Wangi wangian parfum menyeruak masuk kedalam indra penciuman ku, dan satu aroma yang ku kenal betul aroma nya yaitu aroma vanilla yang selalu aku rindukan, ya itu adalah parfum yang sering digunakan Jungkook. Saat aku merasa badan ku tidak bisa digerakan karena ada seseorang yang tengah menindihku dengan lengan besarnya. Hanya dari aroma nya aku tau siapa dia.
"Jungkook-ah, menjauhlah!" Aku berusaha melepaskan pelukan dari lengan kekar milik Jeon Jungkook, aku harus apa? Aku juga merindukan pria ini.
"Eunghh... 5 menit lagi Yonna, jebal" Jungkook berusaha mengeratkan pelukannya pada Yonna, walaupun Yonna bersikeras melepaskan pelukan Jungkook
"Jungkook! Kau harus bek-"
"Kook-ah ma-"
Tiba tiba dari balik pintu Serin datang membawakan buah buah untuk Jungkook, Jungkook yang merasa terpanggil dan merasa itu adalah suara yang tidak asing baginya, langsung bangun dan menatap Serin.
"Serin-ah, apa kau tau sopan santun! Ketuk dulu sebelum masuk kerumah orang!" Teriak Yonna dan langsung mengubah posisi menjadi duduk
"Mianhae, tadi ibumu menyuruhku untuk langsung saja ke kamar mu, yasudah aku kesini saja!" Jawab Serin ketus
"Oh iya Kook-ah, tadi aku kerumahmu dan ibumu bilang kau ada disini, jadi aku putuskan untuk menemuimu" Serin mendatangi Jungkook yang masih duduk dipinggir ranjang, Yonna tak mau ambil pusing. Dia beralih meninggalkan Serin dan Jungkook
"Akh!" Yonna pabbo, kau kan tidak bisa jalan, kenapa malah ingin berdiri tanpa apapun! Aku berusaha meninggalkan keduanya, tetapi sayang aku bahkan tidak bisa berjalan.
"Pabbo-ya, kau pikir kau sudah sehat, hm? Kau bahkan belum bisa melangkahkan kakimu, tetapi kau berani untuk beranjak tanpa aku!" Ketus Jungkook dan menolong Yonna agar berdiri dan duduk ditempat semula
"Hm, mianhae. Aku tidak butuh dirimu, Jungkook!"
Tok tok tok
"Permisi Yonna-ssi, selamat pagi" Jimin datang dan masih setia berdiri di ambang pintu.
"Pagi. Jimin, Tolong antar aku ke kamar mandi" dengan segera Jimin melangkahkan kakinya untuk meraih tubuh mungil Yonna, dan membawanya ke kamar mandi.
"Biar aku saja!" Jungkook menepis tangan Jimin yang hampir saja meraih tubuh Yonna.
"Jungkook-ah! Sudah ku bilang aku tidak butuh dirimu!" Yonna tetap bersikeras berdiri dengan bantuan Jimin.
Yoona sadar siapa yang harus mengalah sekarang, Yonna yakin pada keputusannya bahwa ia akan membatalkan atau hanya sekedar mengundur pernikahannya dengan Jungkook. Bisakah itu dibilang egois? Ya tentu, aku memang egois, egoisku karena aku sangat takut kehilangan pria bergigi kelinci itu.
¤¤
"Eh, Serin-ah. Ternyata kau masih disini?" Kenapa coba wanita ini masih disini, dan ia masih asik bertengger disamping Jungkook. Kamarku ada dilantai dua, Jimin harus berjuang tiap pagi menggendongku agar bisa turun. Meskipun begitu Jimin tidak pernah kerepotan walau harus bolak balik mengantarku keatas dan kebawah.
"Kemarikan padaku!" Tiba tiba Jungkook datang ingin mengambil alih tugas Jimin yang menggendongku
"Tidak usah! Aku tidak perlu dirimu, Jungkook!" Yonna menepis tangan Jungkook yang ingin meraih nya
Jimin melanjutkan langkahnya ketika Yonna menyuruhnya untuk tetap menggendongnya, dan jangan menghiraukan Jungkook
¤¤

KAMU SEDANG MEMBACA
Problem In Myself
RomanceJungkook terlibat dalam cinta dari sahabatnya dan cinta dari pacarnya . . . Jungkook tidak akan tega mengecewakan salah satunya . . . Sampai pada akhirnya Jimin datang, Jimin datang untuk merebut, siapa yang direbut Jimin? . . . Jeon Jungkook (bts)...