"Pegangan, jangan mikir macem macem. Ini cuma supaya lo gak jatoh. Ntar kalo jatoh kan, gue yang repot."
- Arsen Alaska Pratama -
• • •
PAGI tiba di kota Aliva. Jam sudah menunjukkan pukul 07.15 dan dia belum sampai juga disekolah. Masalahnya, kakak, mama dan papanya sudah pergi terlebih dahulu. Pesen ojek online pun tidak bisa karena hp nya lowbat. Tidak ada jalan lain selain jalan kaki.
"Arghh! Sial banget sih gue, dari kemarin." gerutu Aliva. Dia menendang kerikil disekitarnya. Tidak sengaja salah satu kerikilnya mengenai sebuah motor sport.
Mampus gue.
"Heh lo!" teriak seorang cowok yang sedang menaiki motornya. Aliva menelan ludahnya. Cowok tadi pun, menghampirinya. Mata mereka bertemu. Terjadi tatap-tatapan selama beberapa detik. Lalu keduanya melotot.
"Lo?!"
Selang beberapa detik, cowok itu mulai angkat suara.
"Abis pingsan tiba tiba, sekarang lo mau ngerusakin motor gue juga?" cowok itu adalah Alaska. Alaska memandangnya heran.
"Ya sori. Gue gak sengaja kali." Aliva memasang wajah sinisnya. Sinis tapi tetap imut, mungkin.
"Bukannya minta maap yang bener, malah marah." Alaska hendak menaiki motornya. Lalu dia melirik Aliva.
"Lagian lo ngapain di pinggir jalan?" tanya Alaska.
"Pergi sekolah la. Emang kayak lo, keluyuran disini bukannya pergi sekolah." jawab Aliva sekaligus mengejek.
"Gue gak keluyuran ya." bantah Alaska dingin.
"Ya terus lo ngapain disini? Jadi kena sasaran kan, motornya?" tanya balik Aliva.
Alaska ingin menjawabnya namun dia tau, berdebat dengan cewek didepannya ini hanya akan mengulur waktunya. Dia pun memakai helmnya dan mulai menyalakan mesin motornya.
"Cepetan naik. Gue gak mau kalo telat." tawar Alaska.
"Pergi aja sana sendiri. Peduli apa lo sama gue?" tolak Aliva mentah-mentah.
"Yaudah.."
"EH! Iya iya, gue ikut." Aliva pun langsung naik ke motor Alaska tanpa aba-aba. Kalau dipikir-pikir pun, menolak tawaran Alaska akan merugikan. Karena pasti dia akan tetap berjalan kaki dan tetap akan terlambat.
Alaska mendengus sebal.
"Tadi katanya gak.."
"Yaudah cepetan jalan. Katanya gak mau telat!" Alaska mendengus lagi untuk yang kedua kalinya. Dia menyesal telah memberi tawaran kepada cewek yang dianggapnya benar benar gila ini.
Dia sangat menyesal.
"Cewek gila." gumam Alaska.
"Apa lo bilang?!" tanya Aliva.
"Ternyata selain gila, lo juga budek ya." jawab Alaska sambil nyengir.
"Ihh! Lo nyebelin tau gak!" umpat Aliva sambil memukul-mukul punggung Alaska. Alaska menyengir kecil.
"Pegangan." Tanpa dikomando, jantung Aliva tiba-tiba deg-degan. Hanya dengan satu kata yang dikatakan Alaska, tapi dapat membuat jantungnya berdebar-debar.
"Lo jangan mikir macem macem. Ini cuma supaya lo gak jatoh. Ntar kalo jatoh kan, gue yang repot." Aliva mendengus sebal. Untuk apa berharap lebih pada orang yang menyebalkan seperti Alaska?
![](https://img.wattpad.com/cover/130826930-288-k631808.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold But Annoying
Roman pour Adolescents[long hiat, mentok ide] Tentang seorang perempuan bernama Aliva yang cerewet dan tidak bisa diam yang bertemu dengan seorang lelaki bernama Alaska yang dingin tapi nyatanya menyebalkan dan keduanya menyimpan banyak rahasia di masa lalu. Akan seperti...