Pertemuan (2)

204 34 1
                                    

Deg.
Aura serem?? Kalo dipikir aneh juga. Kenapa aura itu mengikutiku? Emang aku pernah berbuat apa disekolah ini?

•••
"Hoi dah sampe nih" ucap Vino memecahkan lamunanku

"Ehhh okok. Thanks dah nganter" jawabku sambil turun dari motornya

"Yang tadi enggak usah terlalu dipikir dulu" ucapnya lagi

"Ehh enggak kok. Mukaku kelihatan mikir ya?" kataku

"Iya tau. Dah sana mandi trus bobok. Thanks for today ya" katanya

"Yaudah ya aku duluan bye" jawabku

Sepanjang perjalannya aku hanya berpikir tentang jam dan sosok yang diceritakan Vino. Sepertinya sosok itu udah enggak asing lagi. Tapi siapa sosok itu?

"Lho calista? Habis dari mana?"

"Eh ko Rio. Iya nih habis dolan"

"Oalah yaudah panggilin Rissa dulu"

"Okay bentar ko" jawabku

[Clarissa Setiawan adalah nama cicikku. Biasa dipanggil Rissa sama teman temannya. Nama kami hampir mirip. Maklum lah namanya juga kakak adik.]

"Cik bukain pintu. Rio udah didepan juga" teriakku dari luar rumah

"Ya bentar" ucap cicikku dari dalam rumah

"Harus teriak gitu ya?" tanya ko Rio heran

"Bel rumah lagi rusak soalnya" kataku sambil meringis

"Udah perginya?" kata cicikku sambil membuka pintu

"Udah sekarang sana gantian cicik yang pergi" ucapku sambil berjalan masuk rumah

"Okayyy bye my sweety honey bunny. Jaga rumah baik baik yaw" katanya sambil keluar rumah

"Hmmm" jawabku sambil menutup pintu pagar

Aku langsung mandi dan setelah itu aku berniat untuk menonton drakor di laptop. Sebelum menonton aku mengambil beberapa snack untuk camilan.

"Sip dah lengkap smua" gumamku sambil menyalakan laptop

•tok•tok•tok•
"Sebentar" teriakku sambil turun ke bawah

'Siapa sih yang dateng' batinku agak kesal

Lalu kubuka pintu pagar dan tidak ada seseorangpun disana.

"Hoi siapa sih? Jangan main main dong" teriakku didepan rumah yang benar benar sepi

Lalu aku masuk rumah dan kulihat jam dinding. Jam 18.01 sore.

'Oh jam segitu ya pantes' batinku sambil berjalan kembali ke kamar

Saat hendak menaiki tangga, aku mendengar lagi suara itu. Tapi bedanya suara itu berasal dari dapur.

•tok•tok•tok•
"Beranikan dirimu lis mari kita lihat suara apa itu" kataku memberanikan diri

Aku menyalakan semua lampu, lalu kubuka pintu dapur pelan-pelan. Suara itu makin terdengar jelas. Aku masuk ke dapur dan kunyalakan lampunya dan *jeder* sambaran kilat mengagetkanku.

The CLOCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang