5 ; New Member

1.4K 240 23
                                    

-Hellevator-

"Jeon somi!"

"Yap?"

"Kemaren lo kemana? Gue cariin lo. Katanya lo sakit sampe ga ikut ekskul?"

"Eh? I-iya gue sakit perut ka. Biasa... Pms"

Somi menatap Nayeon yang seolah menatapnya aneh.

"Kantin yuk, jarang² kan kita ngantin bareng" rangkul Nayeon.

"Kuylah"

Keduanya pun akhirnya duduk disebuah kursi dan memesan makanan juga.

"Ohiya, btw lo kan anak baru yah. Lo pindahan mana sih?" tanya Nayeon.

"Kanada kak"

"Ohh, sepupunya Dahyun juga kan? Gue denger sih dari Mark"

Somi hanya mengangguk.

"Btw, lo kenal Hyunjin ga sih? Dia kayaknya deket sama sepupu lo" tanya Nayeon.

"Gebetan gue kak. Tapi dia deket² Dahyun terus, sebel gue jadinya"

Nayeon tertawa mendengar keluhan Somi.

"Ternyata lo anaknya cepet akrab ya. Gue kira lo anaknya cuek dan bosy"

Somi hanya tertawa menanggapinya.

SKIP!

Nayeon berjalan menelusuri lorong menuju perustakaan.
Namun langkahnya terhenti ketika melihat sosok misterius tengah berdiri di ambang pintu.



















Tap!

"Eanjir!"

"Lu siapa?" tanya Nayeon bingung karna ia tak pernah melihat orang ini sebelumnya.

"Sssttt... Nanti aja tanyanya" orang itu masih sibuk mengamati suasana di dalam.

"Ada apaansih?" tanya Nayeon ikut melihat.

Betapa terkejutnya ia melihat Jihyo bersama dengan Chris tengah melakukan sesuatu yang tak ingin ia lihat sebenarnya.

"Ikut gue" orang itu menarik tangan Nayeon.

Nayeon pun menurut.
Dan mengikuti kemana orang itu pergi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Lo siapa? Gue belom pernah liat lo sebelumnya?" tanya Nayeon bingung.

"Kenalin gue Ryujin, gue sepupunya Jihyo"

"Hah? Sepupu?"

"Iyaps, gue emang jarang masuk sekolah. Makanya lo gatau" ujar gadis berambut pendek itu.

Nayeon nampak tak mengerti dengan gelagat orang ini.
Aneh saja menurutnya.

"Ehiya, jangan bilang sama Jihyo yah kalo gue masuk sekolah. Dan kejadian tadi... Lupain aja. Mungkin mereka khilaf"

Gadis itu pun pergi dan masih menyisakan tanda tanya bagi Nayeon.

"Serius dia anak sekolah sini?"

-Hellevator-

-Someone's POV-

Gaada yang tau gimana nasib seseorang nantinya.
Sama kayak yang Dowoon alami sekarang.

Jujur aja gue iba.

Liat dia terbaring lemah gini, gue jadi kasian sendiri.
Dia itu cowok yang menarik perhatian gue pertama kali dia dateng ke sekolah, tapi sayangnya dia tau identitas gue.

Gue ga bisa tinggal diem aja.
Gue gamau terbongkar sebelum nyelesain misi gue ini.

"Tol--ongh gueeh"

Dowoon mulai ngeracau gajelas.

Gue mulai ngelapin keringet yang bercucuran di keningnya.

Dowoon mulai ngebuka matanya.
Dia ngeliat gue dengan tatapan bingung.

"Lo?"

SKIP!

-Author POV-

"Keberadaan Dowoon masih belom diketahui dan teror itu juga ilang tiba²"

Mark, Nayeon, Jihyo dan Chris sedang berdiskusi di dalam mobil.
Mark memulai percakapan diantara mereka.

"Gue rasa Dowoon belom mati" ujar Chris.

"Spekulasi darimana? Lo yakin?" Nayeon tiba² jadi ketus.

"Just my feeling"

"Gue setuju sih sama Chris, kayaknya emang ka Dowoon belom meninggal" ujar Jihyo.

'Yaiyalah lo setuju, lo lagi jatuh cinta' batin Nayeon.

"Oke, mungkin mereka emang ga ngebunuh Dowoon. Berarti kita harus cari keberadaan Dowoon sekarang. Karna dia kunci dari semuanya" ujar Mark.

"Sekarang kita susun rencana aja, gimana?" tanya Chris.

Merekapun semua setuju dan menyusun rencana.








"Stupid. Hahaha. Kalian mau bikin rencana dibelakang gue? Sebelum rencana kalian terwujud, gue akan bunuh kalian semua"

Sekali lagi, ia tertawa dibalik tudung hitamnya.
Menertawakan kebodohan orang² yang berusaha menyingkirkannya.

-TBC-

Sorry for very long update :3
Don't be upset because i've being you confused😁

(1) HELLEVATOR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang