Part.8
"O..o..onii tan?"ulangnya terheran heran,Ia kembali terbatuk batuk dengan wajahnya yang memerah.
"A..apa yang salah?"tanyaku tidak mengerti,Disini ucapan onii tan untuk kakak laki laki nya,tapi Kenapa Ia malah..
"Onii tan,daijoubu(baik baik saja)?"..kataku lagi nakal,menyenangkan Bisa membuatnya memerah
"Hentikan dengan sebutan itu...kau..kau membuatku merinding!!"katanya.
Aku tersenyum dan berkata"aa..nandeyo(Kenapa)?".
Dengan manjanya.
"Berhentilah bersikap manja seperti itu.."katanya terus menolak menatap mataku.
Aku tertawa kecil dan berkata.
"Yah ampun..kau lucu sekali Yusuke kun,bagaimana Bisa orang dewasa seperti mu bersikap begitu kanak kanakan"kataku.
"Aku juga manusia"timbalnya kesal.
Ia kembali minum dan berkata"kita istirahat sebentar"katanya yang bangun dari duduknya dan menatap tanaman tanaman yang Ada di rumah kaca tersebut.
"Kau yang menanamnya?"tanyaku penasaran,Aku juga melihat bunga yang berwarna biru ini,walaupun Aku tidak tahu nama bunga tersebut.
Ia tidak menjawabnya,tapi tak lama Ia menjawab"ibuku.."jawabnya singkat.
"...ah..iya,sepertinya ibumu mencintai botani yah?".kataku mulai merasa canggung.
"Dia..seorang perancang busana,dan dia selalu punya hobby untuk mengoleksi berbagai bunga bunga yang Ada di jepang maupun yang Ada di luar negri..ibuku selalu rajin menanamnya,ketika itu..Ia mengajakku untuk pertama kalinya ketempat ini,dan memperlihatkannya kepadaku dan bahkan memperkenalkan tanaman ini satu persatu dengan wajah girangnya".
Aku terkejut...dia Bisa menceritakan ini padaku.
Aku tersenyum,Aku Bisa melihat wajahnya yang sedang asyik seperti itu,bahkan mendengar Yusuke banyak bicarapun sudah sangat bagus.
"Terdengar menyenangkan.."
kataku,Aku merasakan Apa yang Ia rasakan,Aku tahu ibunya Yusuke meninggal,dan tempat ini mungkin adalah tenpat yang paling Yusuke sayangi.
Karena ini adalah peninggalan ibundanya,bahkan sampai Yusuke terus merawatnya dengan baik.
Dia anak yang baik.
"Setahun yang lalu,rumah kaca ini hancur".
Kesenanganku terhenti,Aku tersentak dan menatapnya,"Aku yang menghancurkannya,karena aku merasa kesal dan marah besar kepada ibu maupun ayah".
"Y..Yusuke,kau tidak perlu.."dia menyelanya dengan cepat"karena kesalahan ayah,dan juga kelalaian ku...ibuku bunuh diri di tempat ini,dengan memakan bunga lily yang begitu banyaknya."katanya,sungguh Aku merasa tidak enak mendengarnya"..kau tahu,sebenarny ibuku memiliki suatu penyakit yang membuatnya merasa depresi karena penyakit tersebut membuatnya merasa kehilangan.."
Yusuke menatapku dan tersenyum kecil yang sayu.
"Ibu berakhir di tempat ini,ayah selalu tidak Ada di rumah karena pekerjaannya,sedangkan Aku saat itu sedang lalai tidak menjaga ibuku.."
Aku..tanganku seketika bergetar.
Aku tidak tahu harus berbuat Apa.
diriju sendiri pun merasa sesak..
dan juga Ceritanya membuatku mengingat atas dosaku,mengingat betapa..betapa kejamnya Aku waktu itu..
"Yusuke kun.."Aku menghampirinya dengan badanku yang melemah,Ia membalik dan menatapku,Ia bahkan menahanku ketika Aku hampir jatuh.Aku sungguh tidak Bisa menopang tubuhku begitu lamanya,Aku menjukurkan kedua tanganku dan mendekap Yusuke,menyandarkan kepalaku ke dadanya dan berkata dengan suara yang lemah.
"Semua orang punya kesalahan nya masing masing dan mempunyai keistimewaan masing masing"Aku menelan ludahku yang terasa pahit"...tentang ibumu pun,Jangan salahkan bahwa itu adalah kesalahan orang...ini semua..sudah ketetapan yang maha kuasa,Jadi Jangan salahkan dirimu dan tegarlah."
Aku rasa,ucapanku itu adalah hanya untukku,maafkan aku..Aku terlampau egois,bahkan ucapanku sendiri begitu menelan kenyataanku.
Aku juga merasa sakit.
Atas kematian orang yang kucintai,sungguh jika waktu Bisa berputar kembali maka ijinkan Aku untuk merubahnya dan menjadi tenang kembali.
Itu pun andai saja..
Tangaku terjatuh lemah dan Aku tertidur di sandaran Yusuke.
Aku Bisa merasakan panggilan Yusuke,dan seketika Aku merasa melayang.
Aku membukakan sedikit mataku ketika Aku tersadar sejenak,dia..membawaku pulang.
"Jangan...bersedih hati.."kataku lemah,setelah itu aku pun benar benar tidak sadarkan diri.
#######
Keesokannya.
Di Sekolah"Pacaraku bilang bahwa Ia akan melakukan yang terbaik buat membahagianku,dan lihat.."nina dengan girangnya bercerita banyak,Ia memperlihatkan jemarinya yang terdapat sebuah cincin yang bagus."dia memberiku cincin ini!!".
Teman teman merasa bahagia akan kebahagiaan nina,Aku juga ikut bersenang hati.
Tapi Aku sekarang sedang dalam mood yang buruk.
Andai saja saat itu Yusuke tidak bercerita apapun,mungkin lukaku tidak akan terbuka kembali.
"Eh..Ada Apa rika?"tanya nina menyadari akan ketidak senanganmu"Apa kamu sedang tidak enak badan,wajahmu pucat"katanya menemoatkan telapak tangannya di keningku dan berkata"Apa kau baik baik saja?".
Aku tersenyum dan menjawab"iya Aku baik baik saja,Jangan khawatir..Aku hanya sedikit kurang bersemangat,Ada hal yang mengganjal pikiranku"kataku.dia pun menyentuh punggung tanganku dan berkata"rika..Ada Aku Disini,ceritakan masalahmu padaku,Aku Bisa memberimu solusi"katanya ramah"Jangan merasa canggung kepada temanmu sendiri rika.."tambahnya
Aku terdjam sejenak dan mengangguk"hmm..lain kali Aku akan menceritakannya padamu"kataku.nana mengangguk sambil tersenyum lebar"hmm..baiklah,Aku akan menunggu".
Nana terus mengobrol bersama teman teman yang lain,Aku juga ikut mendengarkan walaupun entah itu masuk atau tidaknya.
Tapi tiba tiba sakurai gadis imut yang berambut panjang bicata padaku"rika chan!!..pria yang selalu mengantarmu itu siapa nya dirimu?"tanyanya,pertanyaan itu membuat yang lain ikut penasaran."eng...dia kakak ku"jawabku tampa ragu,teman temanku berkata "bukankah itu Yusuke tomura san?"tanya mereka,"kalian mengenalnya?"tanyaku.
Mereka mengangguk,dan karin menjawabnya dan bahkan menjelaskannya.
"Kamu beruntung yah,punya kakak seperti dia.
Kau tahu..dia itu adalah murid terbaik bahkan generasi sekarang pun belum Bisa merebut gelar siswa terbaik yang sebaik dia,..Ia sudah tampan,kaya dan pintar..di Selama sekolahnya Ia Jadi pria nomor satu yang ingin di kencani,Ia sangat populer"katanya,nina menambahkan"tapi kudengar..ibunya meninggal dunia karena bunuh diri,karena ayah nya berselingkuh dan bahkan sudah mempunyai anak dari hubungan gelap itu".
"Tidak.."bagaimana bisa mereka berkata seperti itu di depanku"bukan begitu kejadiannya..Aku tahu itu"sangkalku merasa marah.
Aku tahu mungkin dari mereka berpikiran orang yang berselingkuh dengan ayah itu adalah ibuku,dan Apa maksudnya mempunyai anak.
Mereka hanya mengada Ada.
"Aku..tidak suka kalian berbicara seperti itu"setelah itu Aku meninggalkan mereka dan berlari tampa tujuan.
Aku berhenti berlari ketika berada di tempat yang tidak Ada orang,Aku mendesah terengah engah,sampai Aku pun mundur dan bersandar di dinding sambil berkata"sesak!!".
Aku keget ketika beberapa orang siswa yang berlari ketakutan,bahkan diantara mereka Ada yang pincang,dan Aku melihat darah di baju mereka.
Apa mereka habis bertengkar?.."Ahk.."
Aku melirik ke samping dimana seorang pria muncul dari gang sana,Ia berjalan dengan sangat pelan,ia tidak keluar dan malah bersandar di ambang gang tersebut,kaki yang Ia silang dan kepala bersandar,suaranya kembali terdengar.
"Apa yang kau lakukan Disini,tomura chan?".
Suara ini...
"Takara..yuu!!"."binggo~!!"jawabnya.
Aku terkejut,benar benar terkejut ketika Ia menampakan wajahnya yang sangat berbeda dengan wajah imutnya itu.
Kemana perginya orang yang bernama Takara yuu?..
Ia menghampiriku dan berdiri di sampingku,Aku bahkan sampai menutup mata karena takut.
"Kau terkejut?"tanyanya,Ia
Melirikan pandangannya ke padaku dan berkata"kau takut padaku?.."tanyanya lagi,kemudian Ia mendesah dan berkata"...tomura chan,jujur saja Aku ini bukan pria yang baik,seperti yang kau pikirkan..."Rahasia...
Mereka semua..membuka Rahasia mereka,kepadaku.
Sungguh..seharusnya Aku tidak mengetahui semua itu dan Aku ingin ini tidak terjadi.
Karena ini mengagetkanku dan Aku tidak percaya semua itu.
Apa Aku hanya menemui orang orang yang buruk saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope On a Dream
Teen FictionApa yang akan kau pilih,jika saja kau diberi kesempatan sekali lagi... Untuk menembus hal yang belum kau lakukan sebelumnya?_____ Pemikiran yang selalu menembus hati Rika Tomura yang tidak lama berganti marganya. Ketika ia tidak Bisa lagi mendengar...