12. Real Fall In Love

3.2K 232 0
                                    

Nathan meregangkan tubuhnya yang terasa pegal setelah seharian duduk sambil berkutat dengan laptop dan laporan yang menumpuk di meja kerjanya. Ia melirik jam di dinding, sudah jam 4 sore ternyata. Ia butuh rokok untuk menghilangkan penatnya selain alkohol. Persediaan rokoknya sudah habis dan ia memutuskan untuk ke minimarket dekat kantor, sekalian membeli beberapa softdrink. Ia berjalan keluar dan menemukan kursi Alika kosong. Ia lupa ini adalah jam istirahat. Ia meneruskan langkahnya melewati lift dan berjalan keluar menuju lobi. Setelah sampai, ia membeli beberapa bungkus rokok dan softdrink. Ia keluar dan melewati sebuah mushola yang tak jauh dari minimarket. Saat ia lewat, ia mendengar jelas suara lembut yang selama ini sudah dikenalnya dan tanpa disadari disukainya sedang melantunkan ayat-ayat suci yang menurutnya terdengar sangat indah dan Nathan akui, ini adalah suara terindah dari suara terindah yang pernah didengarnya selama ini di hidupnya. Ia merasakan kedamaian dan ketenangan yang selalu dirindukannya selama ini, yang tak pernah ia rasakan dalam dunianya. Penasaran, ia melongok ke dalam dan melihat seorang perempuan yang memakai mukena sedang duduk sambil memegang sebuah buku dan melantunkan suara indah itu. Selama hampir 15 menit ia tenggelam dalam surga itu, sebuah suara lembut menyadarkannya.

"Pak Nathan? Bapak ngapain di sini?" Nathan mengerjapkan matanya. Gadis yang akhir-akhir ini membuatnya merasa nyaman kini berdiri di hadapannya dengan mukena putihnya yang membingkai wajah ovalnya yang menambah kadar kecantikannya dari biasanya. Mata indahnya menatap heran. Nathan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Eh..., itu. Saya habis beli ini, kebetulan lewat sini dan gak sengaja lihat kamu di sini." jelas Nathan sambil mengangkat kantong plastik yang dibawanya sambil tersenyum salah tingkah. Ketahuan sekali ia tertangkap basah sedang terpesona dengan gadis di hadapannya saat mendengar suara indah tadi.

"Oh..., saya kira ada apa." Alika heran kenapa Nathan bisa ada di mushola karena yang ia tahu Nathan adalah seorang non muslim.

"Ehm..., saya duluan ya, Alika?!" pamit Nathan sambil melenggang pergi meninggalkan Alika yang masih berbalut mukena dan berdiri mematung di depan pintu mushola.

***

Setelah kembali ke ruang kerjanya, Nathan membuka laptopnya dan mencari video yang berkaitan dengan Islam. Setelah beberapa menit berselancar, akhirnya ia menemukan sebuah video orang yang sedang membaca Al-Qur'an. Di sana tertera judul sebuah surat, yaitu Surat Al-Mulk. Nathan memutarnya dan menghayati setiap lantunannya. Suara yang sama saat ia mendengar Alika membacanya tadi. Suara terindah yang mendamaikan hati dan menghilangkan beban hati dan pikiran dalam sekejap. Sungguh ajaib, hanya sekali mendengarkannya, ia langsung jatuh cinta dan muncul ketertarikan dengan Islam. Hampir setengah jam ia tenggelam dan terbuai dalam lantunan ayat suci yang menggema di ruangan kerjanya hingga ia hampir saja tertidur saking terlenanya. Ia melihat jam dinding, ternyata sudah jam 5 lebih 5 menit. Ia berhenti memutarnya dan mematikan laptopnya karena sudah waktunya pulang dan segera membereskan mejanya. Saat ia keluar dari ruangannya, ia melihat Alika yang sedang membereskan mejanya juga, dihampirinya gadis itu.

"Hai... Mau pulang?" sapa Nathan saat ia sudah ada di depan meja kerja Alika. Alika yang sedang membereskan tumpukan berkas-berkas mendongak menatap Nathan yang menjulang di hadapannya.

"Eh iya, Pak. Bapak baru keluar juga?"

"Iya. Hm..., kamu pulang sama siapa?"

"Sendiri, Pak."

"Enggak dijemput?" Alika menggeleng.

"Enggak. Biasanya adik saya kalau lagi gak sibuk suka jemput atau kadang Bapak kalau lagi gak ada penumpang."

"Oh..., bagaimana kalau bareng saya aja? Nanti saya antar lagi ke rumah kamu, gimana?" tawar Nathan.

"Eh, gak usah, Pak... Nanti ngerepotin." tolak Alika sopan. Ia merasa tak enak merepotkan Nathan dengan mengantarnya pulang.

Where Is Heaven? (SEASON 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang