11 ; Rain & Cry

1.4K 224 40
                                    

-Hellevator-

Siang ini hujan deras turun membasahi tanah lembab nan hijau ini.
Sebuah tempat yang diyakini orang-orang adalah tempat terakhir tujuan hidup.

Pemakaman.

Mark menatap batu nisan dihadapannya.
Menatap nama yang terukir disana.

Im Na Yeon.

Sembari menggenggam erat mawar putih,  ia menangis sekeras-kerasnya.

"Sorry karna terlambat nemuin lo Nay"

Tanpa peduli hujan deras sudah mengguyur habis tubuhnya.
Mark tetap memandangi kuburan sahabat baiknya itu.

Nayeon meninggal setelah mayatnya dua hari ditemukan di depan rumahnya.
Nayeon meninggal dalam keadaan tragis, yaitu beberapa bagian tubuhnya sudah terpisah dari tempatnya.
Bahkan bagian dalam tubuh seperti organ dalamnya juga ikut terpisah.

Pembunuh bengis ini masih dicari polisi untuk menyelidiki kasusnya lebih lanjut.

"Bro, balik yuk"

Chris datang menghampiri Mark.
Namun Mark menatap tajam saudara tirinya itu.

BUAGH!!

Satu pukulan mendarat di pipi Chris.
Chris tersungkur jatuh ke tanah.

"SEMUANYA GARA-GARA LO!!"

"Gara-gara gue? Maksud lo apa?!"
Chris bangkit, tak terima dengan tuduhan Mark.

"KALO BUKAN KARNA TUH PEMBUNUH NGINCER LO! NAYEON GAK BAKAL TERLIBAT DAN MATI GAK WAJAR KAYAK GINI!"

"GUE?!"

"GAUSAH TOLOL! JELAS-JELAS DIA NGINCER LO! LIAT WOOJIN! BAHKAN CUMA LO YANG DIANCEM SOAL DOWOON!"

Mark berteriak sembari menarik kerah baju Chris.
Chris terdiam, ia baru sadar akan hal itu.
Sadar bahwa dari awal si pembunuh hanya mengincarnya.

"ARRGGHH! BANGSAT!" Chris mengacak rambutnya frustasi.

Ia sangat amat menyesal.
Menyesal karna jadi banyak korban tak bersalah tewas mengenaskan.















"Bagus.. Kalian sekarang udah gak punya detektif lagi. Dan kali ini pasti umpan gue akan berhasil"

Smirk khas itu terukir kala dirinya merasa kemenangan ada di depan matanya.

"Tinggal selangkah lagi, sekali tepuk dua lalat berjatuhan"

-Hellevator-

Sekolah masuk seperti biasnya, namun beberapa siswa terlihat masih dalam keadaan berkabung.

"Ka.. Aku mau ngomong sebentar"

Dahyun terlihat serius ketika menatap mata Chris.

"Kenapa?" tanya Chris.

"Aku mau kita putus"

Chris terkejut, matanya membulat sempurna.

"Putus? Why?"

"Dari awal, aku cuma pura-pura sama kk. Semuanya cuma sandiwara"

"What?!"

Chris terlihat tak percaya dengan ucapan Dahyun barusan.

"Maaf, aku permisi dulu"

Namun tangan Chris menahan kuat tangan Dahyun.
Ditariknya Dahyun dan didorong ke tembok.

"Akh!!" rintih Dahyun ketika punggungnya terbentur tembok.

(1) HELLEVATOR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang