Dua Puluh Satu

47 7 0
                                    

Tujuh hari berlalu, tepatnya setelah semua masalah terselesaikan. Mulai dari kesalahfahaman, kebohongan, kecemburuan, dan semua hal yang menjadi alasan atas retaknya suatu hubungan


Kini SMA kami, SMA Indonesia jam tujuh pagi telah ramai dengan suara riuh nya para siswa. Ada yang menceritakan tentang pengalaman pribadi mereka semasa liburan sekolah, ada yang bertemu kembali dengan temannya waktu SMP atau SD yang baru bertemu lagi di SMA, dan bahkan suara ketua OSIS yang sedang mengatur para siswa baru untuk dibimbing selama masa pengenalan lingkungan sekolah atau disingkat MPLS

Disana terlihat Sheril, Kanaya, dan Shalsa yang sibuk menjadi panitia MPLS tahun ini. Dengan segenap hati mereka berusaha menjadi pembimbing yang baik bagi siswa baru yang berhasil terdaftar di sekolahnya

Kanaya duduk sejenak di stand OSIS selagi menunggu guru yang sedang memberi masukan bagi para siswa baru, disusul oleh Sheril dan Kanaya yang membawa satu dus berisi air mineral untuk para anggota OSIS yang sedang beristirahat

"Ayo ayo minum dulu kalian semua pasti capek kan" Ucap Shalsa kepada semua anggota OSIS yang berada di stand tersebut

Sheril duduk disebelah Kanaya "Nay, lo pake lipstik ya?"

Kemudian Shalsa duduk disebelah Sheril

"Wihh pubertas lu dasar haha" lekdek Shalsa kepada Kanaya

"Paan si, ini bukan lipstik kok cuma lip balm biar bibir gue gak kering. Tapi emang ini keliatan berwarna ya?" Tanya Kanaya yang agak sedikit tidak percaya diri karena sudah memakai lip balm *katanya

"Iyaa agak sedikit berwarna merah sih, nanti anter gue ya beli yang kaya begituan, soalnya nyokap udah bilang 'ehh ini anak gadis masa cuma pake bedak doang malu kali sama pacar' gitu katanya sebel banget kan, gue harus mikir keras" Ucap Sheril

"Lah gue juga sama malah disuruh belajar dandan lagi" Ucap Shalsa

Dan disusul gelak tawa semua orang yang mendengar percakapan unik mereka bertiga

Ya begitulah mereka, mungkin beberapa hal yang dianggap biasa bagi para siswi lainnya akan terlihat menjadi hal yang luar biasa bagi Sheril, Shalsa, dan Kanaya

•••

Kami bertiga sibuk dengan tanggung jawab masing-masing dan hal itu merupakan kesenangan tersendiri bagi kami seakan itu adalah obat rindu terhadap sekolah kami tercinta

Terlalu banyak kata yang tercipta jika kami semua harus menceritakan tentang perasaan kami saat ini. Dengan takdir Tuhan yang sangat indah serta dengan beberapa kenangan yang tidak akan pernah bisa dilupakan

Mata ini rasanya enggan untuk tidak melihat lingkungan sekolah ini yang diisi oleh banyaknya ekspresi para siswa. Seakan hari ini adalah obat atas rindu yang tersimpan dalam beberapa waktu singkat yang terasa panjang

Sejenak kami berfikir dan melihat dalam ruang sebelum hari ini tercipta

Disana terlihat sosok 'Mereka' yaitu Vito, Dimas, teman-teman kami dan beberapa orang yang saat ini tidak ada dihadapan kami seperti Rei dan geng cabe yang ngetrend disekolah kami

Haha... bila difikirkan mereka juga bagian atas terbentuknya cerita ini dan yang membantu kami menjadi pemeran utama dalam cerita panjang yang kami bagi kepada kalian semua yang sampai saat ini masih membaca hasil dari semua yang kami alami beberapa waktu lalu

'KITA'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang