4 회

3K 422 22
                                    

Sudah seminggu setelah kejadian itu, semuanya kembali normal lagi.

"Kesepakatan awal, karena lo udah sembuh. Lo harus lakuin sesuai perjanjian kemaren" ucap Baejin

"Iya iya, sans" kata Guanlin.

Kini mereka berdua tengah berada di rooftop, bolos pelajaranya ssaem park. Ga tau kenapa.. mereka hanya ingin bolos.

"Young," panggil Guanlin

"Hm" Baejin hanya berdehem sebagai jawaban.

"Mianhae, bcz udah rebut Siyeon dari lo" katanya sambil nengok ke arah Baejin

"Ga apa apa kali sans aja, lagian gue udah ga suka ama tu anak" bohong Baejin.

"Terlebih kan lo kemaren udah menang so, lo boleh ambil balik apa yang seharusnya lo miliki"

"Hm..iya juga sih, gue menang. But, I don't need her. gue udah punya, gue balikan lagi ama Pinky" kata baejin tenang, 

Ia udah tau sifat asli Siyeon. Cewe itu hanya ingin jadi famous, dan ia telah menipu banyak orang, kalo dia itu jomblo tapi, aslinya dia udah pacaran parahnya lagi udah tunangan sama pacarnya, tentu itu sebelum ia menjadi pacar Guanlin.

"Ha? Lo balikan lagi ama dia dan lo ga kabarin gua juga yang laen? Wah parah lo,nyet" Guanlin sedikit terkejut kalo sahabatnya itu balikan lagi sama mantannya. Pinky itu anaknya baik, ga kaya Siyeon.

"Nyet? Gue bukan monyet yes, gue manusia nama gue Bae Jinyoung" ia tak terima kalo disamain sama monyet.

"iye iye, sensian amat lu" selanjutnya mereka bercanda layaknya seorang adik dan kakak, disusul teman temannya yang juga datang.

-

-

-

Saat, pelajaran telah usai aku menyempatkan pergi ke perpus untuk meminjam novel.

Tumben perpus sepi?

Aku masuk ke perpus, lalu pergi ke rak buku fiksi. kini aku tengah mencari buku itu namun, kenapa ga ada? Perasaan kemarin ada loh.

Ku edarkan pandanganku untuk mencari buku tersebut, dan..

Gotcha!

Buku itu dirak paling atas, na'as tinggi tubuhku tak memungkinkan untuk mencapainya.

Kucoba berjinjit sampai melompat tetap saja tak dapat kuraih, aku menyerah. Ku balikkan badanku tepat saat itu ada seseorang didepanku tengah mengambil buku di atasku, oh dear!..

Ia dekat sekali denganku hingga aku dapat merasakan deru nafasnya. Ish, kenapa aku malah jadi dugeun dugeun sih!?.

"Nih, lo tadi mau ambil buku ini kan?" katanya seraya memberikan buku tersebut kepadaku.

"A-te-terimakasih-

"Lai Guanlin, panggil aja gue Guanlin" potongnya

Duh ini pasti mukaku sangat merah seperti kepiting rebus,karena ia berbicara tepat di depan wajahku.

Dia memundurkan wajahnya sekaligus ia mundur selangkah memberi jalan. Tiba" aja aku jadi binggung mau ngapain.Jujur ini pertamanya aku berbicara dengan cowo sedekat ini, terkecuali untuk kak Mark dan Ong.

Ketika aku berjalan kedepan hendak kesampingnya, dengan cerobohnya aku tersandung kaki ku sendiri. Tak sengaja aku terjatuh kearahnya dan berakibat aku menindih tubuhnya.

Aku masih memejamkan mataku, rasa malu telah menjalar keseluruh tubuhku, aku harus gimana? Kenapa tubuhku mendadak jadi kaya patung sih?!

Hingga suara berat mengintruksiku,

"Lo mau terus terusan nindih ditubuh gue? kalo gue sih ga apa apa,lumayan" ya itu suara Guanlin. Ish, dia enak,lah aku yang sedih!

Aku membuka mata lalu mendongak melihat wajahnya. Duh kok wajah kami dekat sekali sih? Tunggu dia, senyum eh salah lebih tepatnya dia smirk ke aku.

Ish, ni lidah kenapa malah jadi kelu kaya gini sih?

Ni anak cantik juga kalo dari deket, manis pula - Batin Guanlin

"Apa? Lo mau minta cium,hm?" dia nampakin smirknya lagi. Huaaa..mama aku mendadak ga bisa ngomong...hiks..hiks..



Chup!



Gilla! Dia cium aku! Di kening!

Keningku sudah tak polos lagi mama...huaaaaaa....

"Masih ga mau ngomong? Atau mau lagi?" tanyanya lagi

Hahaha, ngerjain ni anak lucu juga, komuknya ituloh, fix bikin ngakak.- Batin Guanlin

Saat Guanlin mau cium aku lagi, ada suara yang menghentikannya. Huft..syukur. Thanks yang udah selametin aku.

"Dek,"



Oh Dear!.. Itu suaranya Kak Mark. 

Dan untung tubuhku udah bisa digerakin. Aku langsung buru buru bangun dari menindih tubunya yang terbilang intim.

"K-kak aku bisa jelas-

Belum aku selesai bicara, kak Mark udah narik tanganku keluar perpus dengan keras.

Ternyata dia membawaku ke rooftop.

"Akh, sakit kak!" ringisku setelah ia lepasin tangan ku, disana membekas merah karena kak Mark nariknya ga kira kira.

"Dek, jauhin Guanlin" katanya dingin. 

Lah? Kok jadi aku yang kena?

"Kakak kenapa sih? Aku deket ama dia aja enggak" balasku

"Terus tadi apa? kok lo pake nindih di tubuhnya Guanlin?"

"Kan tadi aku mau jelasin, eh malah kak mark narik aku kenceng bat ampe sakit pergelangan tanganku" dengusku. 

Eh, wait..

Lo? Duh kayaknya dia beneran marah deh. Oh tidak :(

"Emang sakit bat ya,mianhae" tiba tiba aja kak mark jadi lembut terus usap usapin tanganku sambil mengecupnya 2 kali.

Lah?Berubah lagi?

"Iya"

.

.

Dari jauh, sepasang mata tengah memperhatikan mereka berdua. Setelahnya orang itu pergi.

"Duh kok gue jadi panas gini ya liat mereka? Eh g g lo ga boleh suka ama tu anak, ini cuma Dare!" Guanlin mengacak rambutnya frustasi.







TBC

Duh sori kalo gaje. Maap keun aing ㅠㅠ 

Oke, see you...^^

Jan lupa vomentnya, 

thanks^^

Finally, I Got You!- Guanlin Lai✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang