Mata kebencian

15 1 0
                                    

Part.2

           Akhirnya kita menepi..
Selama di perjalanan yang cukup memakan banyak waktu sampai rasanya pantatku terasa panas dan pegal.
Aku bahkan menyentuh pelipisku karena terasa pusing ditambah perutku yang terasa mual.
          Aku mendesahkan nafasku panjang,dan segera turun dari mobil,bersamaan dengan ibu yang mengeluarkan koper di bagasi.
Aku melirik ke kiri dan kekanan.
Mencari kemana perginya ayah?..
          "Ayah sedang membantu mengangkut bawaan kita di depan gerbang sana"ucap ibuku tiba tiba,Aku pun tersenyum kecil sambil menggaruk belakang rambutku yang tergelung berantakan.
         "Ada yang Bisa Aku bantu bu?"tanyaku menghampirinya dan berdiri di sampingnya.
"Hng..tidak Ada sayang,lebih baik kamu masuk gih ke dalam.."jawabnya lembut,Aku hanya terdiam dan menghela nafas merasa lelah,tak kusangka dengan helaan nafasku,ibuku langsung menatapku tegas.tangannya langsung kurasa berada di atas keningku.
"Astaga..kau demam sayang!!"ujar ibuku kaget,"bagaimana Bisa..oh tidak,pantas saja ibu lihat dari tadi kamu begitu pucat dan kusut begitu..tadinya ibu kira kamu tidak suka pindah ke jepang,"ibuku melirikku dan mendesah lega,eng..tunggu 'lega'
ibu lega karna Aku sakit..
Atau,ibu lega karna Aku tidak benci pindah?..
           "Ah baiklah baiklah!!"katanya tiba tiba,ibuku memegang kedua bahuku dan membalik arah tubuhku dan mendorongku beberapa langkah
"Ibu..Aku baik baik saja!!"kataku membela.
          "Tidak!"tegas ibu"segera masuk ke dalam sayang,ibu akan menyusul..lebih baik untukmu istirahat lebih awal."ucapnya bersihkeras."Hng..baiklah"jawabku.
        Yah..tidak Bisa ku sangkal lagi.
Lebih baik Aku istirahat,tubuhku juga terasa lemas dan bergetar.
Ini mungkin karna sebelumnya Aku selalu menyiksa tubuhku.
Ini salahku..
          Aku mendekati rumah besar yang terlihat begitu megah,bercat hijau muda elegan,tapi omong omong rumah ini kelewat mewah,maksudku..
Gerbangnya berada jauh dengan keberadaan rumah ini,Aku melihat kesekitar dan mendapatkan halaman yang indah dan hijau,ini benar benar terawat.
           Aku mengetuk pintu tiga kali dan berdiam seperti orang ambigu,tak lama Aku pun memberanikan diri memasuki rumah tersebut.
Aku kaget,ini rumah begitu mewah dan elegan banyak barang barang yang memiliki nilai jual tinggi.
           "Apa ayah sekaya ini"gumamku melirik ke segala arah,hingga Aku pun memutuskan untuk berdiam diri di sofa berwarna kuning ganding di sana,tapi niatanku terhenti ketika Aku meloncat kaget bahkan suaraku yang melengking berteriak.
               "Aaahhkk..Apa!"
Aku melirik ke bawah dengn hati hati dan seekor kucing manis yang mungil sedang melingkari kakiku dengan suara manjanya"m..membuatku kaget saja!!"ucapku,aku pun menurunkan tanganku dan menggendong kucing tersebut"siapa namamu kucing?"tanyaku,Aku melihat kalung yang Ia kenakan dan disana jelas tertulis"piggy!!"katanya"namamu cantik"tambahnya"piggy".
           Kucing berbulu lebat yang kupeluk ini entah kenapa terus mengeong padahal tadi tidak,Ia berusaha lepas dari pelukanku dan meloncat berlari ke arah belakang tubuhku,saat Aku hendak mengejarnya,wajahku menubruk sesuatu yang basah dan dingin,tapi memiliki aroma sabun.
          Mataku perlahan membuka dan melihat,Apa yang ku tubruk.
Aku melihat mata yang dingin menatapku seperti penuh akan kebencian,tetesan Air dari ujung rambutny pun mengenai keningku dan saat itu lah Aku tersadar bahwa di hadapanku adalah seorang pria.
Dan...Ia telanjang dada.

                  "Siapa kau??"

Siapa Aku?..
Aku..
Tidak,Tunggu malah siapa dia?..
Kenapa Ada disini?..
Aku memundur dua langkah dan dengan kikuknya menjawab.
"Aku..rika..tomura!!"jawabku hati hati.
          Pria ini..
Ia memiliki tubuh yang tinggi,rambutnya yang berwarna hitam berkulit putih,dan memiliki mata yang indah.
Jujur Aku belum pernah menemui seorang laki laki yang memiliki mata seindah itu.
Sorotan matanya pun dingin dan terlihat menyebalkan.
Tapi Ia memiliki wajah yang tampan,bahkan jika ku bilang Ia mirip...
          Tunggu,Ia mirip dengan ayah,jangan bilang dia..
"Yusuke..tomura!!"kataku hati hati.
Dia menyisir rambutnya yang basah ke belakang dan kudapatkan tatapan matanya yang benar benar terlihat membenciku.
          Yah..kutahu,ini adalah pertama kalinya Aku bertemu dengannya.
Saat pelaksanaan pernikahan ibu Ia tidak datang.
Aku sudah dengar dari ayah bahwa Yusuke pergi ke britain, inggris.tapi apakah Ia begitu mementingkan urusannya daripada datang ke pernikahan ayahnya.
           Aku sudah dapat melihat.
Bahwa Ia orang yang tidak menyenangkan.
Hanya merasakan auranya saja sudah membuatku menilai bahwa dia tipe brandal.
"Aku datang bersama ibu,Aku tidak menyangka kamu sudah pulang dari urusanmu.."kataku tidak menatap matanya"ini pertama kalinya kita bertemu,mulai hari ini Aku rika tomura akan tinggal di jepang,mohon kerjasamanya.."tambahku,Aku pun menundukan kepalaku menyesuaikan budaya di jepang"Aku harap kita Bisa mengakrabkan diri".
             Yusuke..dia tidak mengatakan apapun padaku.
Ia hanya menatapku dngan dinginnya,Aku melihat matanya dan dia dengan datarnya merespon kesopananku.
Ia malah beranjak pergi ke tangga tampa mengatakan apapun padaku.
Dia sungguh membenciku.
            "Oh rika,kamu tidak tidur,kenapa malah berdiri begitu?"tanya ibuku yang datang dengan tangan yang membawa koper.beriringan dengan ayah yang menuntun staff yang membawa barang bawaan yang banyak sekali,hingga semuanya selesai ayah memberikan uang Tips pada mereka.
           "Akhirnya selesai juga!!"desah ayah,Ia tersenyum tampan pada ibu dan kepada ku.
"Apa kamu baik baik saja rika chan?".tanya ayah yang menghampiriku,aku kaget ketika telapak tangan ayah menempel keningku,dan menurun menyentuh pipiku.
"Hmm..kamu sedikit demam"ucapnya sama seperti kata ibu."istirahatkan saja ok,tempat tidur mu Ada di lantai atas bersebelahan dengan kamar Yusuke"
          Aku menunduk dan mundur dua langkah,Aku mencengkram tangan kiriku.
Mataku tidak menentu arah.
Aku merasa sangat takut..
Sentuhan ayah membuatku teringat sesuatu.
         "Rika!!"panggil ibu,Aku dengan cepat menatap mereka berdua dan berkata "Aku..aku akan pergi ke kamar dulu.."kataku cepat dan tidak karuan,hingga Aku pun menundukan wajahku dan langsung ke lantai atas,memasuki kamarku dan tidak melihat ke sekitar,Aku lebih memilih untuk langsung tidur.
           Kepalaku sakit..
Tanganku bergetar terasa takut.
Aku..Aku..merasa takut.
Aku memeluk bantal dan menutupi wajahku,menutupi suara ku.

               Ini mengerikan _________

Hope On a DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang