Holiday

95 17 7
                                    

Liburan akhir semester pun tiba

"Hai gaes! Maaf telat," kataku dengan nafas terengah-engah karena berlari dari lantai 1 ke 4

"Gapapa kok," jawab Vino sambil memberiku sebotol es teh

"Nyamuk nyamuk.. Bzzz bzzz," ucap Willi yang duduk di depan Vino

"Jessie mana Lis?" tanya Vino sambil menarik kursi di sebelahnya untuk tempat dudukku

"OTW katanya," jawabku sambil duduk

"Masih lama?" ucap Willi

"Enggak kok. Bentar lagi katanya," jawabku

"Udah bilang ke Jessie tentang rencana kita kan?" tanya Vino

"Udah kok. Dia bilang bisa ikut," jawabku

"Cantik," ucap Willi tiba-tiba

"Hah?!" kataku dan Vino bersamaan dengan ekspresi kebingungan.  Lalu kami melihat kearah belakang, arah kemana Willi melihat.

"Jessie! Sini!" panggilku kepada seorang perempuan berkacamata dengan rambut panjang terurainya. Jessie terlihat berbeda dari biasanya. Ia terlihat sedikit lebih feminim dengan memakai rok.

"Lhoh?! Itu Jessie?" ucap Willi

"Heem. Kenapa? Pandangan pertama?" kata Vino sambil tertawa

"Enggak. Cuman cantik aja," kata Willi

"Hai," ucap Jessie lirih

"Hai Jes! Lama gak ketemu," kata Vino

"Iya nih," kata Jessie

Jessie lalu duduk di sebelah Willi. Ia terlihat kaget dengan orang disampingnya itu. Aku yang memahami situasi itu langsung menjelaskan kepada Jessie.

"Lhoh lis? Kok ada Willi?" ucap Jessie bingung

"Jadi gini, dia memang Willi temen sekelas kita. Lo pasti udah kenal kan? Nah ternyata dia temenku waktu kecil," kataku menjelaskan

"Iya. Gue Willi," kata Willi sambil menyodorkan tangannya dan bingung karena perkataan Calista bahwa mereka sekelas.

"Jessie," kata Jessie menyalami Willi sambil menahan tawa melihat Willi yang tidak mengenali nya sama sekali

"Oke.. Oke.. Perkenalannya cukup. So kapan berangkat?" kata Vino

"Gimana kalau tanggal 4-7 aja?" ucap Willi

"Boleh tuh. Aku bisa tanggal segitu," jawabku

"Kalau dia bisa aku juga bisa," ucap Vino sambil melihat kearahku

"Jessie gimana?" tanya Willi

"Eumm.. Bisa kok," jawab Jessie

"Okay. Gue lihatin tiket pesawatnya dulu ya, ada apa enggak," kata Willi

Willi lalu membuka handphonenya. Cukup lama untuk mendapatkan tiket pesawat dengan harga yang pas di kantong kami. Setelah kurang lebih 1 jam, kita pun mendapat tiket pesawat pulang pergi alias pp.

The CLOCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang