BAB 2

1.6K 132 1
                                    

BAB 2.

Setelah lama dipesawat akhirnya pesawatnya mendarat di salah satu bandara di Kota Bandung. Kay turun dari pesawat dan berjalan masuk ke dalam bandara untuk mengambil kopernya.

Setelah itu Kay keluar sambil melihat kanan-kiri depan-belakang untuk mencari seseorang. Dan yah.. Kay menemukannya. Siapa lagi kalau bukan Iqbal dan Nara. Kay pun menghampiri mereka dan memeluk Iqbal dari belakang.

"KAYLA!!"seru mereka sambil memeluk adiknya itu.

"AAA..TETEH KANGEN BANGET SAMA KAMU DEK. Kamu apa kabar disana?? Bunda sama ayah juga gimana??"ucap Nara sembari memeluk adiknya itu.

"Baik teh. Ayah bunda juga baik kok hehe."balas Kay.

"Yaudah yuk kita pulang. Ngobrolnya disambung di mobil."ucap Iqbal sembari melepas pelukannya.

"Gendong."balas Kay dengan manjanya.

"Haa??!! Gendong. Gue pikir lo pindah manjanya hilang eeh..nggak taunya malah tambah manja."sambung Iqbal dengan mengacak-ngacak rambut Kay.

"Yaudah kali. Apa salahnya coba gendong adiknya sekali-kali. Ya..ya..ya."ucap Kay memohon dan mengeluarkan puppy eyesnya.

"Udahlah le. Sekali-kali doang kok."bujuk Nara.

"Hmm..iya deh. Untung adik kalau bukan udah gue gelindingin lo. Udah buruan naik ke punggung gue."ucap Iqbal yang membuat Kay bersemangat.

Kini mereka berjalan keparkiran dengan Iqbal yang menggendong Kay dan Nara yang menarik kopernya.

Sampai dimobil Iqbal menurunkan Kay sambil menggerakkan punggungnya yang pegal.

"Makasih aa. Kakak Kay yang paling ganteng, baik, sholeh dan nggak pernah berantem." Ucap Kay sambil memberikan senyuman terbaiknya.

Iqbal hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat adiknya yang umurnya sudah bukan anak-anak tapi sikap manja seperti anak-anaknya masih ada dan membuat siapa saja gemas kepadanya.

"Udah yuk. Kita pulang bi Odah udah masakin buat kita." Ucap Nara yang dibalas anggukan oleh kedua adiknya itu.

***

Kini mereka sudah sampai di salah satu rumah besar di Bandung dengan nuansa modernnya.

"Teh kamar aku nggak ada yang dirubahkan??" Tanya Kay ketika turun dari mobil sambil menurunkan kopernya.

"Nggak. Kenapa??" Jawab Nara.

"nggak papa sih. Hehe." Sambung Kay.

Setelah obrolan singkat itu mereka masuk kedalam rumahnya. Didalam terdapat seorang wanita paruh baya yang sedang membersihkan rumahnya.

"Ehh..non Kay udah dateng. Maaf atuh bibi teh nggak tau." Ucap pembantu rumah tangganya yang bernama bi Odah dengan bicaranya khas orang sunda.

"Iya nggak papa bi." Balas Kay dengan senyumannya.

"Yaudah kalau begitu biar bibi yang bawa kopernya. Itu makannya teh udah bibi siapin di meja makan." Sambung bi Odah.

Mereka pun memutuskan untuk ke meja makan mengisi perut mereka yang sudah demo untuk diberi asupan.

"Kay kamu mulai sekolah besok senin ya." Ucap Nara di sela-sela makannya.

"Oke. Sekolah mana??" Tanya Kay sambil menyuapkan nasi kemulutnya.

"SMA swasta sih. Nanti kamu juga bakal tau." Jawab Nara.

"Yang pasti beda sekolah sama aa." Sambung Iqbal.

"Lah terus nanti aku berangkatnya gimana?? Kan aku belum kenal. Kalau nanti aku di bully gimana??" Ucap Kay dramatis.

"Dasar korban fillm. Nggak lah nggak bakal ada yang ngebully kamu. Siapa yang berani ngebully kamu kalau mereka tau kamu adik aa." Balas Iqbal.

Kay hanya membalasnya dengan ber-oh ria.

Setelah selesai makan. Kay meminum obatnya dan segera naik ke kamarnya dan tidur agar besok dihari pertamanya sekolah tidak terlambat.

Bersambung.

Jangan lupa vote sama coment ya

YOU'R MY FRIENDZONE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang