12. Finish?

1.1K 170 25
                                    

-Hellevator-

Dahyun melangkah masuk ke dalam rumahnya, ditemani Dowoon yang masih menggenggam tangannya.
Entah kenapa lelaki itu lebih protective ketika mereka memutuskan untuk pulang tadi.

"Tangan kamu memar, dikompres dulu ya"

Dahyun menurut saja, toh tak ada salahnya mengobati sesuatu yang terluka.
Namun Dowoon diam tak melakukan apapun, ia hanya menatap pergelangan tangan Dahyun cukup lama. Membuat gadis itu menyadari apa yang Dowoon pikirkan, ia menarik tangannya kembali.

"Saya bisa sendiri"

"Apa kamu yang ngelakuin itu?" tanya Dowoon.

"Mak-"

"Kamu ngelukain diri kamu sendiri... Aku bener?"

Dahyun diam, tak bermaksud memberitahu. Tapi sepertinya ia terlalu lemah bahkan terhadap perasaannya sendiri.

Dan detik itu juga, Dowoon merengkuh tubuh Dahyun erat.

"Maaf.. Aku terlambat sadar"

Dahyun mengernyit bingung, sedikit shock juga karena tiba-tiba Dowoon memeluknya.

"Aku gak pernah lupa ingatan....Kim Dahyun"

Mata Dahyun terbelalak mendengar pernyataan Dowoon. Tentu saja ia kaget.
Ia mendorong tubuh Dowoon untuk menjauh, namun nyatanya pria itu semakin mempererat pelukannya.

"Tolong stop ngelakuin sandiwara ini. Aku gak mau kamu ngelakuin hal bodoh..."

"....Kamu udah terlalu jauh ngelakuin hal ini. Aku tahu kamu orang yang baik"

Dahyun mendorong kuat tubuh Dowoon hingga pelukan mereka terlepas.

"Saya bukan orang yang baik" Dahyun menatap tajam mata Dowoon.

"Saya pembunuh" ujarnya kemudian tersenyum miris.

Dowoon diam, menatap kedalam mata Dahyun. Ia tak menemukan kebohongan. Tapi Dowoon tahu, ada kesedihan yang terselubung saat Dahyun mengatakan hal itu.

DRRRT~










From : Hyunjin

"Dimana? Bisa kerumah sakit sekarang? Mantan pacar lo sama kakaknya pingsan"

Setelah membaca pesan itu, Dahyun pergi. Tanpa peduli Dowoon yang menatap punggung gadis itu dalam diam.

-Hellevator-

@RumahSakit

Dahyun menatap tubuh Hyunjin yang sangat amat kotor.

"Lo...kenapa..?" tanya Dahyun sedikit panik.

"Semuanya udah selesai" ucap Hyunjin.

"Maksud lo?"

"Permainan yang lo sama sepupu lo buat... Semuanya kelar"

Dahyun terdiam menatap Hyunjin bingung.
Jadi maksudnya, Somi sudah mengakhiri segalanya?

"Gimana..bisa..?"

"Dia... mati..."

"HAH?!"

"Setelah ngejebak beberap orang disekolah dan ngebuat permainan gila yang udah nyelakain banyak orang... Tiba-tiba aja dia.. Pyussshh~ Hilang"

Dahyun terdiam, masih tak percaya dengan apa yang di dengarnya.
Bagaimana bisa seorang tersangka utama tiba-tiba hilang dan mati begitu saja?
Ini aneh, pikir Dahyun.

"Lo yakin.. Kalo somi mati?"

Hyunjin mengangguk mantap.

"Jasadnya ditemuin di belakang taman sekolah dengan keadaan ancur. Dan sekarang, lagi diotopsi"

"Ancur?" Dahyun mengernyit.

"Terus gimana bisa kalian semua keluar dari sekolah?" tambahnya.

"Gak semuanya... Cuma gue, Chris, Mark dan Jihyo yang selamat"

"Maksud lo?"

"Ryujin... Dia ngorbanin dirinya sendiri. Sementara dua temen ka Nayeon, mati bunuh diri"

"What?"

Dahyun semakin tak mengerti dengan hal ini. Secepat inikah permainannya selesai? Bahkan sang tokoh utama... Mati begitu saja?

Spekulasi lain mengarahkan Dahyun kepada seseorang.

"Jin..."

"Tolong jelasin kenapa cuma lo... yang gak luka?"


















-Tbc-

Akhirnya saya kembali menulis buku ini.
Dan ya mungkin kalian bingung kenapa aku gak nerusin dari part kemarin dan tau2 udah disini.

Fyi aja.
Fiction ini mungkin bakalan jadi gantung nantinya.
Tapi tenang aja, gak sampe kecekik kok '-'

Don't forget to vomment 💛

(1) HELLEVATOR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang