Benda berharga

3 0 0
                                    

Part.12

    

              Hari kebahagiaanku harus berakhir Hari ini,Aku terus mengingat kenangan ini supaya tidak pernah hapus.
Aku berjalan di sampingnya menelusuri hiburan ini yang masih ramai bahkan lebih asyik,Aku melihat kesekitar dan sejenak Aku menatap Yusuke yang hanya diam,Aku penasaran apa yang sekarang Ia pikirkan.
Dan bahkan dimana yuu dan kakaknya.
        Oh.. dear,Aku sampai Melupakan mereka..
        Aku mendesah pelan dan lupakan mereka,Aku menunduk ke bawah melihat langkahku yang kecil,tapi Aku...
Mataku melebar ketika Aku tidak melihat kalung ku.
Jantungku berdetak sangat cepat,tidak..ini pasti terjatuh.
Ayo ingat ingat...
Aku melihat ke belakang ku dan melihat kesekitar,dan sebenarnya Aku tahu itu mustahil tapi Aku berlari mengabaikan Yusuke yang berjalan cepat di depan yang bahkan tidak menyadari Aku pergi.
         Bukan saatnya Aku memikirkan dia.
Kalungku,benda berhargaku.
Aku berhenti berlari dan mencoba berpikir dari mana Aku menjatuhkannya.
Aku melihat kesekitarku,dan sungguh rasanya kepalaku akan pecah melihat keramaian ini.
Mataku juga sudah mengalirkan Air mata,Aku takut..benda itu hilang dariku maka..
Oh tidak..sungguh benda itu berharga bagiku
        Aku kembali melanjutkan pencarianku,dan seketika Aku mengingat kejadian sebelum Aku menaiki bianglala...
Ketika Aku terjatuh waktu itu.
Iya..benar.saat jatuh...
Aku kembali ke tempat dimana sebelumnya aku terjatuh.
          Aku melihat ke sekitar,ketika Aku sudah berdiri di tempat tadi Aku jatuh.
Oh tidak...Aku tidak Bisa menemukannya.
Seseorang pasti telah mengambilnya?..
Memikirkan itu semakin membuatku sedih,Aku ingin menemukannya.
Itu bukanlah sekedar kalung.
Tidak..bagaimana ini?..
Aku kehilangan nya..
          Aku menangis saking kesalnya karena telah ceroboh kehilangan benda tersebut,Aku terjongkok ke bawah terus mencarinya,langkah orang orang yang silih berjalan menatapku aneh,Aku bahkan dapat mendengar bisikan mereka.
Tapi Aku tidak terganggu akannya.
         Tanganku melemas,Aku tidak Bisa berbuat Apa pun lagi.
Benda ku..
Aku terisak dan terus menangis,Aku menghapus Air mataku dan terus ingin mencarinya.
Ini belum berakhir...Aku ingin menemukan benda paling berharga dalam hidupku.

           "Rikaa!!"

Aku tersentak dan segera bangun,Aku menghapus air mataku segera dan membersihkan lututku dan pakaianku,Aku melihat ke sekitar ketika Aku mendengar suaranya tapi aku tidak melihat dirinya,dia kembali memanggil namaku dengan kencangnya"rikaaa!!"...
         Aku melihat kesekitar,dan mencari Yusuke yang memanggil namaku,saat Aku berbalik.
Aku sangat kaget ketika Yusuke yang langsung mendekapku erat,ia bernafas terengah engah seakan telah berlari jauh..dan Aku Bisa merasakan degupan jantungnya yang kencang.
          "Untunglah...Untunglah Aku menemukanmu"katanya tetap tidak melepaskan dekapannya"kau sungguh membuatku kesal,Apa yang kau lakukan pergi tampa sepengetahuanku!!."teriaknya tampak kesal"...kau membuatku takut".
Aku merasakan getaran tangannya yang sedang mendekapku ini,secara perlahan Aku pun memejamkan mataku dan berkata.
          "Aku kehilangan kalung berhargaku!!"kataku sambil meledakan tangisanku kepada bahunya"Aku sangat cemas,benda itu adalah benda paling berharga bagiku dan cerobohnya Aku kehilangannya!!"kataku mencengkram kuat bajunya.
"Apa yang harus Aku lakukan?..
Meskipun Aku mencarinya,pasti benda itu telah diambil orang!!".
           Yusuke terdiam,Ia melepaskan dekapanku dan menatapku lama,ia pun mendesah berat mendongkakkan   kepalanya ke atas dan membalik membelakangiku.
"Sungguh..kau gadis yang ceroboh!!".katanya.
          Aku hanya cemberut sambil mengabaikan air mataku yang jatuh terus menerus,mataku yang memandang punggung Yusuke.
Ia mendesahkan nafasnya panjang dan kemudian berbalik padaku,Ia mendekat padaku dan kurasakan kedua tangannya yang melingkar di leherku,wajahnya yang begitu dekat denganku,Namun sorot matanya menatap ke belakang,Ia melesatkan pandangannya dari ku.
         Wajahku sangat memanas saat itu pula,Ia menempatkan tatapannya padaku dan tersenyum kecil,Ia pun melepaskan tangannya yang melingkar di leherku.

Hope On a DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang