Day 6: Rindu

48 8 12
                                    

Apa yang kau lakukan ketika merindukan seseorang? Mendengarkan lagu yang identik dengan orang itu? Berkunjung ke tempat yang sarat kenangan tentangnya? Menuliskan surat berlembar-lembar untuknya? Membuka album yang penuh dengan fotonya? Atau mungkin minum soju sampai mabuk untuk sejenak menyingkirkan rasa sesak yang menghimpit? Ada banyak cara untuk melampiaskannya, kan?

Bagaimana denganku?

Jika sedang merindukan Yoongi tapi masih dalam kadar yang wajar, aku akan mendengarkan lagu-lagunya. Jika masih belum terobati, aku akan menonton video tentangnya. Jika masih belum cukup, aku akan menulis surat untuknya-meski tak pernah benar-benar kukirimkan dan hanya berakhir di kotak yang kutaruh di pojok kamarku. Tapi ketika rindu itu semakin tak tertahankan seperti malam ini, aku akan berdiam diri di sudut kamar mandi lalu menyalakan shower, berharap dengan begitu, rindu yang kurasakan akan luntur bersamaan dengan air yang mengguyur tubuhku. Ya, aku berharap agar rindu itu bisa terbasuh.

Jangan tanya berapa lama waktu yang kuhabiskan dengan berdiam diri di bawah kucuran air. Satu jam? Dua jam? Tiga jam? Atau mungkin semalaman? Entahlah. Aku tak pernah benar-benar menghitungnya. Biasanya, setelah merasa lebih baik, aku akan berganti baju lalu bergelung di dalam selimut hingga tertidur, tanpa peduli pukul berapa saat itu.

Untuk kali ini, kurasa aku butuh waktu berjam-jam. Aku sedang sangat merindukan Yoongi, dan jenis rindu yang kurasakan saat ini bukanlah rindu yang bisa dengan mudah diobati.

"Min Yoongi..."

Saking lirihnya panggilan itu, aku sendiri sampai tak yakin telah melafalkan nama Yoongi. Tapi toh tak ada bedanya. Seberapa keras pun suaraku, Yoongi tak akan mendengarnya. Seberapa sering pun menyebutkannya, dia tak akan menjawabnya. Tapi untuk kali ini saja, izinkan aku memanggil namanya sampai aku puas.

"Yoongi-a..."

Love Yourself: Autumn LeavesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang