Lima Belas

31 13 3
                                    

Sheril diam saja, karena ia fikir itu mungkin tetangga atau tamu yang tak berurusan dengannya

Lanjut pada tamu tersebut Papa membuka pintu dan melihat siapa yang datang. Dan ternyata seorang laki-laki yang kelihatan seumuran dengan Sheril. Lalu anak tersebut menyalimi tangan papanya, tak lupa sebelumnya mengucapkan salam dan dijawab oleh papa Sheril

"Nyari siapa?" Tanya papa
dan mama yang datang untuk melihat tamu itu

"Nyari ayah dan ibunya Sheril om" Ucap nya sopan

"Iya saya, kenapa?" tanya papa

"Kenalin om nama saya Zikri teman satu sekolahnya Sheril" jawabnya

"Ohh iya ada apa?"

"Saya mau minta izin, untuk menjadi pacar anak om"

Sungguh terdengar konyol bukan? Tapi ya begitulah, menurutku itu sangat gentle setuju ?

"Pacar? Kalau saya tidak mengizinkan bagaimana?"

"Saya akan tunggu"

"Kalau saya sudah jodohkan anak saya?"

"Saya akan mundur, selanjutnya biar Tuhan yang mengatur"

"Sebenarnya kamu minta izin seperti ini agar apa?"

"Biar tenang om, kalau orang tua Sheril setuju maka saya akan bertanggung jawab dengan rasa percaya diri"

"Bisa dibuktiin?"

"Untuk saat ini, saya belum punya bukti atas tanggung jawab itu. Tapi kalau saya mampu dan ada kesempatan pasti akan saya buktikan"

"Kamu boleh dekat dengan anak saya tapi ingat! Dia adalah hartaku. Jika dia menangis maka kamu orang pertama yang saya cari"

"Siap om, saya akan menghadap om kalau Sheril menangis karena saya"

"Omongan tidak bisa di pegang jadi saya butuh pembuktian"

"Baik om"

"Ya sudah ini sudah malam kamu lebih baik pulang"

"Iya om" ucap Zikri

Lalu ia menyalimi tangan papa dan bunda. Lalu mengucap salam lalu pergi

Papa dan bunda Sheril masuk sambil tertawa. Mereka betul-betul tak menyangka ada seorang yang berani seperti itu. Mereka juga tidak menyangka bahwa putrinya disukai seorang pria yang berani datang untuk meminta ijin menjadi pacarnya

"Bunda sama papa kenapa ketawa?" Tanya Sheril bingung

"Tadi ada cowo dateng dia minta ijin untuk jadi pacar kamu" Ucap bunda sambil tertawa

"Iya, berani sekali laki-laki itu. Ada-ada saja" Ucap Papa

"Hah? Masa sih? Siapa?" tanya Sheril, ia jelas sangat terkejut mendengar itu

"Fikri kalau gak salah" jawab bunda

"Hah? Fikri? ada juga Zikri. Terus, bunda sama papa gimana?" Tanya Sheril hati-hati

"Gimana apanya?" Tanya papa

"Tanggapannya"

"Ada dehh kamu tanya aja sama orangnya" Ucap papa sambil terkekeh sedangkan Sheril merasa gugup sekaligus malu

×××

Entah mengapa hari ini sekolah terasa sangat menyenangkan. Bagi Sheril, Kanaya, dan Shalsa. Mereka seperti seseorang yang baru saja mendapatkan semangatnya kembali

Seperti yang sudah dijanjikan hari ini, tepatnya dihari Kamis. Acara porak memasuki babak final dan diantara nya ada kelas XI-IPS2 yang masuk babak final dalam bidang sepak bola

'KITA'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang