BAB 3

1.3K 105 3
                                    

BAB 3.

Pagi yang cerah. Matahari menyinari bumi sampai menembus jendela seorang lelaki yang masih hanyut dalam mimpi indahnya itu. Sampai ada suara gedoran pintu yang membangunkannya.

Dor!!Dor!!Dor!!

"KAK AII BANGUN WOY!! UDAH SIANG. NANTI TELAT KAK. BANGUUUNN!!" Suara cempreng itu berhasil membuatnya terbangun.

"IYA BENTAR LIMA BELAS MENIT KAKAK KELUAR." Balas Ari tak kalah berteriak.

Yah..dia adalah Arharir Megantar. Lelaki ini lebih akrab dipanggil Ari oleh temannya atau keluarganya. Ari termasuk most handsome bahkan most wanted di sekolahnya bahkan dia famous karena dia seorang Dj muda yang sedang di idolakan oleh para wanita seumurannya atau lebih muda darinya.

Kini paginya telah diganggu oleh suara cempreng khas adiknya yang bernama Dara Adelia yang masih duduk di bangku SMP kelas 2. Dengan malasnya ia harus bangun pagi untuk mengantar adiknya karena papanya tidak bisa mengantarnya.

Dengan ucapannya kepada adiknya lima belas menit dia sudah siap menggunakan calana jeans warna hitam,seragam putih dengan kerah batik berwarna biru dan dasi hitamnya. Tidak lupa ia menggunakan sepatu favoritnya.

Ari pun menuruni tangga dengan mengusap-ngusap matanya yang masih mengantuk.

"Udah bangun kamu, Ri. Biasanya jam tujuh baru bangun." Tanya seorang wanita paruh baya siapa lagi kalau bukan mamanya.

"Iya ma. Tuh gara-gara si cempreng kepagian bangunin Ari." Jawabnya sambil melirik adiknya.

"Yaelah. Harusnya berterima kasih kali sama adiknya. Sekali-kali jadi anak tertib lagi nggak dihukum mulu." Balas Dara tak mau kalah.

"Ya tapi nggak pagi-pagi juga kali Dar." Ketus Ari.

"Udah atuh ih. Pagi-pagi udah berantem mulu. Malu kalau didenger tetangga." Ucap mamanya yang berhasil membuat kedua kakak beradik itu diam.

Setelah sarapan mereka berangkat menggunakan motor milik Ari.

***

Disisi lain Kay sedang sibuk memilih sepatu sambil menata rambutnya dicermin.

"Non ini teh sepatunya mau diapain?? Kok dikeluarin semua??" Tanya Bi Odah sambil membawakan sepasang sepatu berwarna hitam dengan gliter berwarna dark blue.

"Iya, Kay kamu mau apain semua sepatunya??" Sambung Nara yang kebetulan lewat didepan kamar.

"Aku bingung teh mau pakai sepatu yang mana?? Kalau pakai yang putihkan udah sering aku pakai bosen. Terus aku bingung mau pakai yang mana??" Jawab Kay masih menyisiri rambut panjang curlynya.

"Tumben lo ngurusin penampilan. Biasanya aja asal pakai. Sejak kapan coba jadi ngurusin penampilan??" Tanya Iqbal yang tiba-tiba datang.

"Yee..nggak papa kali. Emang nggak boleh?? Apa salahnya cobakan." Jawab Kay.

"Udah nih pakai sepatu yang dibawa bi Odah aja. Kan pas tuh sama seragamnya." Ucap Nara memberi saran.

"Emm..oke juga. Yaudah bi yang itu. Makasih teteh sarannya." Balas Kay

"Sepuluh menit gue tunggu dibawah. Kalau lama gue tinggal." Ucap Iqbal sembari meninggalkan kamar Kay.

"Iya ish. Untung kakak gue tuh." Omel Kay.

"Udah kamu buruan. Nanti ditinggal." Ucap Nara yang di balas anggukan oleh Kay.

Bersambung.

Jangan lupa coment sama vote kalian ya :)

YOU'R MY FRIENDZONE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang