BAB 16

596 46 1
                                    

BAB 16.

Pagi yang cerah. Matahari muncul dan menyinari bumi seperti biasa. Kay sudah bersiap menggunakan seragam SMA DE BARITO. Kay menatap wajahnya yang masih pucat pasi seperti mayat. Pandangan Kaypun seketika beralih kepada obat-obatan yang berada dihadapannya.

Sembari tersenyum miring Kay berucap."Gini banget ya hidup gue. Kenapa Tuhan ciptain gue kalau hidup gue harus tergatung sama obat-obatan kayak gini."Ucapnya terhenti tiga detik."Ini nggak adil."Sambungnya sembari tersenyum masam menatap obat-obatan itu dan beralih ke kaca.

Kay mengoleskan sedikit liptin dibibirnya agar mengurangi kepucatan diwajahnya. Setelah itu ia duduk dibibir kasurnya sembari memakai kaos kaki dan sepatunya.

Dibalik pintu.

Terdapat Kara,Angel,Salsha dan Mora yang mendengar ucapan Kay satu menit yang lalu.

"Kita harus cari tau Kay sakit apa!"Ucap Kara tegas dan berjalan turun kebawah dan disusul oleh ketiga cewek itu.

Mereka mendekati Nara dan Iqbal yang sudah dimeja makan."Loh..Kay mana?? Udah bangunkan dia?? Kok nggak turun??"Tanya Nara kepada keempat gadis itu.

"Udah kok teh. Kita mau tanya tapi Kak Iqbal sama Teh Nara harus jujur."Jawab Salsha mewakili semuanya.

"Tanya aja."Ucap Iqbal meletakkan rotinya dan menatap mereka bergantian.

Mata Kara yang sudah memanas ia langsung bertanya."Kay sakit apa kak??"Tanya Kara langsung. Yang membuat keduanya kaget.

"Dia nggak sakit apa-apa kok."Jawab Iqbal berusaha santai.

"Jangan bohong! Kalau Kay nggak sakit apa-apa. Nggak mungkin dia tadi merutuki nasibnya sambil bilang kalau kenapa dia diciptain Tuhan kalau harus bergantungan sama obat."Ucap Angel yang air matanya sudah menggenang.

"Jelasin semuanya sama kita! Kita Cuma mau tau tentang sahabat kita. Apa itu salah??"Kini Salsha yang berbicara.

"Pliss..kak jawab pertanyaan kita."Sambung Mora menatap Nara dan Iqbal dengan mata yang mulai sendu.

Nara mulai meneteskan air matanya jika mengingat apa kata dokter waktu itu tentang penyakit yang menimpa adiknya.

Iqbal menarik nafas panjang,mengehmbuskannya dengan berat. Kemudian Iqbal menatap keempat sahabat cewek adiknya ini. Belum sempat Iqbal membuka mulut. Kay sudah dulu berbicara.

"Sakit gue lebih sakit dari yang namanya patah hati,sakit gue lebih dari ngelihat mantan punya pacar lagi,sakit gue yang udah ngebunuh semua kebahagiaan yang gue punya. Gue tau saat ini pasti bakal terjadi. Dimana kalian bakal tanya tentang penyakit gue. Dan mungkin kalian ada benarnya,kalian sahabat gue dan kalian harus tau juga tentang penyakit gue. Itukan yang kalian mau??"Ucap Kay terhenti sesaat.

"Bukan gitu maksud kita Kay-"Ucap Mora terpotong.

"Nggak papa kok Mor..gue ngerti. Itu semua karena kalian sayangkan sama gue. Gue harap setelah gue kasih tau ini kalian nggak bakal ninggalin gue dan berhenti jadi sahabat gue."Ucapnya berhenti untuk menarik nafas panjang."gue..gue kena Kanker Otak."Ucap Kay dengan suara yang bergetar. Dengan menggigit bibir bawahnya dan memejamkan matanya.

Dengan sigap keempat sahabatnya memeluk Kay langsung."Lo yang sabar ya Kay."Ucap Mora."kita ada buat lo disini. Kita nggak bakal ninggalin lo."Ucap Kara."lo sakit kita juga sakit. Lo sedih kita juga sedih. Lo capek kita juga capek. Lo seneng kita juga seneng Kay."Ucap Salsha mempererat pelukannya."lo nggak sendiri sekarang. Kita bakal selalu support lo sampai lo sembuh. Karena kita bener-bener sahabat. Kita bukan Fake Friend tapi kita Real Friend. Kita bakal lewati suka duka bareng-bareng Kay."Ucap Angel.

Kay pun menangis dipelukan mereka."Makasih kalian udah mau jadi sahabat gue dan nggak ninggalin gue."Hanya itu ucapan yang bisa Kay beri kepada keempat sahabatnya.

Iqbal dan Nara tersenyum haru melihat persahabatan kelima gadis itu. Semuanyapun berganti menjadi suasana yang seketika dingin.

"Udah pelukkannya. Kalian nggak berangkat?? Udah siang nih."Ucap Nara sembari mengusap air matanya.

Mereka berlima pun melepas pelukannya dan mengangguk. Setelah itu mereka berpamitan dan melajukan mobil menuju sekolah.

****

Sampai disekolah mereka turun dari mobil. Semua pasang mata yang berada disitu menuju ke mereka berlima.

"Fix kita nggak boleh sedih-sedih lagi. Kalau ada masalah apa-apa langsung saling curhat ya. jangan ada rahasia satu sama lain. Karena sekarang kita BEST FRIEND GOLS EVER!"Ucap Salsha memecah keheningan yang dari tadi dimobil sampai sekolah. Merekapun mengangguk dan berjalan menuju kelas masing-masing.

Saat mereka berjalan dikoridor sekolah. Ada teriakan yang memanggil nama dari salah satu kelimanya.

"KAYLA." Semua pandangan melihat kearah belakang.

"Kak Ari."Gumam Kay yang masih dapat didengar.

"Yuk ikut gue bentar."Ajak Ari tanpa mendengar jawaban dari Kay.

"Wtf! Main narik temen kita aja tuh ketos. Ish..ish."Ucap Kara yang mendapat anggukkan dari ketiganya.

"Yaudah kuy ke kelas. Ntar ketemu dikantin ya."Usul Angel.

"Nggak bisa gue sama Mora mau keperpus. Ada materi yang harus gue cari buat UKK."Ucap Salsha.

"Haa..iya deh. Yaudah Bhayy."Ucap Kara yang duluan berlalu pergi meninggalkan ketiganya karena kelas mereka yang berbeda.

****

Kini Ari mengajak Kay ke taman dekat lapangan basket.

"Kenapa sih kak??"Ucap Kay yang bingung karena tangannya di tarik-tarik oleh Ari tanpa meminta izin dahulu.

"Nih."Ucap Ari mengeluarkan buku akutansi milik Kay yang tertinggal dirumahnya.

"Ya ampun. Cuma ngasih ini aja harus tarik-tarik."Ucap Kay mengambil buku itu dari tangan Ari."Btw makasih ya."Sambung Kay sembari memperlihatkan senyumnya.

Ari membalas senyuman itu dan menatap wajah Kay yang putih. Tetapi putihnya terlihat pucat tidak seperti biasanya.

Apa pucat?? P.U.C.A.T.

"Kay lo sakit ya?? wajah lo pucet gituh."Ucap Ari dengan nada yang terdengar panik dan ekspresi yang serius.

"Ha?? Emm..nggak kok. Gue nggak papa. Hehe."Masih keadaan gini saja Kay masih memperlihatkan senyumannya dan cengiran khasnya.

"Yaudah. Kalau lo sakit atau gimana. Jangan sebunyiin dari gue. Langsung bilang ke gue ya."Ucap Ari lembut sembari mengusap halus dipucuk rambut Kay. Kay mengangguk sambil tersenyum kepada Ari tapi hatinya berkata. Gue pengen ngomong sama lo,tapi gue nggak bisa.

Bel masuk pun berbunyi dan pelajaran segera dimulai.

****

Bersambung.

Jangan lupa coment sama vote nya yash.

YOU'R MY FRIENDZONE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang