10 ; A Truth

1.3K 212 25
                                    

-Hellevator-

Disebuah ruang gelap dan berbau amis itu, seorang bertudung hitam tengah memutilasi korbannya.

Sambil tertawa ia  memotong semua bagian tubuh korbannya tanpa dosa.
Kesenangan yang selama ini ingin ia raih akhirnya tersalurkan sudah.

"Gak lama lagi, giliran lo penghianat. Lo bakal mati lebih mengenaskan dari ini"

Tawanya menggelegar memenuhi ruang bau amis itu, tawa seram yang memenuhi kegelapan malam itu.

SKIP!

#Flashback

Satu jam setelah pembunuhan Hyunjae...

Dahyun.

Gadis itu tengah mencuci seragamnya yang penuh darah.
Sambil menangis ia membilas sisa darah yang menempel itu.

"Maafin gue ka, maaf"

Senyum pria itu selalu membayangi Dahyun.
Bahkan ketika Dahyun menyayat tangan dan kaki Hyunjae, pria itu tetap tersenyum.

TOK!TOK!

"Dahyun, kamu kenapa nak?"

Suara ayahnya terdengar panik, bahkan ketukannya berlipat kali kerasnya.

Dahyun tak menjawab, ia hanya sibuk menangis.

"Dahyun!!!"

BRAAAK!

Ayah Dahyun mendobrak pintu kamar mandi dan mendapati Dahyun tengah menangis kencang dipinggiran bak.

Ayahnya berlari menghampiri putrinya dan memeluknya erat.

"Paah, Dahyun bunuh orang paah" gadis itu menangis dalam dekapan ayahnya.

Jujur saja ayahnya shock mendengar penuturan putrinya, bahkan ia melihat air bak mandi berubah menjadi merah dan berbau amis.

"Tenang dulu, cerita sama papa"

Dahyun menggeleng keras.
Menolak untuk bercerita.
.
.
.
.
.

Setelah mulai tenang, ayah Dahyun buru-buru membereskan semua barang-barang putrinya.

"Kita mau kemana pah?" tanya Dahyun lemah.

"Kanada, kita kesana sekarang"

"Tapi pah.. sekolah Dahyun.."

"Kamu pindah sekolah kesana, tenang aja. Keluarga Somi bakal bantu kita nak"

Dahyun mengangguk pasrah.
Jujur saja ia tak bisa berbuat apapun.
Bahkan ia tak dapat mengucapkan selamat tinggal pada sahabat tercintanya.

"Bye Hyunjin dan maafin gue..."

-Hellevator-

Dua tahun berlalu...

Dahyun tumbuh menjadi gadis pendiam dan penuh dengan ketakutan.
Ia tak punya banyak teman, ia hanya punya Somi disekolahnya yang baru.

Dahyun terlalu takut untuk beradaptasi dengan orang baru.
Ia takut malah akan menyakiti orang itu nantinya.

Dan baru diketahui, Dahyun mempunyai penyakit kejiwaan yakni ia akan menyakiti dirinya sendiri ketika sedang sedih.
Dan luka sayatan ditangannya diakibatkan oleh dirinya sendiri, ia selaku terpuruk dan merasa sendirian. Maka dari itu ia menyayat tangannya untuk menghilangkan rasa sakit itu.
Tak banyak yang tahu penyakit ini kecuali keluarganya.

Kemudian tak berselang waktu lama, keluarga Somi bangkrut.
Dan mereka semua pindah ke Korea.
Lagi-lagi Dahyun sendirian di negara besar ini.
Karna ayahnya sudah punya pekerjaan yang tetap di Kanada.

Hari-hari yang Dahyun jalani cukup menegangkan.
Ia hampir beberapa kali mencoba bunuh diri, namun selalu selamat ataupun diselamatkan.
Tuhan masih ingin Dahyun hidup untuk menebus dosanya kepada sahabat lamanya.

Dan dalam lima bulan, Dahyun kembali ke Korea lagi.
Ia kembali karena Somi ingin meminta bantuannya untuk melakukan sesuatu.
Lagipula di Kanada ia tak punya siapapun lagi karena ayahnya meninggal dalam kecelakaan.

- Pertemuan pertama Dahyun dan Somi di Korea...

"So.. Apa yang bisa gue bantu?"

Dahyun sudah berubah sekarang, bahkan Somi takjub karna Dahyun yang penakut itu sekarang berubah menjadi Dahyun yang tak takut akan hal apapun.

Tatapan dingin dari mata elang milik Dahyun menggambarkan perubahan besarnya saat ini.

"Bantu gue ngelakuin sesuatu, gue harus bales dendam" ujar Somi antusias.

Dahyun mengangkat alisnya.

"Apa yang harus gue lakuin?"

Somi pun mulai menjelaskan apa yang harus Dahyun lakukan.

Mulai dari masuk ke sekolah yang sama, berkenalan dengan Chris, mendekati Chris sampai akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih.
Itu semua rencana yang Somi susun.

Awalnya hanya itu, namun perlahan Dahyun merasa ada yang janggal pada sepupunya itu.
Bahkan Somi menyuruh Dahyun untuk meneror orang-orang yang dikenalnya, demi untuk menakuti Chris.

Tak sampai disitu, Somi bahkan menyuruh Dahyun untuk membunuh mereka semua secara berurutan demi membalaskan dendam ibunya yang meninggal karena kecelakaan kerja di perusahaan milik ibu Chris yang tamak.

Dahyun pikir tak ada salahnya ia mencoba, toh ini hanya sebuah gertakan saja. Hanya teror sms.

Dan selang beberapa minggu..
Woojin ditemukan tewas.
Dahyun tahu ini semua ulah Somi, tetapi membunuh Woojin diluar rencana.

"Gue gak abis pikir, mau lu apa sih Som"

Setelah itu, Nayeon.

Bahkan Nayeon harusnya ada diurutan ketiga dalam rencana, namun Somi mencoba membunuh gadis tak bersalah itu di perpustakaan.
Malangnya, ia terlambat satu langkah dari seseorang yaitu Dowoon.

Somi geram, marah dan rencana kembali berubah seenak Somi.

Kemudian Somi membututi Dowoon dan mengancan Dowoon saat itu.
Malangnya, Dahyun lebih pintar dan membawa kabur Dowoon.
Somi sempat mengejarnya, namun Dahyun menenangkan Somi dan mengatakan bahwa Dowoon amnesia.
Dan Dowoon dirawat oleh Dahyun dirumahnya.

Setelah itu rencana kembali dilakukan.
Dahyun membawa Nayeon ketempat pembunuhan Woojin.
Dan mengurung Nayeon disana.

Dahyun tak ingin ikut campur masalah pembunuhan, ia kembali ke rumah dan menyerahkan semuanya ke tangan Somi.
Bahkan ia harus menyembunyikan Nayeon karna Mark terus menanyakan hal itu pada Dahyun.

#Flashback Off

-TBC-

Hay :))
Daku kembali 😏

Apa udah jelas semuanya?
Alur flashbacknya kecepetan gak?
Kalo kalian baca ulang part sebelumnya mungkin ngerti.
Dan kalo ada yang ga dimengerti boleh tanya ke author 😊

Sekian dan terimaganjil 💛

(1) HELLEVATOR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang