Empat Belas

37 15 0
                                    

07:00 SMA Indonesia

"Vit buat acara pertama udah di kondisiin?" Tanya Dimas

"Kenapa apa-apa tuh harus gue?! Lo tuh waketos bisa kan lo ngondisiin acara sendiri!" Vito menjawabnya dengan sedikit membentak

"Bisa gak? Lo pisahin mana urusan pribadi sama organisasi?! Jangan sampe acara ini rusak cuma gara-gara permasalahan yang lo buat sendiri" Dimas pergi meninggalkan Vito

×××

Acara pertama adalah lomba sepak bola antar kelas, acara tersebut di awali dengan pertandingan antara kelas XII-IPS2 yap kelas yang dimana pusat perhatian dari guru BK

Sheril sedari tadi mengondisikan para penanggung jawab atau 'PJ' untuk tetap stay di lapang. Karena takut adanya kericuhan yang tak di inginkan

Saat Sheril sedang berbicara dengan pj sepak bola, ia tak sengaja melihat Zikri yang sedang berkumpul dengan temannya. Dan tak sengaja juga zikri melihat Sheril yang sedang memperhatikannya. Seolah itu adalah sebuah kebetulan untuk mereka bisa saling pandang

Namun hal itu tidak berlangsung lama dikarenakan Zikri langsung memalingkan wajahnya dan melanjutkan obrolannya bersama teman-temannya

"Jadi gimana Ril? Yang menang di tandingin lagi atau gimana?" Tanya Vina pj sepak bola

Sheril menghiraukan ucapan Vina dan masih berkecamuk dengan otak dan pikirannya pertanyaan itu jelas membuatnya merasa galau saat ini

"Ril?" Vina menepuk bahu Sheril berusaha untuk menyadarkan Sheril dari lamunannya

"Hah? Oh, euhh, iya jadi.."

Sheril langsung tersadar dan selanjutnya ia menjelaskan tentang apa-apa yang ditanyakan Vina tadi

×××

Tak terasa acara porak sudah selesai dan babak final akan di lanjut besok untuk mencari siapa yang menang

Para pengurus OSIS tampak begitu sibuk memberesken peralatan-peralatan yang di gunakan di acara tadi siang di lapang. Namun, berbeda dengan Sheril yang bekerja begitu lambat dan tampak tidak semangat dan Shalsa menyadari hal itu

"Kalau merasa harus di selesaikan, samperin dan jelasin sekarang juga!?" Ucap Shalsa sambil menepuk bahu Sheril

Sheril menoleh ke arah Shalsa dan masih berusaha untuk berfikir lalu di lanjut dengan beratnya pikiran dan anggukan. Lalu Sheril pergi untuk menemui Zikri

"Sheril mau kemana ?" Tanya Kanaya

"Selesain masalah" Ucap Salsha dan Kanaya meng-oh kan Ucapan Salsha sambil mengangguk

×××

Di sebuah kantin tepatnya kantin belakang sekolah tempat anak laki-laki berkumpul. Khususnya teman-temannya guru BK. Sheril merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya ia merasa gugup bercampur takut, takut jika ia tidak bisa berucap dengan benar karena kegugupannya

Dan entah kenapa hal itu tidak menjadi penghalang Sheril berhasil berada di hadapan Zikri yang sedang bersama teman-temannya.

'KITA'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang