13. Another Person

1.1K 173 14
                                    

-Hellevator-

Hyunjin terdiam menatap Dahyun, maniknya masih menatap tajam kearah Dahyun.
Detik kemudian ia memegang bahu Dahyun.

"Kalo lo mikir gue pembunuh somi...Lo salah.."

"Apa lo bisa jelasin sama keadaan lo sekarang?"

Hyunjin diam.

"Seperti yang gue bilang, Ryujin ngorbanin dirinya. Dan itu buat gue.." Hyunjin menahan emosinya.

"Terus kenapa cuma Chris, Mark dan ka Jihyo yang kritis? Kenapa lo enggak?!"

Hyunjin menahan amarahnya yang hampir dipuncak.
Wajahnya memerah dan tangannya semakin menguat menggenggam bahu Dahyun.

"Lo tau gue bukan orang yang pendendam Dahyun, kita lagi dijebak sama situasi ini" suara Hyunjin melemah.

"Dijebak?"



















"Ngebuat somi sebagai boneka utama ternyata bukan hal yang sia-sia..."

-Hellevator-

Hari itu benar-benar membingungkan sekaligus menyedihkan bagi Dahyun.

Kehilang Somi adalah hal yang paling membuatnya sedih. Karna hanya Somi lah keluarga yang ia punya dan ketika gadis itu pergi dengan cara tragis, Dahyun benar-benar terpukul.

"Ka Mark udah sadar"

Hyunjin baru saja keluar dari ruang rawat Mark dan Chris, ia duduk disebelah Dahyun yang sedari tadi hanya diam dan menunduk.

"Hyun..." Hyunjin menepuk bahu gadis itu namun Dahyun malah memberikan lirikan tajam.

"Jangan sentuh gue"

Hyunjin menarik tangannya, ia sadar bahwa posisinya saat ini mungkin membuat dirinya sebagau orang yang dicurigai.
Tapi apa boleh buat, ia tidak bisa memberikan bukti apapun kalau dirinya bukanlah pembunuh Somi.


Tak lama kemudian, Dowoon datang. Lebih tepatnya untuk menjemput Dahyun.

"Udah selesai? Ayo pulang"

Dahyun menatap Dowoon, gadis itu bangkit dari tempatnya dan kemudian memeluk Dowoon.

Dan setelah Dowoon mengusap kepalanya, tangisannya pecah.

"Buat apa kamu menangisi orang jahat Dahyun"

Dahyun tak menjawab, ia masih sibuk menangis dipelukan Dowoon. Sementara Hyunjin hanya bisa diam dan tak berbuat hal apapun.
Karna memang yang ia lakukan hanya bisa diam, agar gadis itu bisa lebih tenang.

"Ayo kita pulang, Dahyun"

-Hellevator-

Hyunjin baru saja dalam perjalanan pulang menuju rumahnya, setelah tadi ditanya oleh polisi dengan beragam pertanyaan, ia sangat amat stress.

'Gua yakin..Dibalik teror yang somi lakuin, pasti ada orang lain. Ini pasti cuma jebakan. Pasti somi cuma jadi bonekanya'

Hyunjin terus berjalan sampai ia hampir salah arah. Ia nampak tak asing dengan jalanan ini.
Ini rumah lama Dahyun.

Ia menatap rumah yang sudah lama kosong itu, begitu banyak kenangan yang sudah ia buat bersama sahabat kecilnya itu.

"Andai waktu itu gue tau lebih cepet soal lo, andai waktu itu gue peka"

Hyunjin menunduk, kemudian melanjutkan perjalanannya untuk kembali pulang.















"Mari kita lihat sejauh mana lo akan bertahan sama perasaan lo itu.... Hwang Hyunjin"

Seringai kecil tergambar jelas diwajah dingin dan tegasnya.
Tudung itu bukan lagi hitam, tapi merah.










-To be continued-

Doakan aku supaya sering2 dpt pencerahan, biar update terus wqwqwq
Don't forget to vomment gayss ^^

(1) HELLEVATOR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang