Joohyun."
Sehun mengangguk. "Tepat."
Eunwoo kembali fokus pada pendengarannya. "Lemah... Kecil... Aku yakin itu bukan detak jantung seekor hewan. Itu berbeda." Ia menatap Sehun yang juga tengah menatapnya penuh arti, perlahan matanya menyipit. "Tidak mungkin..." Ia menggeleng samar. "Sangat tidak mungkin..."
"Aku juga sulit percaya. Bukankah kaum vampir tidak bisa memiliki keturunan?"
"Kecuali Orijinal..." Gumam Eunwoo. "Jika kau adalah vampir biasa, maka Joohyun pasti bukan manusia biasa."
"Jadi dia ada keturunan Orijinal?"
"Mari cari tahu..."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ZOMPIRE | EXO Sehun
FanfictionBae Joohyun telah bertahan hidup selama 3 tahun dalam kiamat zombie, sendirian. Sampai pada suatu malam di sebuah mini market ia ditaklukan oleh seorang vampir berusia 282 tahun, Oh Sehun. Vampir tampan namun gila kontrol itu menjadikannya sebagai k...