Day 14: Tears

24 2 0
                                    

"Eum... Hoseok-a."

"Ya?"

"Yoongi..."

Sejak tadi aku menunggu Chaerin memanggil namaku. Ternyata masih sama, untuk sejenak aku lupa cara bernapas. Sebenarnya aku ingin menemui Chaerin sendirian, tapi entah kenapa aku merasa sangat gugup, makanya tadi aku berniat mengajak Namjoon. Sialnya, dia sedang sibuk—atau pura-pura menyibukkan diri—menghapus riasan. Untungnya Hoseok mau membantuku menyambut Chaerin sementara aku bersembunyi di dekat pintu, mengamati Chaerin dari belakang sambil mengumpulkan keberanian. Terdengar sangat-tidak-Suga-sekali, ya? Ya, namanya juga sedang berhadapan dengan hal paling tak masuk akal di dunia, jadi bagaimana aku bisa berpikir jernih.

Hoseok sudah membuka mulutnya, tapi urung untuk mengatakan sesuatu saat aku menganggukkan kepala. Saat mata Hoseok mengarah padaku, perlahan Chaerin menggerakkan kepala, mengikuti arah pandangan Hoseok, hingga akhirnya sempurna menoleh ke arahku.

"Orenmanida, Chaerin-a..."

Mata cokelat Chaerin membulat, lalu mengedip lambat. Tepat saat mengedip itulah, setitik bening mengaliri pipinya.

"Baiklah, Namjoon sudah menungguku di ruang sebelah. Kalian bisa mengobrol dengan nyaman di sini," suara Hoseok terdengar lamat-lamat, seolah diserukan dari tempat yang sangat jauh.

Setelah terdengar suara pintu ditutup, kulangkahkan kakiku ke sofa yang tadi diduduki Hosek. Seiring dengan langkah yang bertambah, rupanya denyut jantungku pun ikut meningkat. Sialan. Kenapa rasanya lebih mendebarkan dibanding saat tampil di AMA sih?

Sepasang mata secokelat serasah itu menatapku dengan tatapan yang sarat kerinduan. Ya, tak salah lagi. Sebagai orang yang pernah merasakan kerinduan yang sangat menyiksa, tentu aku bisa mengenali tatapan itu. Terlebih jika Chaerin yang menampilkannya.

Tak ada kata-kata yang terucap. Yang ada hanya air mata Chaerin yang terus menetes.

"Aku merindukanmu, Min Yoongi. Sangat merindukanmu."

Kau tahu, tak ada yang lebih ampuh di dunia ini untuk menghancurkan pertahananmu selain tangis orang yang kau rindukan setengah mati.

Love Yourself: Autumn LeavesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang