Shalsa melongo. Ia terkejut bukan main. Setelah ini pasti gosip akan menyebar dikelasnya..
"Shalsa, mari sini. Ada yang memanggil kamu" ucap Bu Nita yang memanggil Shalsa dan melanjutkan pelajaran
Ia ragu. Entah apa yang akan terjadi sekarang. Dan entah apa yang akan terjadi sesudah ini. Ia bangkit dari kursinya. Dan berjalan menuju pintu kelas. Semua mata mendanginya. Termasuk Kanaya dan Sheril mereka menatapnya penuh dengan kecurigaan dan tersenyum ala psikopat yang mengincar sasarannya.
"Ke.. Kenapa kak?" tanya Shalsa yang mendekati Vito
"Sini.. Lo ngomong jangan didepan pintu" sambil memanggil Shalsa dan melambaikan tangan nya yang mengisyaratkan menyuruhnya mendekati Vito
"Iya kenapa kak?"
"Jadi.. Porak jadi tanggal 20 yak. Lo sama temen temen lo bisa rapat pulang sekolah?" ucap Vito
"Gue ga tau kak. Tapi mungkin bisa.. Nanti gue kabarin kakak ke ruang osis. Udah itu aja kak?" menurutnya jawabannya ini sudah cukup jelas
"Okey! Gue tunggu lo pulang sekolah di ruang osis. Pulang juga lebih awal kan.."
"Iya kak. Gue masuk ya kak" pamit Shalsa
Vito hanya mengangguk saja.
×××
Tak disangka jam menunjukan pukul 3.00 pm
"Kita pamit ya kak. Permisi.." ucap Sheril
"Iyah.. Hati hati lo semua.." ucap Dimas
Mereka memutuskan untuk berjalan kaki. Karena hari ini hari Jum'at. Setiap hari Jum'at mereka selalu berjalan kaki.
Setelah semua sampai di rumah mereka masing masing. Jam menunjukan pukul 4.00 pm
"Assalamualaikum tan.." ucap Kanaya sambil memasuki rumah nya. Tak ada yang menjawab salamnya.
Ia tertuju pada minuman segar di atas meja makan. "Ahhrrgg... Seger.." ucapnya setelah meminuman air es.
"Waalaik--" ucap tantenya yang terpotong akibat kaget melihat tingkah keponakannya ini. "Waalaikumsalam, kamu itu yak. minum itu pelan pelan"
"Heheheh.. Maaf tan.."
"Mandi sana.. Lalu makan" ucap sang Tante tercinteh
"Siap! 86!" Kanaya pun beranjak ke atas. Sambil tersenyum mengembang.
×××
"Bun.. Shalsa pulang.." ucap Shalsa ia langsung menuju kamarnya. Di lantai 2.
Tak pernah ia mencium tangan sang bunda bila pulang sekolah. Ia cape. Harus kekamar sang bunda.
Memang durhaka!
×××
"Assalamualaikum pahh.. Bundaa. " ucap Sheril sambing mendekati orang tuanya lalu mencium panggung tangan mereka.
"Waalaikum salam.. Sudah pulang sayang?" tanya Bunda Sheril
"Iyah bun, bun besok kan weekend jadi kita ke Bandung yaaa... Yaa pah?? Sheril bosen.." rengek Sheril ketika meminta untuk berlibur

KAMU SEDANG MEMBACA
'KITA'
Teen Fiction(TAMAT!) Menceritakan tentang kisah anak anak remaja. Dengan ini gue beritahu, Dengan rahmat allah swt, gue tulis kisah dimana persahabatan mulai hingga kisah asmara dan perdebatan ada. Di cerita ini, gue ijinin kalian bebas berimajinasi jadi siap...