BAB 28

450 32 2
                                    

BAB 28.

Pagi yang cukup mendung. Matahari sulit untuk mengeluarkan cahayanya karena tertutup oleh awan dan kabut yang menghiasi kota Bandung ini.

Suasan sekolah cukup dingin yang membuat beberapa murid menggunakan jaket atau sweeter. Begitupun dengan Kay yang juga menggunakan jaket boombernya yang berwarna merah maroon itu.

Kay berjalan menuju kelasnya dengan suasan wajah yang cerah. Ntah karena apa dia sangat merasa bahagia hari ini.

Tetapi tidak dengan Ari yang memandanginya dari kejauhan. Setengah hatinya merasa bersalah dan tak mampu untuk berbuat apa-apa lagi. Andai Ari bisa mengubah takdirnya ia ingin tetap bersama seseorang yang tengah tersenyum ke arahnya itu.

****

Jam istirahat telah tiba. Kay dan ketiga sahabatnya berjalan menelusuri koridor sembari bercanda dan tertawa. Tetapi tiba-tiba langkah mereka terhenti saat melihat ada Ari dan Andita ditengah lapangan.

"Kak Ari ngapain ditengah lapangan gitu." Tanya Kay yang membuat ketiga sahabatnya ini saling beradu pandang.

"Ng..nggak tau. Mending kita lanjut aja yuk ke kantin."Ajak Kara kepada Kay yang dibalas dengan gelengan kepala.

Kay berjalan maju mendekati kerumunan dan sekarang ia berada di bagian depan begitupun Salsha,Kara,dan Angel yang menyusulnya.

"Tes..tes.. Hai lo semua denger gue kan?" Tanya seseorang suara sangat familiar itu. Siapa lagi kalau bukan Ari.

"Mau ngapain sih kak Ari??" Tanya ulang Kay kepada ke tiga sahabatnya sembari menatap Ari yang berada didepan.

"Emm..mana kita tau kan ya."Elak Angel yang membuat Kay semakin ragu dengan jawaban itu.

Mampus. Ya Tuhan semoga Ari nggak bakal ngelakuin hal bodoh itu. Batin Salsha sembari melihat keruang PMR yang ada Arshan dan Aldo disana.

Disisi lain.

"Itu Ari ngapain sama Andita ditengah lapangan??"Tanya Aldo yang tidak tau apa-apa tentang perihal itu. Sembari melihat kearah lapangan.

Jangan bilang Ari bakal ngelakuin hal bodoh itu. Damn. Ucap Arshan dalam hati.

Sekarang semua pandangan tertuju kearah Ari dan Andita yang berada di tengah lapangan. Berbagai obrolan telah lerluncarkan. Tetapi Kay dan ketiga sahabatnya hanya diam menatap sekitar.

"Oke. Gue berdiri disini mau ngomong sesuatu yang mungkin beberapa dari kalian udah tau. Gue bakal klarifikasi semuanya." Ari memulai pembicaran dan menarik nafasnya berat.

"Jadi..berita gue sama Andita itu-"Ucapnya menggantung.

Ari memejamkan matanya dan menginggat perkataan Hilmy,Kara,Arshan,Salsha,Mike,dan juga Angel semalaman itu dan juga ancaman papanya. Dan akhirnya dengan nafas yang berat. Ari memutuskan..

"Itu bener. Gue balikan dan soal perjodohan itu juga bener. Gue bakal tunangan sama Andita dan lo semua gue undang."

JEDAR!!!!

Serasa disambar petir detik ini juga. Entah sejak kapan air mata itu tiba-tiba jatuh dengan mulus dipipi Kay. Kay membungkam mulutnya dengan tangannya. Matanya sudah memanas dan tidak mampu menahan bulir bening itu lagi. Kay pun segera lari dan pergi meninggalkan kerumunan itu.

"KAY!! LO MAU KEMANA??" Teriak Kara yang nyaris semuanya berbalik melihat ke arahnya.

Salsha dan Angel pun langsung lari mengejar Kay. Sedangkan Kara menatap sinis Ari dengan sorot mata yang mengartikan PUAS LO!. Setelah itu Kara pergi menyusul sahabat-sahabatnya.

Ari pun menghembuskan nafasnya kasar. Menyadari apa yang telah ia lakukan itu sangat bodoh dan bisa membuat hati gadis yang selama ini ia cintai terluka.

Sedangkan Andita tersenyum getir memandang Ari yang terus memperhatikan Kay yang tengah berlari di kooridor sekolah yang disusul oleh ketiga sahabatnya. Apa gue sejahat itu? Ucapnya dalam hati.

****

"Kay keluar dong. Udah lima belas menit lo nggak keluar dari kamar mandi. Jangan bikin panik dong. Gue telfon abang lo aja lah yaa."Ucap Angel yang sedari tadi membujuk Kay agar keluar dari kamar mandi. Tetapi hasilnya selalu nihil.

Sampai suara pintu kamar mandi terbuka menampilkan Kay dengan mata yang sembab. Dan hidung yang sudah memerah seperti orang yang habis menangis - ralat sudah menangis-

"Huaa..Kay akhirnya lo keluar juga."Ucap Angel lega melihat sahabatnya yang telah keluar dari kamar mandi itu.

"Anterin gue balik sekarang."Ucap Kay dingin sembari berjalan mendahului Angel yang menatapnya dengan iba.

Ia mengetahui sahabatnya kini tengah rapuh. Angel pun menurut dan mengikuti Kay dari belakangnya.

Sesampainya dikelas Kay berpamitan kepada Kara dan Salsha dan menyampaikan pesan.

"Kalau anak osis tanya gue kemana bilang aja gue ada acara dan harus balik dulu. Sama izinin gue keguru kepanitiaan osis gue balik dulu ada acara. Dan kalau kak Ari tanya bilang aja gue balik."Pesan Kay kepada kedua sahabatnya itu.

Kara dan Salsha mengangguk. Kay dan Angel segera pergi dari sekolah dan menuju kerumah Kay.

Bersambung.

JEDAR!! NAH LOHH!!

Siapa yang mau ngarungin Ari?? Wkwk.

Jangan lupa comentnya sama votenya. Coment kalian itu berharga banget sama votenya. Mood aku apa lagi comentnya yang cerewet wkwk.

See yash!

YOU'R MY FRIENDZONE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang