Yang pertama

9 1 0
                                    

Part.4

           

            Sejenak kepalaku terasa sakit,badanku yang tak mau kugerakan seakan darahku tidak mengalir begitu lancarnya.
Mataku hanya memandang punggung pria itu,Yusuke.
Dadaku juga terasa sesak.
Karena Aku memang tidak mengerti kenapa Ia membenci kami??..
       Yah..seingatku,ibuku bukanlah wanita gatal yang akan merayu pria yang sudah beristri.
Tapi ayahmu sudah menjadi duda!!..
Rasanya ingin kukatakan kalimat tersebut.
         Aku menunduk sambil mencengkram tanganku,Aku pun mencoba tersenyum dan berjalan mengikutinya di belakang"...kenapa tidak sarapan saja Dulu sebelum pergi ke luar?".tanyaku melewatinya dan menatapnya berseri."Aku tahu nanti kamu akan merasa lapar,benar kan?".
           Mata pria itu memasuki pikiranku,Aku merasa tidak tahan dengannya.
Aku pun dengan cepat membalikan badanku dan melangkah pergi Namun tanganku tercengkram olehnya.
         "A..Apa?"tanyaku terheran,Ia hanya memandangku dan mencengkram tanganku dengan kuatnya."..itu sakit,lepaskan!!".
              tiba tiba Ia berada begitu dekat denganku,suaranya begitu jelas berada di samping telingaku,membuatku sampai merasa geli"...berhentilah membuatku merasa kesal!!".setelah mengatakan itu Ia melepaskan tanganku dengan kasar dan melangkah pergi ke luar dengan langkah yang cepat,Ia bahkan tidak menghiraukan panggilan ayah yang terus menyebutkan namanya.
           Yusuke tomura,kakak tiriku yang memperlakukanku buruk,pria dewasa yang menyebalkan yang membuatku rasanya ingin mengalahkannya.
          Aku pun mendesahkan nafasku dan mulai berjalan kembali ke tempat makan.
Disana Aku mendengar ayah yang mengomel ngomel mengenai Yusuke,Aku melihat ibuku yang mencoba menghiburnya.
Aku mendengar suara ayah yang berkata"maafkan dia sayang,sepertinya Ia memang belum Bisa menerima kematian ibundanya!!".
           Hmm...Jadi dia...
Aku menunduk dan kembali ke arah mereka setelah mereka selesai dalam masalah privasi mereka."kak.Yusuke bilang Ada urusan mendadak yang harus Ia urus,tadinya Ia mau makan tapi Ia terhenti karena mengingat sesuatu..dan ternyata Ia Melupakan tentang jadwalnya sendiri."kataku sambil tertawa kecil.
          "Oh..benarkah"kata ayah mengangguk kecil merasa ragu dengan ucapanku"hmm..dia anak yang baik,Ia selalu patuh dan rajin dalam tugasnya.Ia memegang teguh tangggung jawabnya".kata ayah membalas ucapanku,yah..Aku tahu..ayah menutupi kekosongan dalam perbincangan ini.
           "Apa Kamu sudah mengakrabkan diri dengannya rika?"tanya ibu penasaran,Aku menatap mata ibu ku dan tersenyum lebar yang ceria"iya..tapi masih sedikit canggung juga sih ibu!!".
           Mendengar itu ibu tersenyum bahagia,Ia melihat ke arah ayah dan tersenyum manis lagi."Oh iya..Aku masih belum  Bisa bahasa jepang,lalu Apa yang harus Aku lakukan bu jika Aku sudah bersekolah nanti untuk berkomunikasi?".tanyaku baru ingat mengenai itu.
          "Jangan khawatir!!"kata ayah menjawab"ayah sudah mendaftarkanmu ke sekolah bagus,Disana banyak pertukaran siswa internasional seperti halnya sekolah universitas.Disana juga sudah banyak yang menguasai bahasa inggris meskipun mungkin tidak kau pahami tapi cobalah berbaur terlebih dahulu"kata ayah,"dan mengenal bahasa jepang,nanti ayah akan cari guru prifat yang Bisa mengajarimu di rumah,lebih cepat lebih bagus bukan?".
        Aku mengangguk,"hng tapi..soal guru prifat"kataku sedikit menolak dari keputusan ayah,aku takut semisalnya seorang guru pria mengajarkanku khusus di rumah,membuatku sedikit takut"Anu..bagaimana jika itu adalah Yusuke?".kataku.
         Ayah maupun ibu terkejut mengenai pilihan itu,bahkan ibu yang sedang minun pun tersedak saking terkejutnya.
"Y..yah ampun,ibu kaget!!"kata ibu yang terbatuk batuk"Apa kamu yakin?".tanyanya"ini seperti bukan dirimu kau tahu,kamu selalu cerdas membuat pilihan bahkan sampai membuat ibu kewalahan mencari orang buat Jadi gurumu waktu di indonesia,tapi sekarang.."
           "Tapi bukankah Yusuke pintar?"tanyaku,"lagian pula Aku ingin lebih dekat dengannya karena kita keluarga!!"tambahku.
Ayah terlihat bimbang,Namun tak lama ayah pun setuju mengenai hal itu,bahkan ibu pun Jadi ikut setuju.
          "Baiklah jika itu pilihanmu,nanti ayah bicarakan denganya"katanya ramah.
Aku tersenyum mendengarnya.
Tak lama kita berada di ruang makan,sarapan ibu maupun ayah pun sudah selesai.
        Tadinya kukira mereka semua libur,tapi ternyata Yusuke dan ayah malah Ada kegiatan.
Ayah ikut pergi ke kompetisi musik klasik tersebut karena katanya ayah ingin melihat anak anak yang berbakat dalam musik,yang berikutnya akan menjadi pemusik berbakat.
Yah..mendengarnya pun membuatku tertarik.
          Keluargaku dulu adalah musisi semuanya,ayahku yang dulu adalah seorang pemain piano,bahkan ibu yang di sebut sebagai diva.
Ibu bersekolah di wina negara musik klasik dunia.ibu ku menjadi terkenal dan bahkan sekarang sudah menjadi dosen tentang jurusan musik,ibu pun membentuk orkestra yang sudah memenangkan beberapa penghargaan dari setiap perlombaan yang diikuti.
         Aku pun belajar memainkan piano dan juga Biola.
Tapi Aku sudah berhenti sejak tanganku bermasalah karena sebuah kecelakaan mengerikan.
Tapi sekarang sudah sembuh,walaupun mentalku belum sembuh sempuran.dan tentang musik,Aku tidak tahu kapan Aku memulai kembali dalam bermusik,tapi Aku tidak ingin kembali ke dunia musik.
Aku Jadi merasa takut.
          Aku memandang ibuku yang tengah mengelus ku "Sayang..ibu pergi dulu yah..jaga dirimu di rumah"kata ibuku mengelus rambutku dan mencium keningku."sampai nanti sayang!!".
Suara Langkah ibu mulai memudar,suara mesin mobil pun kudengar sudah menjauh dan sekarang Aku sendirian di sini.
Di rumah besar ini Aku sendirian.
#######

             Aku mendengar suara musik yang merdu,Aku mengenal lagu ini.
Aku membukakan mataku dan kudapatkan seorang pria yang berambut rapih berwarna coklat kepirangan tengah bermain gitar sambil mengetuk ngetukan sepatunya di lantai.
         Hng siapa?..Yusuke kah?
tapi..tunggu jam berapa sekarang?..
Kenapa Aku berada di sini?..
Apa Aku ketiduran?..
Aku memgangkat tubuhku dan duduk,saat membenarkan rambutku yang acak acakan sampai menutupi pandanganku tiba tiba saja handuk dilemparkan tepat di wajahku.
Dan Aku tidak mendengar suara gitar tersebut.
          "a..apa ini"kataku hampir melepaskan handuk tersebut"Pergi dari kamarku,dan Jangan lepaskan handuk itu!!".
Suara Yusuke,Apa dia sudah pulang?
Lalu siapa yang memainkan gitar?
         "T..tapi Aku tidak Bisa melihat jika seperti ini!"jawabku bingung,mengabaikan peringatannya Aku pun bangun dan melepaskan handuk tersebut."kenapa juga Aku berada di kamarmu.."
           Mataku..begitu kaget ketika melihat sosok Yusuke yang terlihat berbeda,Ia menjadi sedikit lebih tampan meskipun Ia sudah tampan tapi iya..jujur saja penampilannya yang sekarang jauh lebih charming dari pada saat itu yang terkesan dark.Ia merubah Penampilannya,Kenapa?..
          "Apa yang kau lihat?"tanyanya kasar,Ia bahkan tidak memandang mataku seakan Ia sedang merasa malu dengan penampilan barunya.
"T..Tidak bukan Apa Apa.."kataku gugup,Aku membalik dan berjalan keluar dari kamarnya.
          Aku baru ingat,kenapa aku berada di kamar Yusuke?..
Seingatku aku sedang mencari makanan si piggy, saat itu akh mencari di mana mana yang kalau biasanya kan di simpan di tempat yang strategis,tapi pria ini menyimpanya di kamarnya.
         Tapi,ya tuhan..kenapa aku ini begitu lalai,Ini benar benar kesalahanku..karena terlalu girang bermain dengan piggy yang tidak mau keluar dari kamar yusuke,dan aku malah tertidur di kamarnya.
          dia adalah laki laki rika!! meskipun kita saudara sekarang tapi Ia tetap laki laki.
Dia laki laki.
Sadarlah!!..
           
         "Berhentilah membuatku susah!!"katanya.

Aku melirik ke arahnya yang sedang menatap ke arah jendela,Namun Aku Bisa melihat telinganya yang memerah.
Namun sebenarnya,Apa yang Ia katakan?...

Hope On a DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang